Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terus mendalami kasus pembunuhan berantai yang dilakukan tiga tersangka yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin alias Dede.
Pembunuhan berantai atau serial killer Wowon cs ini dilakukan di wilayah Cianjur dan Bekasi yang menewaskan sembilan orang. Temuan terbaru, polisi mendapati fakta bahwa pembunuhan berantai ini telah dilakukan sejak 2016 silam.
"Urutannya itu pertama Halimah tahun 2016," ungkap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga saat dikonfirmasi, Sabtu (28/1/2023).
Advertisement
Halimah merupakan istri siri Wowon, korban pertama kali yang dibunuh oleh Duloh. Pada saat itu, Wowon tidak mengetahui pembunuhan Halimah. Wowon hanya mengetahui Halimah meninggal dikarenakan sakit.
Pembunuhan pun berlanjut pada lima tahun setelahnya usai Wowon css merenggut nyawa Halimah. Tepatnya pada 2021, sebanyak empat orang dihabisi nyawanya oleh trio serial killer itu.
Dalam pembunuhan tersebut pun yang menjadi targetnya adalah seorang tenaga kerja wanita (TKW), istri serta mertuanya sendiri.
"Siti 2021, Noneng 2021, Wiwin 2021, Farida 2021," beber Panji.
Pembunuhan dilakukan un dengan cara yang berbeda. Korban Siti didorong ke laut di Bali oleh Noneng atas perintah Wowon lantaran korban kerap kali menagih hasil penggandaan uang.
Tak berselang lama, Noneng juga dibunuh. Namun belum diketahui apa penyebab Noneng dihabisi.
Sedangkan untuk Wiwin dan Farida tewas dicekik oleh Duloh atas perintah Wowon yang mayatnya ditemukan dalam lubang dekat dengan rumah pelaku di Cianjur, Jawa Barat.
Pembunuhan selanjutnya terjadi kembali pada 2022. Namun kali ini menyasar pada korban yang merupakan seorang Balita berumur dua tahun.
"Bayu 2022, terus yang di Bekasi 2023,"
Adapun alasan pembunuhan balita ini dilakukan semata-mata agar Wowon Cs mendapatkan kesuksesan di kemudian hari. Perintah untuk membunuh Bayu pun dilaksanakan oleh Duloh.
Pembunuhan terakhir Wowon cs terjadi di sebuah kontrakan di kawasan Bantargebang Bekasi, Jawa Barat pada pertengahan Januari 2023. Tiga orang tewas setelah meminum kopi beracun, yakni Ai Maemunah, Ridwan, dan Riswandi.
Sedangkan korban selamat yakni Neng Ayu dan Dede Solehudin. Dede yang sempat ikut minum kopi beracun dan selamat itu ternyata komplotan Wowon. Kini dia juga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus serial killer ini.
Â
Daftar Korban Penipuan dan Serial Killer Wowon Cs
Tidak hanya pembunuhan saja, Wowon Erawan alias Aki melakukan berbagai upaya agar dapat menipu 11 korban yang merupakan TKW. Mereka ditipu dengan modus menggandakan uang.
Adapun untuk dapat meyakinkan para TKW itu, Wowon menggunakan trik di mana uang dalam amplop dapat diubahnya menjadi nominal yang lebih tinggi.
Terlebih 11 korban TKW turut diyakinkan dengan berbagai harta Wowon yang ditunjukkannya. Seperti menunjukkan mobil hingga rumah, meskipun hartanya itu bukan milik dia.
Berikut 11 TKW yang menjadi korban Wowon Cs klaster penipuan penggandaan uang:
1. Yeni
2. Farida (Korban Jiwa)
3. Siti Fatimah (Korban Jiwa)
4. Aslem
5. Entin
6. Hamidah
7. Evi
8. Hana
9. Yanti
10. Nene
11. Sulastini
Sedangkan untuk cluster pembunuhan korban Wowon cs, berikut daftarnya:
TKP Cianjur:
1. Wiwin (2021). Ia dicekik hingga tewas saat menagih hasil penggandaan uang. Jasad Wiwin dikubur di rumah Solihin.
2. Noneng (2021). Jasadnya dikubur di rumah Solihin dan satu liang lahat dengan Wiwin.
3. Farida, (2021). Warga Cianjur yang berprofesi sebagai TKW. Ia juga tewas saat menagih hasil penggandaan uang. Jasadnya dikubur di rumah Solihin.
4. Bayu (2022). Dibunuh dengan dicekik. Ia merupakan anak Wowon dan istrinya, Ai Maimunah.
5. Halimah (2016), istri siri Wowon yang juga ibu dari Ai Maimunah. Ia dibunuh oleh Duloh.
TKP Bekasi (semua korban dibunuh dengan cara diracun):
1. Ai Maimunah (2023) istri siri Wowon.
2. Ridwan Abdul Muiz (2023), anak Ai Maimunah dengan mantan suaminya.
3. M Riswandi (2023), anak Ai Maimunah dengan mantan suaminya.
TKP Garut:
1. Siti (2021). Diceburkan ke laut oleh Noneng atas perintah Wowon.
Â
Reporter: Rahmat Baihaqi
Merdeka.com
Advertisement