Sukses

4 Kabar Terbaru Susi Air Dibakar KKB hingga Penyelamatan Pilot dan Penumpang yang Disandera

Upaya evakuasi pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 yang dibakar KKB, pada Selasa, 7 Februari kemarin, rencananya akan dilakukan hari ini, Rabu (8/2/2023).

Liputan6.com, Jakarta Pembakaran pesawat Susi Air diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Bersama sang pilot, kini upaya pembebasan lima penumpang yang disandera tengah dilakukan.

Dari lima penumpang tersebut, salah satunya diketahui seorang bayi. Berikut nama kelima penumpang pesawat Susi Air tersebut, yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan​​​​​​​ Wetina W.

Rencananya, upaya pembebasan para sandera dilakukan hari ini. Tak cuma pilot dan kelima penumpang Susi Air, ada juga sejumlah pekerja pembangunan puskesmas di Papua. Hal tersebut diungkap Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono kepada awak media.

"Akan kita usahakan evakuasi nanti hari ini dan diinformasikan," kata Yudo kepada wartawan di Golden Ballroom The Sultan Hotel&Residence, Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2023).

Untuk diketahui, adanya pembakaran pesawat Susi Air di Paro, Kabupaten Nduga, berawal dari laporan yang diterima jajaran Polda Papua. Dari laporan tersebut, upaya pengecekan ke lokasi lewat udara langsung dilakukan.

"Dari pengecekan yang dilakukan dari udara, terlihat pesawat terbakar di ujung lapangan terbang Paro," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri dikutip dari Antara di Jayapura, Selasa 7 Februari 2023.

Sebelum diketahui adanya pembakaran terhadap pesawat milik Susi Air di Paro, Kabupaten Nduga, pesawat tersebut rencananya dijadwalkan tiba di Bandara Moses Kilangin Timika, pada pukul 07.40 WIT dari awal keberangkatan sekitar pukul 05.33 WIT.

Adalah Kapten Philips M berkebangsaan Selandia Baru yang bertugas menjadi pilot saat itu.

Insiden pesawat Susi Air yang diduga dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, belakangan juga dibenarkan oleh Donal Fariz, perwakilan dari Maskapai Susi Air. Dia pun menyebut jika kebakaran yang terjadi bukan disebabkan akibat kendala teknis.

Donal pun mengaku saat ini pihaknya tengah mencari tahu apakah pesawat tersebut telah disabotase.

"Kami juga sedang melakukan upaya pengecekan apakah ada sabotase pihak tertentu yang melakukan perusakan terkait dengan pesawat tersebut," ungkap Donal.

Berikut sederet kabar terbaru dari pesawat Susi Air yang dibakar oleh KKB Papua hingga upaya penyelamatan sang pilot dan kelima penumpang:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Pesawat Susi Air Dibakar KKB, Kapolres Nduga Lakukan Upaya Pembebasan Sandera

Menyusul kabar pembakaran pesawat Susi Air dan penyanderaan penumpangnya oleh KKB Papua, Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewan memimpin langsung upaya pembebasan pilot dan penumpang pesawat.

 Komandan Satgas Damai Cartenz Kombes Faizal Rahmadani, Rabu (8/2/2023) mengatakan, saat ini tiga regu sudah disiapkan untuk diturunkan ke Paro, Kabupaten Nduga dalam operasi pembebasan 16 orang yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Proses sudah berjalan dan saat ini saya sedang memberikan brifing," kata Kombes Faizal yang mengaku saat ini sudah berada di Timika.

Diakui, Egianus Kogoya bersama kelompoknya termonitor sudah sekitar enam bulan berada di Paro. KKB pimpinan Egianus Kogoya, Selasa (7/2/2023) dilaporkan membakar pesawat milik Susi Air yang dipiloti Philip Merthens berkebangsaan Selandia Baru.

Selain itu KKB dilaporkan menyandera 15 pekerja atau tukang yang sedang membangun puskesmas di Paro, jelas Kombes Faizal yang juga menjabat Dirkrimum Polda Papua.

Sebanyak 15 pekerja bangunan tersebut antara lain Gregorius Yanwarin, Domianus Wenehen, Thadeus Belyanan, Ical Behuku, Simon Walter, Martinus Yanwarin, Gerardius Ruban, Fransiskus Rendi Ruban, Yogi Parlahutan Siregar, Refalino Walten, Antonius Heatubun, Martinus Heatubun, Andreas Kolatlena, Amatus Ruban dan Walterius Emanuel Heatuban.

