Sukses

2 Imbauan BMKG Menyusul Banjir yang Melanda Manado

Banjir melanda Manado, Sulawesi Utara (Sulut) akibat hujan yang mengguyur sejak Kamis malam 26 Januari 2023 hingga Jumat pagi (27/1/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Banjir melanda Manado, Sulawesi Utara (Sulut) akibat hujan yang mengguyur sejak Kamis malam 26 Januari 2023 hingga Jumat pagi (27/1/2023). Akibat hujan tersebut, hampir semua wilayah Manado terendam banjir dengan ketinggian 50 sampai 100 cm.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun menyampaikan sejumlah imbauan. Salah satunya BMKG memperkirakan beberapa wilayah di Sulawesi Utara berpotensi hujan sedang hingga lebat hingga tiga hari ke depan.

"Hujan sedang hingga lebat ini dapat disertai dengan petir atau kilat dan angin kencang," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben Molle, seperti dikutip dari Antara, Jumat (27/1/2023).

Dia mengatakan, BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi menerbitkan peringatan dini cuaca yang berpotensi terjadi di wilayah Sulut.

Lalu pada Sabtu 28 Januari 2023, peringatan dini cuaca berlaku di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro.

"Kami berharap masyarakat terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan di Februari mendatang," papar Ben Molle.

Tak hanya Manado, BMKG memperkirakan 12 wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Utara berpotensi terjadi cuaca ekstrem.

Bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor berpeluang terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Talaud.

Berikut sederet imbauan BMKG menyusul terjadinya banjir yang melanda Manado akibat hujan deras yang melanda sejak Kamis malam 26 Januari 2023 dihimpun Liputan6.com:

 

2 dari 3 halaman

1. Minta Wilayah Lain Waspadai Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta, masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem menyusul terjadinya banjir yang melanda Manado pada Jumat (27/1/2023).

BMKG memperkirakan 12 wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Utara berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada Jumat (27/1/2023).

"Kami mengimbau masyarakat dan pemerintah terkait di beberapa wilayah agar tetap waspada dikarenakan masih berpotensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Molle dilansir dari Antara, Jumat (27/1/2023).

Bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor berpeluang terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Talaud.

Selanjutnya, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kota Manado, Manado Bitung, dan Kabupaten Minahasa Utara.

Pemerintah dan masyarakat diimbau mengantisipasi peningkatan curah hujan khususnya di daerah rawan banjir, tidak berada di lereng bukit atau pohon dan baliho semi permanen yang berpotensi tumbang.

Selanjutnya, mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antarpihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi. BMKG, kata dia, terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem.

 

3 dari 3 halaman

2. Prediksi Hujan dan Petir hingga Sabtu 28 Januari 2023

Sehari berikutnya, kondisi cuaca hujan yang disertai petir dan angin kencang diprediksi terjadi Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Minahasa Selatan, Begitupun dengan Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Pada Sabtu 28 Januari 2023, peringatan dini cuaca berlaku di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro.

"Kami berharap masyarakat terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan di Februari mendatang," jelas Ben Molle.