Sukses

Angka Kemiskinan Ekstrem Kota Tangsel Turun Jadi 0,29 Persen

Sementara, Pemkot Tangerang juga mengklaim, bila pihaknya berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem 0.86 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) mengklaim, bila tingkat kemiskinan ekstrem tahun 2022 di wilayahnya menurun menjadi 0,29 persen. Padahal pada tahun sebelumnya atau 2021, tingkat kemiskinan di Tangsel mencapai 2,29 persen, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

"Penurunan angka kemiskinan ekstrem ini merupakan capaian yang luar biasa, hasil kerja sama semua pihak. Yang penting kemampuan kita pertama adalah melakukan musyawarah mufakat, serta kreativitas menentukan skala prioritas yang harus kita tempuh," kata Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, Jumat (3/1/2023).

Selain itu Benyamin juga mengungkapkan, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayahnya juga mengalami kenaikan, yang semula 81,4 naik menjadi 81,95 pada tahun 2022.

"Terjadi peningkatan IPM dan yang luar biasa adalah penurunan angka stunting berkat kerja keras kita semua. Angka kemiskinan juga menurun," ujarnya.

Menyikapi hal ini, Benyamin mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam pembangunan ke depan yang membutuhkan kerja sama dalam menyelesaikan masalah yang ada.

Sementara, Pemkot Tangerang juga mengklaim, bila pihaknya berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem 0.86 persen. Semula penduduk miskin ekstrem pada tahun 2021 angkanya sebesar 1,61 persen, tapi di tahun 2022 angka kemiskinan ekstrim turun menjadi 0,75 persen.

"Angka tersebut merupakan angka penurunan kemiskinan ekstrem tertinggi se-Provinsi Banten berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Artinya, tidak menutup kemungkinan tahun ini angka kemiskinan di Kota Tangerang bisa kita tuntaskan," tutur Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah. 

2 dari 3 halaman

Kemiskinan Ekstrem di Tiga Daerah, Ini Langkah Ganjar Pranowo

Kemiskinan ekstrem juga terjadi di berbagai wilayah di Jawa Tengah. Menyikapi hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus menggencarkan langkah pengentasan.

Terbaru, dia mengumpulkan stakeholder terkait di tiga kabupaten, yakni Cilacap, Banyumas, dan Purbalingga.

"Jadi pertemuan hari ini, taktis, praktis, beres," kata dalam rakor penanggualang kemiskinan di Cilacap, Kamis, 2 Februari 2023. 

Berdasarkan data, politikus PDIP memaparkan ada 37 desa prioritas di Kabupaten Cilacap yang memiliki persoalan kemiskinan ekstrem. Sedangkan di Purbalingga ada 38 desa dan Banyumas sebanyak 60 desa.

Indikator yang digunakan untuk menentukan itu, antara lain tidak memiliki jamban, tidak memiliki sumber air minum, tidak memiliki listrik, rumah kategori tidak layak huni, individu berisiko stunting, dan anak tidak sekolah (7-18 tahun).

3 dari 3 halaman

Ganjar Siapkan 4 Program Atasi Kemiskinan

Terkait hal itu, Ganjar mengaku pihaknya telah menyiapkan empat program intervensi untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Jateng.

Pertama, menentukan locus intervensi secara berjenjang. Program ini memetakan lokus menggunakan posisi relatif presentasi keminsikinan yang berada di atas provinsi dan nasional di 17 kabupaten di Jateng.

Kemudian, diiringan dengan penentuan desa prioritass dari masing-masing kabupaten prioritas menggunakan persandingan desil 1 data P3KE dengan IKG tahun 2021 di 923 desa di Jateng.

Kedua, mendesai brogram intervensi berbasis karakteristik kemiskinan.

Ketiga, pendekatan individual yang mana program diimplementasikan berbasis pada manfaat yang diterima individu secara langsung sehingga dampaknya seketika dan bersifat jangka pendek.

Terakhir, pendekatan kolektif yang berbasis pada manfaat dengan skala dan dimensi spasial yang lebih luas. Dampaknya bersifat menengah sampai panjang.