Sukses

Putri Candrawathi: SMP Bertemu Ferdy Sambo, Tak Pernah Menyesal Memilihnya

Putri Candrawathi sempat mengulas perjalanan hidupnya saat membacakan pleidoi atau nota pembelaan sebagai terdakwa kasus dugaan pembunuhan Brigadir J.

Liputan6.com, Jakarta - Putri Candrawathi sempat mengulas perjalanan hidupnya saat membacakan pleidoi atau nota pembelaan sebagai terdakwa kasus dugaan pembunuhan Brigadir J. Dia mengaku bertemu Ferdy Sambo saat masih di bangku SMP hingga jadi lulusan kampus di Amerika Serikat (US) jurusan bahasa dan jurnalistik.

"Sebagai seorang perempuan, saya dilahirkan dari rahim Ibu seorang pendidik dan sosok ayah tentara. Saya sangat terkesan bagaimana Ibu, seorang guru SMA, mengajarkan ketulusan dan nilai-nilai kehidupan. Dari Ibu, Saya belajar mengasihi, berbuat baik untuk siapa saja dan dipacu untuk mendapatkan pendidikan sebaik-baiknya. Sementara dari ayah, saya belajar tentang disiplin dan ketegaran dari setiap tantangan hidup yang harus kami jalani," tutur Putri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (25/1/2023).

Putri bercerita, ayahnya purna tugas dengan pangkat Brigjen TNI Angkatan Darat (AD) dan terakhir mengabdi dalam posisi sebagai Direktur Zeni di Mabes TNI AD. Kedua orang tuanya menuntut semua anak-anaknya memprioritaskan pendidikan, walaupun perempuan.

"Saya menyelesaikan pendidikan S1 pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, dan melanjutkan studi di bidang Bahasa dan Jurnalistik pada Universitas Negeri di Pittsburgh Amerika Serikat. Tuntunan orang tua telah mendorong saya untuk selalu berprestasi di antara peserta didik, termasuk ketika saya menempuh studi di luar negeri. Kedua jenjang pendidikan tersebut saya selesaikan dengan baik," jelas dia.

Menjadi anak seorang tentara baginya tidak mudah. Meski begitu, dari orang tua dia belajar tentang nilai hidup kesetiaan, ketegaran, serta mencurahkan perhatian penuh terhadap keluarga.

"Dalam usia belasan tahun, saat saya sekolah di SMP Negeri 6 Makasar, Tuhan mempertemukan saya dengan Ferdy Sambo yang saat ini menjadi suami saya. Saat itu, sewajarnya siswa SMP, Kami berinteraksi sebagai teman sekolah, belajar bersama, bermain dan bersenda gurau," kata Putri.

 

2 dari 2 halaman

Tak Pernah Menyesal Memilih Ferdy Sambo

Keduanya kemudian melanjutkan sekolah di SMA yang berbeda, yakni Putri di SMA Negeri 8 Makasar dan Ferdy Sambo di SMA Negeri 1 Makasar. Meski begitu, keduanya tetap saling bertukar-kabar dan bertemu kembali sebagai siswa di tempat Bimbingan Belajar (Bimbel) yang sama menjelang tamat SMA.

"Setelah itu, kami berpisah jalan. Ferdy Sambo menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian di Semarang. Hingga kemudian kami dipertemukan, disatukan kembali dan mengucapkan janji setia dalam pernikahan pada tanggal 7 Juli 2000," ujarnya.

Putri mengaku sangat bersyukur dan tidak pernah menyesal sedikit pun memilih Iptu Ferdy Sambo sebagai pasangan hidup, yang kala itu bertugas sebagai Wakil Kepala Satuan Reserse Polres Jakarta Timur.

"Sejak itulah, babak baru kehidupan saya sebagai seorang istri Polisi, seorang Bhayangkari, dimulai,” Putri menandaskan.