Liputan6.com, Jakarta - Cuaca besok, Selasa 7 Februari 2023, pagi hari di Jakarta langitnya diprakirakan berawan, kecuali Kepulauan Seribu hujan dengan intensitas ringan.
Tetapi, pada siang hingga malam hari, cuaca seluruh langit Ibu Kota Jakarta diprediksi turun hujan berintensitas ringan, namun waspada hujan petir siang hari di Jakarta Timur.
Baca Juga
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jaktim dan Jaksel pada sore menjelang malam hari serta di wilayah Kepulauan Seribu pada dini hari," papar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Advertisement
Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat, pagi hari diprakirakan berawan, lalu siang sampai malam hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Tak jauh berbeda, Depok dan Kota Bogor, Jawa Barat, sepanjang hari diprediksi diguyur hujan berintensitas ringan hingga sedang.
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada rentang waktu antara siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta. Waspada pula akan terjadinya peningkatan kecepatan angin (angin kencang) yang bersifat lokal di sebagian wilayah Jawa Barat," jelas BMKG.
Senada, di Kota Tangerang, Banten, sehariannya juga diprakirakan turun hujan berintensitas ringan hingga sedang.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Pusat |  Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Selatan |  Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Timur |  Berawan |  Hujan Petir |  Hujan Ringan |
 Jakarta Utara |  Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Kepulauan Seribu |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Bekasi |  Berawan |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Depok |  Hujan Ringan |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Kota Bogor |  Hujan Ringan |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Tangerang |  Hujan Ringan |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
Imbauan BMKG Terkait Perubahan Iklim
Sebelumnya, lapisan salju abadi yang ada di Puncak Jaya Wijaya Gunung Cartenz Papua terancam hilang setelah luasannya mengalami penyusutan yang signifikan.
Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim yang ekstrem akibat pemanasan global yang terjadi di dunia beberapa tahun terakhir. Sehingga, tumpukan salju abadi terus mengalami penyusutan.
Dirangkum dari berbagai sumber, keberadaan salju abadi yang ada di puncak gunung Jaya Wijaya ini diprediksi akan hilang dalam kurun waktu 5-6 tahun mendatang.
Peneliti BMKG memantau kondisi salju abadi di puncak gunung wilayah Papua. Hasil dari penelitian tersebut hasilnya mengejutkan, bahwa usia es tersebut tak akan lama lagi.
Diperkirakan sekitar 5-6 tahun salju abadi akan punah dari gunung Papua, setiap tahunnya luas es yang menyusut diperkirakan 10 kali lipat luas lapangan sepak bola Amerika.
Tidak hanya terpengaruh dari elnino dan lanina di Indonesia, kondisi tersebut diperparah oleh tingginya 0 derajat pada atmosfer sehingga pembentukan hujan salju pembentuk es semakin sulit terjadi.
Advertisement
Menyusut
Fungsi dari lapisan es abadi di Indonesia yaitu sama dengan yang di kutub utara, yakni sebagai penyeimbang dan termometer bumi serta dapat menjadi reflektor matahari.
Sementara itu, lapisan es juga dapat menyimpan dan pelumpuh bakteri, virus penyebab penyakit berbahaya. Penyusutan tersebut terdeteksi mulai tahun 2010, peneliti dari BMKG melakukan pemasangan guna memantau keberadaan salju abadi.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan, akibat pemanasan global yang terjadi tumpukan salju abadi berkurang sekitar 23,3 meter.
Diprediksi, tahun 2026 mendatang Indonesia akan kehilangan salju abadi yang hanya bisa dijumpai di puncak gunung Jaya Wijaya.