Sukses

7 Pernyataan Parpol, Istana, hingga Jokowi soal Kabar Reshuffle Kabinet yang Kian Santer

Isu reshuffle kabinet yang akan dilakukan Presiden Jokowi kian santer terdengar. Bahkan, Jokowi pun berulang kali menjawab tunggu saja.

Liputan6.com, Jakarta - Isu reshuffle kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi belakangan ini kian santer terdengar. Bahkan, Jokowi pun berulang kali menjawab tunggu saja.

"Nanti tunggu saja," ujar Jokowi di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, Minggu 29 Januari 2023.

Isu reshuffle kian santer jelang 1 Februari 2023 yang bertepatan dengan hari Rabu Pon. Sebab, Jokowi kerap melakukan perombakan kabinet pada hari Rabu Pon. Terkait hal ini, Jokowi menyatakan bahwa dirinya memiliki agenda di Bali. 

"Oh iya, besok Rabu Pon dan sorenya saya ke Bali. Pagi siang masih di Jakarta, jadi ditunggu saja besok," ucap Jokowi usai menghadiri HUT PSI ke-8 di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa 31 Maret 2023.

Pernyataan Jokowi yang acap kali meminta publik untuk menunggu, membuat sejumlah partai politik (parpol) dalam kabinet angkat bicara. Misalnya saja Menteri Perdagangan (Mendag) yang juga Ketum Partai amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan.

Pria yang karib disapa Zulhas itu menegaskan bahwa dirinya tidak ikut campur soal reshuffle dan hanya mengurusi persoalan pangan.

"Saya urusi beras, urusi cabe, urusi telur, urusi daging ayam. Kalau reshuffle itu punya haknya bapak (presiden)," kata Zulhas usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa 31 Maret 2023.

Tak hanya Zulhas yang datang ke Istana menemui Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga turut dipanggil.

Dia pun mengatakan, soal perpolitikan di Tanah Air, tunggu hari Rabu esok atau hari ini (1/2/2023). Sebab berdasarkan kebiasaan Presiden Jokowi, reshuffle diumumkan pada hari Rabu, khususnya Rabu Pon.

"Tunggu hari Rabu," kata Airlangga kepada media, Jakarta, Selasa 31 Maret 2023.

Berikut sederet pernyataan mulai dari partai politik dalam kabinet, Istana, hingga Presiden Jokowi soal kabar reshuffle kabinet dihimpun Liputan6.com:

2 dari 8 halaman

1. PDIP

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengakui pihaknya telah memberikan masukan nama kadernya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal wacana reshuffle menteri. Meski demikian, Hasto menyebut reshuffle adalah wewenang penuh dari Jokowi.

"Kalau reshuffle kan hanya bisa terjadi atas kehendak Bapak Presiden dan itu kewenangan Bapak Presiden, tentu saja sebagai partai kami memberikan masukan," kata Hasto di Bandung.

Meski mengakui sudah menyodorkan nama calon menteri untuk masuk Kabinet Indonesia Maju, Hasto enggan membocorkan nama itu.

"Tapi terkait dengan nama, ada aspek-aspek teknis, ini menyangkut masa depan seseorang. Kami mohon maaf tidak bisa menyampaikan," jelas Hasto.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah menegaskan partainya tidak pernah mengintervensi Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal reshuffle kabinet yang rencananya akan dilakukan pada Rabu Pon atau 1 Februari 2023. Dia menyebut urusan reshuffle sepenuhnya adalah hak Presiden.

"Kan bapak presiden sendiri yang mengumumkan bahwa akan ada reshuffle ya monggo. Kami tidak punya potensi oke kalau bapak presiden mau reshuffle si A reshuffle si B. Kami tidak mendikte bapak presiden, kami tidak akan melakukan itu," ucap Said di Kompleks Parlemen Senayan, Senin 30 Januari 2023.

Said mengakui memang Jokowi biasa melakukan reshuffle di hari teretntu seperti Rabu Pon. Namun, menurutnya hal itu merupakan hal yang biasa dan tidak perlu diperdebatkan.

"Bagi saya itu konvensi bapak presiden, kan bapak presiden sukanya Rabu Pon, ya sudah Rabu Pon. Kan kita tidak akan mempertanyakan kenapa hari Rabu, kan tidak," ucapnya.

Terkait menteri mana saja yang berpotensi direshuffle, menurut Said itu pandangan masing-masing atau subjektif saja. Sebab, keputusan tetaplah di tangan Jokowi.

