Liputan6.com, Jakarta - Janji manis memperoleh kekayaan membuat M Dede Solehudin gelap mata. Tersangka kasus pembunuhan berantai atau serial killer Wowon cs ini rela menumbalkan istrinya, Yeni.
Semua berawal saat Dede menikah dengan Yeni yang tak lain merupakan anak Halimah, istri tersangka Wowon Erawan alias Aki. Halimah sendiri ternyata sempat akan dibunuh tersangka Solihin alias Duloh, namun gagal hingga akhirnya meninggal karena sakit.
"Setelah dari pulang ke Lampung mama (Mertua Halimah) saya, selang setengah bulan mama saya sakit-sakitan. Mama saya sakit sakitan itu mama saya meninggal, karena meninggalnya dibawa sama anaknya ke Sukabumi," ucap Dede Solehudin kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/2/2023).
Advertisement
Setelah itu, Dede lebih intens mengikuti Wowon dan Duloh dengan arahan dari tokoh fiktif Aki Banyu yang menjanjikan kekayaan. Dede diminta menelepon istrinya Yeni, seorang tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri untuk menyetorkan gajinya agar bisa berlipat ganda.
"Pertama disuruh sama Aki Banyu dulu, terus disuruh Aki Banyu suruh telepon Yeninya, kata Yeni nih Ki ada yang mau ngirim, mau sukses katanya," kata Dede.
Setelah mengirim uang, Yeni yang tak kunjung mendapatkan kekayaan lantas mulai menanyakan kejelasan uangnya. Karena mulai sadar ditipu, Aki Banyu yang merupakan tokoh fiktif dari Wowon ini pun memerintahkan Yeni untuk dibunuh.
"Iya mau (dibunuh). (Saya) tahu. Enggak masalah, ikhlas, yang penting dapat sukses. (Mau dibunuh 2022) tahun kemarin," ucap Dede.
"Ya karena Aki Banyu kalau kamu mau sukses siapa aja bunuh aja, enggak apa-apa keluarga juga," sambungnya.
Namun rencana pembunuhan Yeni yang dilakukan Duloh atas perintah Wowon, gagal. Yeni bisa melarikan diri dari pembunuhan berantai ini dan kembali bekerja menjadi TKW di luar negeri.
"Sekarang sudah berangkat TKW. (Gagal) karena dia ngelawan, pas ketemu dia ngelawan kabur. (Mau dibunuh) dicekik," ucapnya.
Â
Uang dari Wowon Dipakai Mancing
Lebih lanjut, Dede menjelaskan bahwa dia mendapat uang sekitar Rp200 juta hasil membantu penipuan Wowon. Uang yang diterima secara berkala ini dihabiskan untuk kebutuhan sehari-hari hingga keperluan memancing ikan.
"Kurang lebih Rp200 juta, Itu buat mancing aja, jajan, rokok gitu lah ngopi, buat sehari hari aja. Karena nyicil perbulannya kan kadang Dede dapat Rp4 juta, Rp5 juta. Sudah habis (uangnya)," ucapnya.
Dede mengaku dirinya telah dijanjikan kekayaan oleh Wowon melalui tokoh fiktif Aki Banyu. Sehingga ia menuruti segala perintah yang ada.
"Karena dijanjiin Aki Banyu. Dijanjiin punya harta, supaya sukses, punya harta lebih berlimpah, banyak kendaraan, rumah," ujarnya.
"(Kenapa Percaya?) Ya percaya aja 100 persen percaya. Karena yang Dede lihat dari yang Rp5 ribu jadi Rp10 ribu gitu pak. Tahun 2013, 2014 kalau enggak salah," sambungnya.
Total 9 Korban
Sejauh ini telah ada total 9 korban pembunuhan berantai Wowon cs. Semua korban dihabisi Solihin alias Duloh dibantu M Dede Solehudin atas perintah Wowon dengan memakai lakon 'Aki Banyu'.
Pembunuhan di Bekasi dengan korban Ai Maimunah (istri Wowon), Ridwan Abdul Muiz (20), dan Muhammad Riswandi (16) keduanya anak Ai Maimunah dari mantan suaminya Didin. Sementara Neng Ayu Susilawati (5) anak dari Ai Maimunah dengan Wowon ditemukan selamat dari insiden keracunan.
Sedangkan korban pembunuhan berencana di Cianjur yakni Noneng (mertua Wowon), Wiwin (istri pertama Wowon), Halimah (istri kedua Wowon), Bayu (anak Wowon dari Ai Maimunah).
Kemudian Farida korban pembunuhan di Cianjur diketahui merupakan tenaga kerja wanita (TKW). Sementara korban TKW lainnya, Siti dibunuh di Surabaya.
Dengan begitu, maka total korban pembunuhan berantai Wowon cs berjumlah sembilan orang. Ketiga tersangka, Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin dijerat dengan Pasal 340 KUHP, subsider 338, 339 KUHP, ancaman pidana paling berat hukuman mati.
Â
Reporter: Bachtiarudin Alam
Merdeka.com
Advertisement