Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa menyinggung soal pentingnya sebuah musyawarah dan perjanjian dalam dunia politik. Menurut Erwin, musyawarah ini ada dalam ideologi Indonesia Pancasila.
"Musyawarah itu tentunya dibekali dengan sebuah komitmen, sebuah perjanjian. Apakah perjanjian itu tertulis, apakah tidak tertulis. Namun ada perjanjian moral, perjanjian politik dan sebagainya," ujar Erwin dalam video yang dia bagikan ke Liputan6.com, Senin (6/2/2023).
Baca Juga
Erwin pun mengingatkan kepada semua pihak yang ingin berkontestasi dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang harus mengingat kembali apakah ada perjanjian di kontestasi politik sebelumnya yang belum direalisasikan.
Advertisement
Dia kemudian menyinggung akan menjadi masalah jika ada pihak yang mengungkap perjanjian lama yang tak terealisasikan.
"Oleh karena itu saya kira semua teman-teman yang ingin berkontestasi dalam Pilpres mendatang, tentu harus berkaca lagi ke belakang, apakah ada perjanjian itu. Apakah ada perjanjian moral, perjanjian politik, termasuk perjanjian utang piutang antara A dan si B," kata dia.
"Sehingga kita harus merefleksikan dulu ke belakang, jangan sampai ada perjanjian tersebut kemudian ada yang disclaimer. disclaimer itu ada yang membuka ke publik. Itu bahaya," dia menambahkan.
Erwin kemudian menyinggung kepada para politikus agar tidak mudah melupakan pengorbanan seseorang dalam dunia politik mereka. Menurut Erwin, jadilah manusia yang tak mudah melupakan jasa orang lain dalam hidup kita.
"Saya mengingatkan kepada teman-teman yang masih muda, yang masih punya potensi masa depan, kemudian melupakan sejarah, melupakan siapa yang mejadikan, siapa yang membuat dia berhasil. Tentunya ada campur tangan manusia, tentunya Tuhan memberikan kesempatan itu," kata dia.
Â
Erwin Aksa: Jagalah Kepercayaan Seseorang
Maka dari itu, Erwin menyebut pentingnya menjaga kepercayaan seseorang.
"Oleh karena itu saya juga sebagai pelaku usaha, jagalah kepercayaan, karena kepercayaan itu nomer satu. Karena kalau kita tidak dipercaya, tidak mungkin kita mendapatkan pinjaman, tidak bisa bergaul dengan teman-temab dan tidak mungkin bisa berhasil. Kepercayaan itu harus dijaga, oleh karena itu pemimpin itu harus bisa dipercaya," kata Erwin.
Saat disinggung apakah pernyataannya dalam video yang dia unggah ke akun YouTube pribadinya itu menyinggung Anies Baswedan, Erwin menampiknya. Menurut Erwin, pesannya itu untuk semua orang.
"Enggak ini buat teman-teman semua, ini pesan di YouTube ke semua teman, musyawarah penting, sila ke-4," kata Erwin.
Advertisement
PKB Akan Gelar Pertemuan dengan Golkar, Bahas Apa?
Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin Menyatakan akan menggelar pertemuan dengan Partai Golkar, salah satu hal yang akan dibahas yaitu soal koalisi.
"Dalam waktu dekat, saya akan melakukan pertemuan dengan Partai Golkar untuk membicarakan berbagai hal, salah satunya soal koalisi," kata Cak Imin sapaan Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu (5/2/2023).
Dalam kesempatan itu Muhaimin juga mengatakan pertemuan tersebut bukan untuk membentuk koalisi baru namun untuk mengajak Golkar bergabung ke dalam koalisi PKB-Gerindra.
"Justru kita mengajak Golkar untuk bergabung," kata Cak Imin. Dilansir dari Antara.
Cak Imin mengatakan pihaknya akan terus membuka komunikasi dengan semua partai. hal tersebut sebagaimana juga telah dikomunikasikan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Semua, semua partai kita ajak bicara, kita undang kita ajak bicara," ujarnya.
Diketahui, PKB dan Gerindra telah membentuk koalisi dengan meluncurkan Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra-PKB dalam rangka menyambut Pemilu 2024.
Kendati demikian, PKB hingga kini belum memutuskan sosok capres dan cawapres yang diusung bersama Gerindra.
Â
Â