Sukses

Muhammadiyah Sampaikan Duka Cita untuk Gempa Turki, Siap Kirim Tenaga Medis

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir berharap bencana gempa Turki tersebut dapat segera termitigasi dengan sigap di kedua negara. Haedar juga berharap pemerintah Indonesia segera memberikan bantuan kemanusiaan sebagaimana mestinya.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi di Turki dan Suriah yang menelan korban ribuan jiwa mengundang keprihatinan banyak kalangan. Pimpinan Pusat  (PP) Muhammadiyah pun turut menyampaikan dukacita mendalam atas musibah tersebut.

“Kepada warga negara di kedua negara tersebut Muhammadiyah menyampaikan simpati yang mendalam, kami percaya saudara-saudara kami di dua negara diberi kekuatan dalam menghadapi musibah berat tersebut kemudian bangkit dengan tangguh,” tutur Ketua Umum PP Muhammadiya Haedar Nasir pada Senin (6/2).

Dia berharap bencana gempa Turki tersebut dapat segera termitigasi dengan sigap di kedua negara. Haedar juga berharap pemerintah Indonesia segera memberikan bantuan kemanusiaan sebagaimana mestinya.

“Insya Allah Muhammadiyah siap dengan tenaga medis untuk bantuan kemanusiaan yang dikirim dengan berkoordinasi melalui Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia,” tutup Haedar.

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sudarnoto Abdul Hakim menyampaikan rasa duka mendalam, terkait bencana gempa yang terjadi di Turki dan Suriah. 

“Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun bagi mereka yang wafat semoga husnul khotimah dan yang sakit segera mendapatkan pertolongan dan disembuhkan oleh Allah,” ucap Sudarnoto melalui keterangan pers diterima, Selasa (7/1/2023).

 

2 dari 3 halaman

Seruan MUI untuk Salat Gaib

Sudarnoto mengatakan, atas insiden bencana alam itu, MUI menyerukan kepada kaum muslimin untuk melakukan salat goib bagi mereka yang wafat dan mendoakan untuk kesembuhan bagi mereka yang sakit.

MUI berharap, dengan munajat ummat maka Insya Allah senantiasa diberi ketabahan dan jalan yang terbaik untuk pemulihan.

“Ini adalah musibah kemanusiaan yang besar yang bisa terjadi di mana saja, kapan saja dan menimpa siapa saja. Penderitaan yang dialami masyarakat dan bangsa Turki-Suriah adalah penderitaan kemanusiaan yang kita rasakan,” tutur Sudarnoto.

Sudarnoto mengapresiasi seluruh elemen masyarakst, organisasi kemanusiaan dan filantropi yang memberikan bantuan kemanusiaan atas musibah ini. Dia meyakini, tidak sedikit organisasi sosial kemasyarakatan Islam di Indonesia yang telah berpengalaman menangani program kemanusiaan akibat gempa besar seperti di Turki dan Suriah ini. 

“Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) adalah salah satunya. NU sebagi ormas Islam yang besar juga sangat berpengalaman mengembangkan humanitarian program. Begitu juga ormas-ormas dan organisasi filantropi lainnya secara sendiri maupun bersama sama terutama untuk menangani program pasca gempa,” jelas dia.

3 dari 3 halaman

Ribuan Jiwa Tewas

Total korban tewas akibat gempa Turki 6 Februari 2023 bermagnitudo 7,8 mencapai 3.823 jiwa, dengan rincian 2.379 meninggal di Turki dan 1.444 di Suriah. Adapun korban luka di kedua negara diperkirakan mencapai belasan ribu orang.

Beberapa gempa susulan yang kuat dilaporkan telah dirasakan di seluruh wilayah selama berjam-jam setelah gempa pertama, termasuk gempa besar bermagnitudo 7,5.

UNICEF mengatakan bahwa gempa Turki yang terjadi pada Senin pagi sekitar pukul 04.17, kemungkinan menghancurkan ribuan rumah di Turki dan Suriah.

Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki menyebutkan bahwa setidaknya terdeteksi 5.606 bangunan runtuh. Ada laporan kehancuran serupa di Suriah utara, namun belum ada konfirmasi lebih lanjut.

Jumlah korban gempa Turki diperkirakan masih akan meningkat secara signifikan. Saat ini, upaya penyelamatan dan pencarian masih terus dilakukan dan sejumlah negara telah mengulurkan bantuan.