Sukses

BP2MI: 11 TKW Jadi Korban Penipuan Wowon Cs, 8 di Antaranya Diduga Pekerja Ilegal

Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan dari pembunuh berantai Wowon Cs berkedok penggandaan uang, sebagian besar merupakan pekerja migran ilegal.

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan dari pembunuh berantai Wowon Cs berkedok penggandaan uang, sebagian besar merupakan pekerja migran ilegal. Dari 11 orang korban, delapan di antaranya bekerja di luar negeri tidak melalui jalur resmi.

"Untuk para TKW ternyata hanya tiga orang yang ada namanya di sistem BP2MI, berarti delapan nama lain yang sudah teridentifikasi berangkat secara unprosedural," ungkap Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani melalui keterangannya, Rabu (1/2/2023).

Benny membeberkan tiga TKW yang terdaftar secara legal dalam sistem BP2MI yakni Evi Lusiana yang saat ini masih bekerja di uni Emirat Arab.

TKW kedua, atas nama Farida yang sudah meninggal. Jenazahnya ditemukan di lubang galian dekat rumah pelaku di Cianjur, Jawa Barat.

Ketiga, adalah Aslem yang dimintai keterangannya di Mapolda Metro Jaya pada hari Kamis 26 Januari 2023.

Sedangkan untuk delapan TKW lainnya, disebut Benny telah berpergian ke luar negeri sebagai pekerja imigran tidak mengikuti standar prosedur. Empat orang yang tengah bekerja di negeri timur adalah Yeni Nursa'adah di Mesir, Hamidah di Arab Saudi, lalu Yanti dan Entin sebagai TKW di Uni Emirat Arab.

Kemudian, Siti Fatimah yang jasadnya ditemukan hanyut di Garut, Jawa Barat dan dikuburkan di sana. Lalu Hana, yang sudah di Tanah Air dan sudah dimintai keterangan. Selain itu ada Nene dan Sulastini yang hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.

 

 

2 dari 3 halaman

Polisi: Para TKW Ikut Penggandaan Uang Wowon Cs karena Percaya Istri Dede

Sebanyak 11 Tenaga Kerja Wanita (TKW) kena tipu modus penggandaan uang yang dilakukan oleh Wowon Cs. Bahkan, dua orang lainnya sampai meregang nyawa.

Polisi menyebut, para TKW terpancing setelah mendengar cerita-cerita dari orang-orang yang pernah mengikuti praktik penggandaan uang Wowon Cs.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menerangkan, Wowon Cs menggunakan strategi Multi level marketing dalam menjaring korban Tenaga Kerja Wanita. Praktik pengandaan uang diperkenalkan dari orang ke orang. Sehingga, satu orang dengan yang lainnya saling mengenal.

"Kemudian menceritakan pengalamannya. Kemudian ada yang sudah bertemu dan seolah-olah benar sudah menjadi rumah dan sawah sehingga yang lainnya ikut," ujar Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Kamis (26/1/2023).

Trunoyudo mengatakan, TKW semakin yakin setelah salah satu korban dari klaster TKW yakni Yeni juga ikut praktik pengandaan uang. Dia adalah istri dari tersangka atas nama M Dede Solehudin.

"Kenapa yang lainnya percaya? Karena salah satunya istri dari pelaku Dede, Yeni merupakan TKW yang ada di Arab Saudi. Sehingga korban merasa itu juga bagian dari korban dan tidak mungkin ini dianggapnya suatu penipuan. itu yang membuat yakin," ujar dia.

Trunoyudo mengatakan, penyidik Ditresrkimum Polda Metro Jaya telah memeriksa dua orang Tenaga Kerja Wanita (TKW) diantaranya atas nama Hanna dan Aslem. Trunoyudo menyebut, keduanya telah kembali ke Indonesia.

Hasil pemeriksaan, Aslem sudah enam tahun mengikuti praktik pengandaan uang yang dilakukan oleh tersangka Wowon Cs. Ia termakan janji-janji kemudian menyerahkan sejumlah uang.

"Khusus untuk Aslem saja kurang lebih sudah Rp 288 juta," ujar Trunoyudo.

 

 

3 dari 3 halaman

TKW Korban Wowon Cs Didoktrin Dilarang Beritahu Keluarga agar Tak Celaka

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengungkap modus penipuan tersangka pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki, bersama dua tersangka Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga menjelaskan, para korban Wowon Cs mayoritas tenaga kerja wanita (TKW). Mereka menerima doktrin agar tidak memberitahu kepada siapa pun soal penggandaan uang yang mereka lakukan

"Jadi (korban) berhubungan dengan Wowon itu enggak boleh ada yang tahu. Harus diam saja, soalnya kalau ada yang tahu nanti celaka, mendoktrinnya seperti itu semuanya," kata Panjiyoga saat dikonfirmasi, dikutip Minggu (28/1/2023).

Cara tersebut dipakai ke seluruh korban para TKW demi memuluskan penipuan yang dilakukan Wowon Cs. Sehingga, para korban tak sadar telah terpedaya tipu muslihat dari tersangka

"Kan korbannya begitu sampai ke Indonesia nggak boleh hubungi keluarga dulu harus temuin mereka dulu, semua (korban penipuan modus yang sama)," kata Panjiyoga.

Tercatat sampai saat ini, polisi telah mendapatkan 11 TKW yang menjadi korban penipuan dengan dalih supranatural untuk menggandakan uang, yakni Yeni; Farida (korban dibunuh); Siti Fatimah (korban dibunuh); Aslem; Entin; Hamidah; Evi; Hana; Yanti; Nene; dan Sulastini.

 

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

 

Â