Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan kenaikan status Pintu Air Pasar Ikan pada Sabtu (28/1/2023), pukul 08.00 WIB. Tinggi Muka Air (TMA) di Pintu Air Pasar Ikan mencapai 205 centimeter (cm).
Berdasarkan laman resmi BPBD DKI Jakarta di bpbd.jakarta.go.id, status siaga Pintu Air Pasar Ikan ini diperbarui sejak pukul 06.00 WIB, dengan ketinggian 200 cm. Lalu naik 5 cm menjadi 205 cm pukul 07.00 WIB dan belum turun hingga pukul 08.00 WIB.
Advertisement
Baca Juga
BPBD Jakarta menyatakan, sembilan wilayah di Jakarta Utara berpotensi terdampak banjir dari status Siaga 2 Pintu Air Pasar Ikan ini, yakni Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, dan Kalibaru.
Sebelum naik menjadi Siaga 2, status Pintu Air Pasar Ikan pada pukul 02.00 WIB hingga 05.00 WIB masih berstatus waspada (Siaga III).
Selain itu, BPBD DKI mengatakan bahwa cuaca di Pintu Air Pasar Ikan saat ini masih diguyur hujan.
BPBD Jakarta telah menyosialisasikan status Pintu Air Pasar Ikan dengan menyebarkan informasi melalui media sosial serta pemberitahuan kepada camat dan lurah setempat.
Dalam keadaan darurat, warga diminta menghubungi Jakarta Siaga 112.
BPBD Jakarta Siagakan 267 Tim Reaksi Cepat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyiapkan sejumlah langkah antisipasi banjir di Ibu Kota. Salah satunya menyiagakan sebanyak 267 tim reaksi cepat (TRC) di setiap kelurahan Jakarta.
Langkah tersebut dilakukan sebagaimana mengacu pada peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait puncak cuaca ekstrem di Jakarta.
"Sebagai upaya percepatan koordinasi dan penanganan bencana," kata Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Michael Sitanggang di Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Selain itu, Upaya lain yang disiapkan BPBD DKI untuk antisipasi puncak cuaca ekstrem di antaranya melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, para wali kota/bupati untuk menjalin kolaborasi dalam penanggulangan bencana.
Selain itu, memberikan informasi dinamika kondisi cuaca dan peringatan dini terkait kenaikan tinggi muka air melalui peringatan dini bencana (DEWS) dan informasi pesan singkat serta peringatan dini cuaca melalui website, media sosial, pesan aplikasi WhatsApp dan Telegram.
"Kami juga mendistribusikan sarana dan prasarana pendukung penanganan banjir kepada setiap kelurahan yang berada di kawasan rawan banjir, seperti perahu, ring buoys (ban pelampung), jaket pelampung dan lainnya," ucapnya. Dilansir dari Antara.
Michael menyebut pihaknya juga memastikan kesiapan posko penanganan bencana dan lokasi-lokasi pengungsian termasuk kelengkapan pendukung yang ada di tingkat kota/kabupaten administrasi, kecamatan dan kelurahan untuk siaga dan diaktifkan saat terjadi bencana.
Advertisement