Sukses

5 Rukun Haji Mazhab Syafi'i yang Perlu Diketahui Calon Jemaah

Haji merupakan ibadah yang biasanya dilakukan oleh umat muslim pada awal bulan Dzulhijjah. Ibadah haji dilakukan di Tanah Suci, Mekkah. Haji wajib ditunaikan oleh umat muslim yang mampu secara fisik, mental, dan finansial.

Liputan6.com, Jakarta - Haji merupakan ibadah yang biasanya dilakukan oleh umat muslim pada awal bulan Dzulhijjah. Ibadah haji dilakukan di Tanah Suci, Mekkah. Haji wajib ditunaikan oleh umat muslim yang mampu secara fisik, mental, dan finansial.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, yang artinya:

Islam dibangun atas lima perkara; bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadan dan melakukan haji ke Baitullah bagi orang yang mampu melakukan perjalanan ke sana.”

Haji menurut bahasa diartikan sebagai "pergi menuju." Adapun menurut pengertian yang lebih luas, haji adalah memiliki arti perjalanan menuju ke Kabah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu pada waktu bulan haji, yaitu Syawwal, Dzulhijjah, atau sepuluh hari pertama Dzulhijjah. 

2 dari 2 halaman

Rukun haji menurut Mazhab Syafi'i

5 rukun haji menurut Mazhab Syafi'i ialah sebagai berikut:

  1. Ihram: Rukun haji yang pertama yaitu ihram atau berniat untuk melaksanakan haji. Sebagaimana dalam ibadah-ibadah wajib umat muslim lainnya, niat menjadi salah satu perkara paling penting yang harus diperhatikan saat pelaksanaan haji. Selain itu, bagi jamaah haji juga dianjurkan untuk mandi, memakai wangi-wangian, shalat dua rekaat, serta menggunakan pakaian ihram untuk laki-laki.
  2. Wukuf: Rukun haji berikutnya yang harus dikerjakan bagi jemaah haji berikutnya yaitu wukuf di bukit Arafah. Waktu pelaksanaan wukuf terentang mulai dari waktu zhuhur tanggal 9 Dzulhijjah hingga subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Para jemaah haji bisa melaksanakan malam harinya sampai jelang subuh atau mengambil waktu siang hingga setelah maghrib.
  3. Thawaf Ifadhah: Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jemaah haji harus melaksanakan thawaf menunju Masjidil Haram mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Adapun putaran pertama dimulai dari arah Hajar Aswad, dan Ka’bah berada di sisi kiri badan jemaah haji. Sederhananya, jemaah haji berputar melawan arah jarum jam.
  4. Sa’i: Rukun haji berikutnya yaitu sa’i dari bukit Shafa dan Marwah. Saat melakukan sa’i, para jemaah haji harus berjalan sampai tujuh kali perjalanan dan berakhir di bukit Marwah. Tujuh putaran sa’i biasanya dilakukan sekaligus tanpa jeda atau istirahat, kecuali saat berdoa di Bukit Shafa dan Marwah.
  5. Tahallul: Tahallul merupakan proses mencukur rambut kepala setelah rangkaian haji selesai. Tahallul disimbilkan dengan mencukur minimal 3 helai rambut. Adapun pelaksanannya dilakukan sekurang-kurangnya setelah lewat tanggal 10 Dzulhijjah. 

Sumber: Hot Liputan6.com

Penulis: Laudia Tysara