Liputan6.com, Jakarta - Warga Kampung Belimbing, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, menemukan anak perempuan berinisial A (14) menjadi korban penganiayaan ibu kandung pada Sabtu (4/2/2023). Kini korban menjalani perawatan di RSUD Khidmat Sehat Afiat (RSUD KISA), usai ditemukan luka bakar pada tubuhnya.
Direktur Utama RSUD KISA, Devi Mayori mengatakan, RSUD KISA telah menerima pasien anak yang dibawa pengurus lingkungan dan relawan pada Minggu (5/2/2023). RSUD KISA telah melakukan penanganan karena ditemukan luka pada tubuhnya.
“Ada luka bakar sekitar 27 persen pada tubuh anak itu,” ujar Devi saat ditemui Liputan6.com, Senin (6/2/2023).
Advertisement
Devi menjelaskan, luka yang diderita anak diduga luka bakar siraman air panas. Luka tersebut berada pada badan bagian belakang atau punggung, paha kiri, dan luka bakar paha kanan.
“Di wajah anak juga ditemukan luka dan sedikit di bagian tangan,” jelas Devi.
Anak yang mengalami dugaan penganiayaan telah ditangani dokter spesialis bedah. Anak mendapatkan perawatan dan pengawasan dari tim medis RSUD KISA dan rencananya akan dilakukan operasi untuk penyembuhan luka.
“Hari ini akan dilakukan operasi debridement,” tegas Devi.
Devi tidak menampik pakaian dikenakan sempat menyatu dengan luka bakar. Pihaknya secara teliti dan cermat membersihkan dan mengobati luka bakar terhadap anak, diduga mendapatkan penganiayaan dari ibu kandungnya.
“Info dari tantenya itu anak memang sudah sering disiksa sama ibunya, ibunya sering marah-marah ke dia,” ucap Devi.
Korban Diduga Alami Trauma
Devi mengungkapkan, saat petugas medis melakukan penanganan, korban diduga mengalami trauma. Bahkan saat diajak berbicara dengan orang tidak dikenal, anak tersebut tidak ingin berbicara atau berdiam diri.
“Kalau dengan orang tak dikenal dia gak mau ngomong, paling cuma ngangguk, dia cuma mau bicara sama tantenya ya, adik dari bapaknya,” ungkap Devi.
Diketahui korban merupakan anak sulung dari dua bersaudara dan tinggal bersama ibu kandungnya di wilayah Cipayung, Jakarta Timur. Ayah korban sudah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
“Jadi korban ini dua bersaudara dan dia sulung, ibunya lebih sering marah ke dia,” kata Devi.
Korban bercerita ibu kandungnya kerap aktif di media sosial facebook, sehingga korban kerap mengingatkan ibu kandungnya. Mendapatkan larangan dari anaknya, ibu kandungnya tidak suka mendapatkan larangan anaknya sehingga peristiwa dugaan penyiksaan terjadi kepada korban.
“Sebelumnya memang sudah sering dipukulin, dan klimaksnya ini yang terakhir disiram air panas,” pungkas Devi.
Advertisement