Sukses

KPK Didesak Tuntaskan Pengusutan Kasus Formula E dan Bansos Covid-19 di DKI

Sejumlah pemuda yang yang mengatasnamakan Aktivis Antikorupsi Banten untuk Indonesia Bersih mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kasus dugaan korupsi di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pemuda yang yang mengatasnamakan Aktivis Antikorupsi Banten untuk Indonesia Bersih mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kasus dugaan korupsi di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Di antaranya yakni kasus dugaan korupsi penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E dan dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) di DKI Jakarta. Mereka membentangkan spanduk sepanjang enam meter meminta dua kasus itu dituntaskan Komjen Pol Firli Bahuri cs.

Ahmad Fahru selaku koordinator aksi mendesak KPK tak gentar dalam mengusut dugaan korupsi di Ibu Kota saat masih dipimpin Anies Baswedan. Fahru mengaku aksi sudah dilakukan pada Jumat, 20 Januari 2022 di Pandeglang, Banten.

"KPK harus tegas, ini perkara hukum yang harus dituntaskan, agar masyarakat tidak merasa ragu dan bertanya-tanya terkait informasi adanya dugaan korupsi di DKI yang kala itu AB sebagai gubernurnya. Buktikan, kalau kerja KPK tidak terkait dengan urusan politik," ujar Fahru dalam keterangannya, Sabtu (21/1/2023).

2 dari 3 halaman

Jangan Buat Masyarakat Kecewa

Fahru berharap, lembaga yang selama ini diandalkan dalam memberantas korupsi di tanah air itu tidak membuat masyarakat kecewa dengan lambannya menuntaskan dugaan korupsi di DKI.

“KPK jangan takut, jangan gamang untuk mengungkap skandal dugaan korupsi yang melibatkan orang-orang tertentu. Kita dari aktivis anti korupsi Banten akan terus setia mengawal kasus-kasus korupsi di Indonesia terkhusus kasus Formula E Dan Bansos DKI Jakarta, sampai oknum-oknum yang bermain dengan uang negara tersebut ditangkap oleh KPK,” kata dia.

3 dari 3 halaman

Dukung Pemberantasan Korupsi

Fahru juga mengajak masyarakat mendukung kerja-kerja pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK sekaligus mengingatkan kepada pihak-pihak tertentu khususnya yang terkait dengan perkara yang tengah disidik oleh KPK untuk tidak membangun opini menyesatkan menghambat pemberantasan korupsi.

"Ini adalah momentum mewujudkan Indonesia bersih, jangan sampai kita kecolongan berjamaah orang yang ternyata pimpin Jakarta saja tidak beres dan tidak bersih menjadi calon pemimpin di negeri ini," pungkasnya.