Sukses

Anak Haji Lulung dan Ketua Bamus Betawi Hengkang dari PPP

Putra almarhum Abraham Lunggana alias Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana mengundurkan diri dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Liputan6.com, Jakarta - Putra almarhum Abraham Lunggana alias Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana mengundurkan diri dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Surat pengunduran dirinya itu telah ia serahkan secara resmi ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP.

"Ya, betul saya sudah menyerahkan surat pengunduran diri ke DPP PPP sejak 3 Februari kemarin. Saya menyatakan pamit dan undur diri dari partai PPP," kata Guruh dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (6/2/2023).

Berdasarkan surat yang diterima Liputan6.com, surat pengunduran diri Guruh Tirta Lunggana itu ditujukan kepada Plt Ketua Umum (Ketum) PPP Muhammad Mardiono yang diteken pada Jumat 3 Februari 2023.

Kendati demikian, Guruh tak mengungkapkan alasan mundurnya dari kepengurusan PPP. Dia mengucapkan terima kasih serta permohonan maaf kepada segenap pengurus partai politik (parpol) berlambang kabah tersebut.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kerja bareng kepada rekan-rekan pengurus DPW. Saya juga mohon maaf atas segala salah dan khilaf dalam khidmah yang sudah bersama dilakukan selama sekitar 9 bulan saya menjadi Ketua DPW PPP DKI," ungkap Guruh.

Tak hanya Guruh, langkah hengkang dari PPP juga dilakukan Riano P Ahmad yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) DPW PPP bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK). Surat pengunduran dirinya diserahkan bersamaan dengan Guruh yakni per 3 Februari 2023.

"Ya, betul (saya mundur dari PPP). Meskipun harus saya katakan sebenarnya ini sangat berat buat saya, dan saya sudah berkorban meninggalkan kursi DPRD DKI," kata Guruh dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (6/2/2023).

Ketua Bamus Betawi itu juga mengungkapkan rasa kecewanya kepada PPP yang dia nilai tak adil memecat sejumlah ulama dari jajaran Majelis Syariah DPW PPP DKI Jakarta.

"Sebagai Ketum Bamus Betawi saya juga merasa berdosa tidak bisa menjaga nama ulama-ulama besar besar Betawi yang dipecat tanpa sebab yang jelas," ungkap Riano.

2 dari 3 halaman

Kecewa terhadap PPP

Ketua Bamus Betawi itu juga mengungkapkan rasa kecewanya kepada PPP yang dia nilai tak adil memecat sejumlah ulama dari jajaran Majelis Syariah DPW PPP DKI Jakarta.

"Sebagai Ketum Bamus Betawi saya juga merasa berdosa tidak bisa menjaga nama ulama-ulama besar besar Betawi yang dipecat tanpa sebab yang jelas," ungkap Riano.

Menurut Riano sejumlah nama ulama yang dipecat antara lain KH Munawir Aseli, KH Mahfud Asirun, KH Nursofa Tohir, Habib Idrus Jamalulail, Habib Ahmad bin Hamid Al Aydid, Habib Abdurahman Ahmad Al Habsyi, dan KH Ibrahim Karim.

"Mereka semua merupakan ulama besar di Jakarta yang sangat saya hormati. Mereka juga sumber elektoral besar untuk PPP DKI Jakarta," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Rombak Kepengurusan DPW PPP DKI

Lebih lanjut, Riano membeberkan bahwa pengunduran dirinya itu juga bentuk penolakannya terhadap pencopotan Guruh Tirta Lunggana dari posisi Ketua DPW PPP DKI Jakarta.

"Perlu juga saya sampaikan, bahwa saya tidak rela adik saya Tirta Lunggana diperlakukan tidak ada adil oleh elite PPP," ucapnya.

Sebelumnya, PPP merombak kepengurusan DPW PPP DKI Jakarta untuk Masa Bakti 2022-2026. Sekretaris Jenderal PPP Muhamad Arwani Thomafi menyerahkan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan DPW PPP DKI Jakarta Masa Bakti 2021-2026 kepada pengurus partai di Ibu Kota.

Dalam SK terbaru itu anak Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana, diketahui tak lagi menjadi ketua DPW PPP DKI. Saat itu, Guruh bahkan belum genap setahun memimpin.

Meskipun demikian, Guruh tetap diberikan jabatan strategis. Dimana dia mengisi posisi sebagai Sekretaris DPW PPP DKI.