Liputan6.com, Jakarta - Aksi Babinsa Sungai Dama dari Kodim 0901/Samarinda, Kopka Azmiadi, menuai pujian banyak orang. Prajurit TNI berpangkat kopral kepala ini rela menggadaikan motornya demi menyewa alat berat untuk mengevakuasi trailer yang melintang di tanjakan jalan di Samarinda hingga menyebabkan kemacetan.
Kini motornya telah ditebus kembali. Namun, kisahnya viral di media sosial dan menginspirasi banyak orang hingga terdengar sampai ke telinga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. Kopka Azmiadi pun dipanggil ke Jakarta untuk menghadap KSAD, hari ini Selasa (24/1/2023).
Sebelum dipanggil KSAD, Azmiadi juga telah menerima ganjaran penghargaan dari Dandim 0901 Samarinda Kolonel Arm Novi Herdian pada Kamis (19/1/2023) lalu.Â
Advertisement
Dua hari kemudian, Sabtu (21/12023), dia dihadiahi satu motor dan uang Rp10 Juta dari Wali Kota Samarinda Andi Harun. Penghargaan itu diberikan tepat di hari jadi Kota Samarinda ke-366 tahun dan Pemerintah Kota Samarinda yang ke-63 tahun.
"Alhamdulillah, sampai sesak napas saya (terima kabar itu). Benar, besok pagi (Selasa, red) pesawat pertama Batik Air tujuan Jakarta menghadap Angkatan Darat 1 (Kasad Jenderal Dudung Abdurachman)," kata Azmiadi, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (23/1/2023) malam.
Azmiadi masih tidak menyangka dia dipanggil menghadap KASAD selama 30 tahun ini jadi prajurit TNI, dan itu akan menjadi pengalaman berharganya.
"Saya, kalau terbayang dipanggil AD1 (Kasad) itu seumur hidup saya tidak pernah terbayang dan tersirat di hati saya. Dalam keseharian saya bergaul, saya tidak pernah pamer dan tidak pernah minta dipamerkan," ujar Azmiadi.
"Bagi saya, orangtua saya bilang, tangan kanan memberi, tangan kiri tidak perlu tahu. Itu selalu saya pegang amanah orang tua saya," tambahnya.
Babinsa Sungai Dama ini tak menyangka aksinya membantu mengevakuasi truk yang mengganggu lalu lintas itu bakal viral. Namun demikian dia juga mengapresiasi dukungan banyak pihak pada hari kejadian, baik itu relawan, Polri, dan Pemerintah Kota Samarinda.
"Kejadian kemarin cuma satu Nawaitu saya lillahi ta'ala, untuk kepentingan orang banyak. Itu saja. Yang penting kebaikan untuk masyarakat, saya terjang saja (berinisiatif gadai motor sewa alat berat)," jelas Azmiadi.
"Lewat (jalan di depan Mabes AD) pernah. Masuk ke dalam belum pernah. Ini akan jadi yang pertama kalinya menginjakkan kaki di Mabes AD, di waktu saya sudah mendekati pensiun. Apalagi menghadap jenderal bintang empat," ungkapnya.
Â
Kaget Sampai Sesak Napas Dipanggil KSAD
Menurut Azmadi, bisa berjabat tangan dengan pimpinannya yang berpangkat jenderal bintang empat ini adalah sebuah anugerah di kehidupannya. Karena selama ini, para pimpinan TNI hanya bisa disaksikan televisi.
"Selama ini kan liat Pak Dudung, lihat Panglima TNI berganti lihat dari jauh saja. Jabat tangan saja boro-boro. Jangankan berjabat tangan dengan Kasad. Kita berjabat tangan dengan Pangdam saja sudah sebuah anugerah. Waduh, apalagi ini dipanggil khusus, Pak Dandim dengan Kopral, menghadap AD1," jelas Azmiadi.
Masih disampaikan Azmiadi, mendapat perintah untuk menghadap Jenderal Dudung di Jakarta, membuat dia benar-benar kaget.
"Bukan deg-degan, sesak Pak. Sesak napas saya. Antara terharu, gembira iya, juga antara percaya tidak percaya Pak. Tidak ada persiapan khusus. Alhamdulillah istri dan anak saya, dari dulu selalu mendukung buat kebaikan. Itu juga saya turunkan ke anak-anak saya. Jangan pernah malu dan ragu berbuat kebaikan kepada siapa pun. Pimpinan kami juga selalu bicara itu. Jangan malu dan ragu berbuat kebaikan untuk kepentingan orang banyak," kata Azmiadi.
Bersama Dandim 0901 Samarinda Kolonel Arm Novi Herdian, Azmiadi akan terbang tujuan Jakarta melalui Bandara APT Pranoto Samarinda, untuk selanjutnya menuju Mabes AD.
Diberitakan sebelumnya, truk trailer memuat mesin berat bernomor polisi N 8354 RE tidak kuat menanjak di Jalan Otto Iskandardinata, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (18/1) dini hari sekitar pukul 02.30 Wita. Trailer itu kondisi memalang badan jalan. Ratusan pengguna kendaraan harus memutar jalan lainnya dan berakibat kemacetan parah.
Hingga tengah hari setelah sempat menemui jalan buntu, akhirnya disepakati menggunakan ekskavator mendorong trailer dan menarik trailer itu menggunakan dua dump truck. Diperlukan Rp 22 juta untuk menyewa alat berat karena pihak perusahaan enggan bertanggung jawab. Sempat muncul pertanyaan sumber dana menyewa alat berat saat itu.
Babinsa Kopka Azmiadi bergerak cepat dan memutuskan menggadaikan sepeda motornya untuk menyewa alat berat. Setelah 15 jam kemudian, trailer memalang badan jalan itu dievakuasi dan lalu lintas kendaraan kembali normal.
Â
Reporter:Â Saud Rosadi
Merdeka.com
Advertisement