"Kalau bapak presiden menilai timnya kompak, solid, masih bagus, ya pasti dipertahankan. Kalau ada yang tidak kompak, kinerjanya menurun, boleh jadi akan diganti oleh Bapak Presiden. Memang semua ini kewenagan Bapak Presiden," pungkas Said.

 

3 dari 8 halaman

2. PKB

Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan bahwa partainya tidak berencana mengikuti jejak PDI Perjuangan (PDIP) untuk menyetorkan nama-nama menteri yang patut diganti lewat reshuffle kabinet kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Cak Imin menyampaikan bahwa PKB hingga saat ini juga belum menerima informasi apapun terkait reshuffle dari Istana. Dia pun menyebut partainya juga belum dipanggil Presiden Jokowi ke Istana soal wacana reshuffle.

"Nggak perlu. PKB nggak perlu mengusulkan siapapun. Reshuffle atau tidak karena presiden datanya lebih tahu lah daripada kita," kata Cak Imin ditemui pada acara Sarasehan Nasional Satu Abad NU di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin 30 Januari 2023.

Apabila reshuffle kabinet benar terjadi, Cak Imin berharap agar proses tersebut dilakukan tak sekadar politis melainkan untuk memajukan kinerja kabinet ke depan.

Selain itu, menurut Cak Imin PKB telah mengantongi sejumlah nama-nama yang dianggap cocok dan memiliki kapabilitas apabila partainya nanti diminta menyiapkan sosok menteri dari kader PKB dalam proses reshuffle.

"Siap. Kita punya banyak nama yang siap," ucap Cak Imin.

 

4 dari 8 halaman

3. PPP

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku belum tahu kapan akan dilakukan reshuffle kabinet. PPP belum diberikan kabar oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Nah sampai dengan saat ini presiden kan belum menjelaskan kapan, kalaupun reshuffle itu ada akan dilakukan," ujar Arsul di DPR, Jakarta, Senin 30 Januari 2023.

Menurut Arsul, hanya Jokowi dan Tuhan yang tahu kapan akan dilakukan reshuffle dan siapa saja menteri yang diganti. Para ketua umum pendukung pemerintah, kata dia, belum dipanggil.

"Positif atau tidak saya kira yang tahu presiden sama Allah SWT. Termasuk kapannya dan termasuk siapanya," ujar dia.

Arsul mengaku belum tahu apakah reshuffle kabinet akan dilakukan pada Rabu Pon terdekat yaitu pada 1 Februari. Biasanya, mendekati hari H, Jokowi akan memanggil partai politik pendukungnya.

"Kalau mengacu pada reshuffle baik Pak Jokowi Periode pertama, dan kemudian sebelum ini maka kan selalu kalau menyangkut menteri dari partai biasanya itu disampaikan kepada partai politik yang bersangkutan itu pada menjelang mepet pengumuman itu dilakukan," ujar Wakil Ketua MPR RI ini.

 

5 dari 8 halaman

4. Partai Golkar

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyambangi Istana Kepresidenan. Kedatangannya ke Istana ini di tengah isu adanya reshuffle kabinet.

Dia pun mengatakan, soal perpolitikan di Tanah Air, tunggu hari Rabu. Berdasarkan kebiasaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, reshuffle diumumkan pada hari Rabu, khususnya Rabu Pon.

"Tunggu hari Rabu," kata Airlangga kepada media, Jakarta, Selasa 31 Maret 2023.

Saat diperjelas Rabu kapan yang dimaksud, Airlangga tidak merinci. Dia hanya menegaskan untuk menunggu sesuatu di hari Rabu. "Tungguin setiap hari Rabu," singkat dia.

Airlangga kemudian kembali ditanya apakah Presiden Jokowi memiliki agenda di Istana pada hari Rabu. Dia mengaku tidak tahu.

"Belum tahu," kata dia sambil masuk mobil meninggalkan Istana Negara Jakarta.

 

6 dari 8 halaman

5. PAN

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menanggapi kabar reshuffle kabinet yang kembali mencuat. Dia menegaskan bahwa dirinya tidak ikut campur soal reshuffle dan hanya mengurusi persoalan pangan.

"Saya urusi beras, urusi cabe, urusi telur, urusi daging ayam. Kalau reshuffle itu punya haknya bapak (presiden)," kata pria yang akrab disapa Zulhas usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa 31 Maret 2023.

Zulhas yang juga merupakan Ketua Umum PAN ini menjelaskan hasil pertemuan rapat dengan Jokowi terkait pangan. Rapat tersebut dihadiri Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Kepala Bulog Budi Waseso.

