Sukses

Pelaku Serial Killer Wowon Cs Maksa Ngontrak Rumah di Bekasi, Meski Tak Ada Listrik dan Air

Pembunuh berantai, Wowon Cs, ternyata sempat memaksa pemilik kontrakan di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, untuk menyewakan rumahnya, meski tidak tersedia listrik dan air.

Liputan6.com, Jakarta - Pembunuh berantai, Wowon Cs, ternyata sempat memaksa pemilik kontrakan di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, untuk menyewakan rumahnya, meski tidak tersedia listrik dan air.

Sang pemilik kontrakan, Jeding, mengaku dirinya sempat didatangi tersangka Solihin alias Duloh untuk melihat rumah kontrakan miliknya yang sudah kosong selama setahun.

"Saya bilang, bapak mau isiin, nggak saya mau nengok-nengok aja, katanya gitu," kata Jeding saat dikonfirmasi, Sabtu (21/1/2023).

Usai melihat, tersangka lantas mengutarakan niatnya untuk menyewa rumah tersebut. Namun Jeding dan istrinya menolak lantaran tidak adanya listrik, air serta kamar mandi.

Namun tersangka masih beberapa kali mendatangi rumah Jeding dan tetap menyampaikan keinginan untuk mengontrak.

"(Datang) tiga kali, maksa. (Datangnya) setiap tiga hari datang, tiga hari datang," ungkapnya.

Setelah terus-terusan dipaksa, Jeding akhirnya mengizinkan tersangka mengontrak di rumah tersebut, dengan uang sewa sebesar Rp 500 ribu per bulan.

"(Mengontrak) Dari 2023, itu hari Kamis," ujar Jeding.

2 dari 2 halaman

9 Korban Tewas

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengumumkan ada sembilan korban tewas yang berhasil diungkap, yakni tiga orang di Bekasi atas nama Ai Maemunah, Ridwan Abdul Muiz, dan M Riswandi.

Kemudian di Cianjur ditemukan lima orang korban yakni Wiwin yang merupakan istri dari Wowon, Bayu anaknya, Noneng mertua Wowon, dan Halimah istri lain Wowon yang dibunuh Solihin alias Duloh.

Terdapat satu korban lagi namun jasadnya masih belum ditemukan.

Sementara di Garut ditemukan satu korban yang dibuang ke laut oleh komplotan Wowon. Namun, berhasil ditemukan yang belakangan diketahui atas nama Siti, bekerja sebagai TKW.

"Jadi, korban tewas sementara berjumlah sembilan orang," kata Trunoyudo.