Liputan6.com, Jakarta Harga beras untuk kualias medium dan premium mengalami kenaikan sejak awal tahun. Saat ini kedua jenis beras tersebut sudah dijual di atas level Rp 10 ribu per kilogram padahal sebelumnya hanya di kisaran Rp 8.000 per kg.
Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC) Zulkifli Rasyid mengatakan, meminta jangan ada yang pencitraan dan mengatakan stok beras aman.
Baca Juga
"Kenapa saya bilang langka karena harganya Rp 11.700 per kilogram. Jauh di atas harga eceran tertinggi beras medium sebesar Rp 9.450," kata dia, Selasa (7/2/2023).
Advertisement
"Kalau enggak langka enggak mungkin segitu harganya. Itu kan logika ekonomi, logika pasar," sambungnya.
Zulkifli meminta, pemerintah harus turun ke lapangan. Pasalnya, banyak petani terancam gagal panen.
"Petani di beberapa daerah gagal panen karena banjir," klaim dia.
Selain itu, harga pupuk tinggi juga, bahkan membuat petani mendapatkan kesusahan. "kita tahu pupuk langka, harganya jadi tinggi juga," jelas Zulkifli.
Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyalahkan Perum Bulog terkait kenaikan harga beras dalam beberapa bulan terakhir. Kebalikannya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, kenaikan harga beras saat ini tak bisa lepas dari tindak oknum-oknum pedagang yang merupakan mafia penguasa pasar.
Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, Perum Bulog adalah lembaga yang bertanggung jawab atas kelangkaan sekaligus kenaikan harga beras di pasar.
"Kondisi beras saat ini masih stabil tinggi, karena memang ini bermula dari kesalahan Bulog yang tidak melakukan penyerapan di awal tahun lalu. Faktanya Bulog tidak bisa menyelesaikan persoalan beras dengan baik, penyerapan nya tidak maksimal sehingga harganya relatif tinggi," kata Reynaldi kepada awak media di Jakarta, Sabtu (4/2/2023).
Â
Diklaim Aman
Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, bahwa kondisi beras secara nasional bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lebaran tahun 2023.
"Artinya beras kita aman sampai lebaran mendatang," kata Mentan Syahrul di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2023).
Mentan Syahrul menerangkan, kepastian ini dihitung secara detail baik menggunakan survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), standing crop, laporan daerah, dan peninjauan langsung di lapangan. Terlebih, sejumlah daerah sentra penghasil beras juga memasuki panen raya.
"Semua menunjukkan oke. Saat ini panen raya terus berlangsung di sejumlah sentra," ujar Mentan Syahrul.
Advertisement