Sukses

Gunung Kerinci Semburkan Abu Vulkanik, BPBD Imbau Warga Pakai Masker

Sejumlah desa di Kecamatan Gunung Tujuh terdampak semburan abu vulkanik Gunung Kerinci. BPBD Kabupaten Kerinci, Jambi, pun meminta warga menggunakan masker selama beraktivitas.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah desa di Kecamatan Gunung Tujuh terdampak semburan abu vulkanik Gunung Kerinci. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, Jambi, pun meminta warga menggunakan masker selama beraktivitas.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kerinci, Armanto, mengatakan desa yang terdampak semburan abu vulkanik itu di antaranya Desa Pelompek, Desa Pauh Tinggi, dan Desa Sungai Jernih.

"Yang terdampak Desa Pelompek ke arah Timur Pauh Tinggi dan sekitarnya, namun belum mengganggu aktivitas masyarakat," kata Armanto seperti dilansir dari Antara, Minggu (5/2/2023).

Menurut dia, imbauan penggunaan masker kepada masyarakat sudah dilakukan melalui camat dan kades. Upaya itu dilakukan melihat bahwa beberapa desa Gunung Tujuh, Kerinci turut terkena dampak erupsi Gunung Kerinci.

Selain itu, dia meminta masyarakat untuk waspada dan berhati-hati apabila terjadi erupsi kembali terutama saat malam hari.

Tidak hanya rumah penduduk yang atapnya terkena abu vulkanik, area perkebunan milik warga sekitar juga terkena abu vulkanik tersebut.

Gunung Kerinci kembali mengalami sejak Jumat 3 Februari 2023 kemarin. Selanjutnya erupsi juga kembali terjadi pada Sabtu pukul 06.46 WIB dengan ketinggian kolam abu mencapai 200 meter di atas puncak.

 

2 dari 2 halaman

Dampak

Petugas Pemantau Gunung Api Kerinci Irwan Safwan mengatakan kolam abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan durasi erupsi hampir dua jam.

Sementara itu salah seorang petani di bawah kaki Gunung Kerinci Kepin mengatakan sejumlah desa yang berada di kaki Gunung Kerinci terdampak abu vulkanik dari aktivitas Gunung Kerinci.

Ia mengatakan sisa abu vulkanik terlihat jelas menempel pada tanaman petani, atap rumah dan kendaraan. Dari hembusan abu yang terbawa angin ke desa itu membuat warga khawatir dengan tanamannya di kebun.

"Khawatirnya tanaman mati karena abu yang nempel cukup tebal," kata Irwan.