Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi dirinya digadang-gadang sebagai cawapres 2024 di sejumlah lembaga survei. Namun, bagi Erick berbicara soal pilpres masih terlalu dini.
"Masih bagian riset yang dilakukan, nah itu apresiasi, tetapi kan kita tahu terlalu dini lah," kata Erick di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (27/1).
Menurutnya, ada persoalan ekonomi yang perlu menjadi perhatian. Seperti harga BBM, kurs dollar, hingga energi dan pangan.
Advertisement
"Kalau kita lihat situasi ekonomi pun masih belum menentukan. Kemarin harga BBM turun, Alhamdulillah, ketika harga 79 dollar, tetapi prediksi bisa naik ke 90 dollar lagi," tuturnya.
Baca Juga
"Terus data-data riset harga pangan, ini yang tertinggi, naik sampai 14 persen. Tentu kami fokus bagaimana ketahanan energi dan pangan saja," sambungnya.
Erick mengatakan, pencalonan pilpres masih lama. Dia pun menyinggung jika ada pihak ingin mencalonkan diri di pilpres, tetapi tidak ada yang ingin mencalonkan orang itu.
"Dan kalau masalah pencalonan itu masih lama. Terus kita nyalon-nyalon ini, nggak ada yang nyalonin buat apa. Jadi, jangan terjebak pada opini tetapi apresiasi, ya kita nggak bisa menghilangkan sesuatu yang benar atau salah, itu kan apresiasi," tuturnya.
Sebelumnya, Lembaga survei Indikator Indonesia merilis elektabilitas bakal calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) jelang Pemilu 2024. Tercatat, elektabilitas Bakal pasangan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (cawapres) Erick Thohir menguat.
Â
Temuan Indikator Politik Indonesia
Berdasarkan temuan nasional terbaru lembaga survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Ganjar Pranowo–Erick Thohir meningkat sebesar 4,6 persen dari bulan November hingga Desember 2022.
Terekam, angka elektabilitas duet kepala daerah dan menteri tersebut di bulan Desember 2022 di angka 35,4 persen. Sedangkan pada bulan November lalu, angka elektabilitas pasangan tersebut hanya di angka 30,4 persen.
"Ketika elektabilitas Ganjar Pranowo naik di bulan Desember, elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo – Erick Thohir itu juga naik," kata Direktur Eksekutif Indikator Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat rilis Indikator 'Kinerja Presiden, Elektabilitas Bakal Capres dan Partai Jelang 2024 periode 1–6 Desember 2022', Rabu (4/1).
Pasangan Ganjar Pranowo–Erick Thohir terekam sebagai duet terkuat dalam simulasi pilpres 2024 versi Indikator dengan angka kenaikan elektabilitas tersebut. Berbeda dengan pesaingnya yang mengalami penurunan elektabilitas seperti duet Anies Baswedan–Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Â
Â
Advertisement
Elektabilitas Anies
Pasangan mantan Gubernur DKI Jakarta–Ketum Partai Demokrat tersebut terekam mengalami penurunan elektabilitas sebesar 5 persen di periode yang sama. Di bulan Desember keduanya memiliki angka elektabilitas 30,4 persen sedangkan di bulan November berada di 35,4 persen.
"Elektabilitas Anies Baswedan turun di bulan Desember maka elektabilitas pasangan Anies Baswedan–AHY juga turun," ujar Burhanuddin.
Sementara itu, pesaing lainnya dalam simulasi pilpres Indikator Politik yakni duet Prabowo Subianto–Puan Maharani mengalami kenaikan tipis sebesar 0,5 persen. Pada bulan November elektabilitas Prabowo-Puan di angka 19,3 menjadi 19,8 pada akhir tahun 2022.
Perlu diketahui, survei Indikator melibatkan 1.220 responden dari 34 provinsi dan dilakukan pada 1 hingga 6 Desember 2022. Para responden dipilih berdasarkan hasil penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dan diwawancara secara tatap muka.
Survei ini memiliki angka toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Reporter: Muhammad Genantan Saputrato/Merdeka.comÂ
Â