Zulhas menyebut, pihaknya akan berupaya membanjiri stok pangan dalam waktu dekatn. Sehingga harga pangan bisa kembali turun.

"Kemarin sekarang ada bapanas ada kabulog mudah-mudahan kabulog dan kita semua akan membanjiri dengan stok yang ada dengan demikian mudah-mudahan dalam waktu dekat ini harga sudah bisa kembali turun," tuturnya.

"Teknisnya agar cepat mengguyur pasar itu nanti Pak Buwas dan Pak Arif akan menyampaikan," tandas Zulhas.

 

7 dari 8 halaman

6. Istana

Presiden Joko Widodo atau Jokowi santer dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet pada hari ini, Rabu (1/2/2023).

Sekretaris Kabinet Pramono Anung akhirnya buka suara soal kabar reshuffle kabinet 2023 pada hari ini. Diketahui, menurut hitungan kalender Jawa, Rabu Pon jatuh di tanggal tersebut 1 Februari 2023.

Berdasarkan kebiasaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, hari di mana perombakan kabinet diumumkan pada hari tersebut. Lantas, apa kegiatan Jokowi hari ini?

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengungkap kegiatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Rabu 1 Februari 2023 di tengah isu reshuffle kabinet. Diketahui, tanggal tersebut bertepatan dengan Rabu Pon menurut kalender Jawa.

Berdasarkan kebiasaan Presiden Jokowi, reshuffle kabinet diumumkan pada hari Rabu, khususnya Rabu Pon.

"Pagi ada Mandiri Investment Forum, siangnya intern dan sorenya ke Bali," ujar Bey saat ditanya awak media di Istana Negara Jakarta, ditulis Rabu (1/2/2023).

Salah satu agenda adalah intern. Belum diketahui apa yang akan dilakukan Presiden dalam jadwalnya tersebut di tengah kian santernya isu reshuffle. Berdasarkan kebiasaan, Presiden sering memanggil sejumlah orang saat giat intern.

 

8 dari 8 halaman

7. Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (ratas) mengenai masalah beras di Istana Negara, pada Selasa 31 Maret 2023. Namun Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tidak hadir dalam rapat itu.

Hanya terlihat Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso, dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi yang hadir dalam ratas tersebut.

Selain itu, terlihat sejumlah menteri lain yang merapat ke Istana pada hari ini, seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Namun dua menteri asal NasDem, yaitu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya tidak hadir dalam rapat itu.

Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan, kemungkinan Syahrul dan Siti tidak hadir karena berada di luar kota.

"Ya mungkin pas keluar kota," kata Jokowi di kawasan Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa 31 Maret 2023.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, dipanggilnya sejumlah menteri itu bukan terkait kabar reshuffle kabinet yang disinyalir hari ini. Kata dia, hanya membahas masalah yang perlu diselesaikan.

"oh ndak ndak (bukan karena reshuffle kabinet), ya biasa ada masalah-masalah yang harus kita selesaikan," ucap Jokowi.

Kemudian, Jokowi lagi-lagi menjawab dengan kode, saat ditanya soal isu reshuffle oleh awak media. Kali ini, selain diminta menunggu, Jokowi juga menjelaskan kalau besok dirinya memiliki agenda ke Bali.

"Oh iya, besok Rabu Pon dan sorenya saya ke Bali," singkat Jokowi.

Namun Jokowi tak menampik, jika masih memiliki agenda di Jakarta pada pagi dan siang harinya. Meski begitu, presiden tidak menjelaskan detil agenda apa yang dijalaninya pada waktu tersebut.

"Pagi siang masih di Jakarta, jadi ditunggu saja besok," ucap dia.

Sementara itu, Jokowi membeberkan pertimbangannya ketika melakukan reshuffle kabinet. Dirinya melihat dari performa menteri dan pertimbangan politik.

"Yang utama memang performa, kinerja bahwa ada sisi politiknya pasti juga ada. Tapi itu bukan yang utama," terang dia.

Santer terdengar Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet 1 Februari 2023 besok. Kabarnya, menteri dari NasDem yang bakal dicopot.

Namun, kepala negara mengaku bahwa kondisi kinerja kabinetnya baik-baik saja.

"Baik-baik saja. secara umum," ungkap Jokowi.

Jokowi mengakui, memahami ada kinerja menterinya yang perlu dievaluasi. Kata dia, koreksi terhadap bawahan adalah hal biasa.

"Ya kalau secara khusus pasti ada yang performanya, kinerjanya perlu dievaluasi. Biasa kok, ada koreksi dari setiap perjalanan kan biasa," jelas Jokowi.