Sukses

Minyak Goreng Mulai Langka di Kota Depok, Warga Menjerit

Sementara, Kabid Perdagangan pada Disperindag Kota Depok, Sony Hendro mengatakan, minyak goreng merek minyakita bukan minyak goreng subsidi.

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Kota Depok mulai kesulitan mendapatkan minyak goreng merek minyakita di kalangan penjual maupun pasar. Kekurangan ketersediaan minyakita telah dipantau Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Depok. 

Salah seorang warga, Tarsih mengatakan, minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan untuk memasak. Namun, sudah selama sepekan minyak goreng merek kita sudah sulit ditemukan di pasar maupun warung. 

"Sudah sulit, saya biasa pakai minyakita untuk memasak," ujar Tarsih kepada Liputan6.com, Rabu (1/2/2023). 

Tarsih menilai minyak goreng minyakita merupakan minyak goreng yang mendapatkan subsidi dan harga terbilang murah. Namun, semenjak minyak tersebut sulit didapatkan, membuat dirinya terpaksa menggunakan minyak kemasan merek lain. 

"Kalau minyak kita harganya Rp14 ribu, kalau minyak goreng lain ada yang Rp16 ribu sampai Rp18 ribu," jelas Tarsih. 

Atas kelangkaan tersebut membuat Tarsih harus menambahkan biaya anggaran untuk membeli minyak goreng. Tarsih meminta pemerintah dan penyedia dapat mencari solusi atas kelangkaan tersebut. 

“Walaupun selisih harga hanya Rp3 ribu dengan merek lain tapi sangat berarti untuk saya," keluh Tarsih.

 

2 dari 3 halaman

Minyakita Bukan Minyak Goreng Subsidi

Sementara, Kabid Perdagangan pada Disperindag Kota Depok, Sony Hendro mengatakan, minyak goreng merek minyakita bukan minyak goreng subsidi. Informasi tersebut didapatkan saat mengikuti rapat dengan Kementerian Perdagangan. 

"Tidak ada istilah minyak goreng subsidi supaya masyarakat tidak salah," ujar Sony. 

Sony menjelaskan, minyakita merupakan minyak goreng yang dijualnya sesuai ketetapan HET Kemendag. Untuk itu, tidak ada lagi istilah minyak subsidi. Namun, pemerintah mengatur harga penjualan kepada masyarakat. 

"Jadi jangan lagi pakai istilah minyak goreng subsidi karena harganya sudah diatur pemerintah," jelas Sony. 

Sony mengungkapkan, sulit ditemukannya minyakita bukan karena kelangkaan namun mengalami pengurangan suplai. Penurunan suplai hanya untuk produk minyak goreng merek minyakita, namun merek lain tetap terpenuhi ketersediaannya. 

"Untuk minyak curahnya itu memang masih tetap atau masih terpenuhi. Memang beberapa konsumen cenderung lebih menginginkan produk minyakita," ungkap Sony.

3 dari 3 halaman

Harga Minyakita Naik di Pasaran

Berdasarkan pantauan di lapangan, Minyakkita yang berada di pasaran diakui Sony mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga terpantau mencapai Rp1 ribu dari harga sebelumnya. 

"Kemarin kan harganya ada di 14 ribu, sekarang ada di Rp14.500 sampai Rp15 ribu," kata Sony.

Disperindag Kota Depok telah melakukan monitoring stok dan harga minyakita di pasaran. Selain itu, Disperindag Kota Depok rutin berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan. Rencananya pada hari ini produsen Minyakkita akan menambah produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. 

"Kemarin rapat dengan Kementerian meminta kami menunggu per 1 Februari ini. Produsen berjanji kepada Kementerian untuk meningkatkan produktivitas minyak goreng minyakita," pungkas Sony.