Di Distrik Paro tidak ada pos TNI-Polri dan untuk mencapai wilayah itu dapat ditempuh selama 20 menit dari Kenyam, ibukota Kabupaten Nduga atau sekitar 25 menit dari Timika.

3 dari 5 halaman

2. Buntut Pembakaran Pesawat Susi Air, Kemenhub Tutup Sementara Lapter Paro

Usai pembakaran pesawat Susi Air PK-BVY pada Selasa (7/2/2023), Kemenhub langsung menutup sementara Lapangan Terbang (Lapter) Distrik Paro di Kabupaten Nduga Papua.

"Lapter Paro masih ditutup sementara, mengingat posisi pesawat yang rusak berada di tengah-tengah lapangan terbang sehingga tidak memungkinkan operasional penerbangan ke atau dari Paro," ucap Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Adita mengatakan, Ditjen Perhubungan Udara melalui Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke terus berkoordinasi dan memonitor perkembangan kasus penyerangan pesawat Susi Air tersebut.

"Hingga saat ini, belum diketahui pasti keberadaan pilot dan penumpang pesawat," kata Adita.

Menyikapi kejadian tersebut, lanjut dia, Ditjen Perhubungan Udara melakukan langkah-langkah imbauan untuk lebih meningkatkan keamanan.

Pertama, ia mengatakan penyelenggara bandar udara agar selalu berkoordinasi dengan pihak keamanan setempat dan lebih waspada dengan memeriksa seperti izin masuk terhadap orang sebelum masuk ke daerah keamanan terbatas bandar udara.

"Kedua, penyelenggara angkutan udara agar melakukan pemeriksaan yang lebih intensif terhadap penumpang dengan memeriksa 'boarding pass' dan mencocokkan identitas diri serta memeriksa barang-barang bawaan guna keamanan penerbangan," ujar Adita.

Ketiga, seluruh lapangan terbang yang berada di Kabupaten Nduga yang selama ini dikelola oleh pemda agar selektif dan selalu berkoordinasi dengan pihak keamanan dalam hal pemberian izin terbang.

4 dari 5 halaman

3. Pilot Pesawat Susi Air yang Dibakar KKB Papua Belum Diketahui Keberadaannya

Sampai saat ini pilot Susi Air Philip Merthens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, belum diketahui keberadaannya. Hal itu diungkapkan Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi Brigadir Jenderal TNI Juinta Omboh Sembiring.

"Memang benar, keberadaan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu hingga kini belum diketahui lokasinya. Anggota TNI dan Polri masih melakukan pencarian terhadap yang bersangkutan dan berharap dalam kondisi selamat," katanya, Rabu (8/2/2023).

Sebelumnya Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya pada Selasa (7/2/2023), membakar pesawat jenis Pilatus Porter milik Susi Air yang dikemudikan Philip Merthens asal Selandia Baru. Pesawat tersebut membawa lima orang penumpang, termasuk seorang bayi.

Tindakan pembakaran pesawat Susi Air itu dilakukan sejumlah anggota KKB di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (7/2/2023) pagi.

5 dari 5 halaman

4. 15 Pekerja Bangunan Berhasil Dievakuasi

Sementara itu, Komandan Satgas Damai Cartenz Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani mengatakan personel TNI dan Polri sudah berhasil mengevakuasi sebanyak 15 orang pekerja bangunan yang sedang membangun puskesmas di Paro ke Timika.

Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi 15 orang pekerja bangunan yang sempat diancam akan dibunuh oleh KKB pimpinan Egianus di Paro, Kabupaten Nduga.

Setelah mendapatkan ancaman, mereka langsung melarikan diri dan diselamatkan warga di atas gunung hingga kemudian diselamatkan tim gabungan TNI-Polri dengan menggunakan tiga helikopter ke Kenyam.

"Setelah semuanya tiba di Kenyam dan kemudian dievakuasi, kini 15 pekerja itu sudah berada di Timika," jelas Kombes Faizal yang juga menjabat Direktur Reskrimum Polda Papua. Ke-15 pekerja bangunan itu adalah Gregorius Yanwarin, Domianus Wenehen, Thadeus Belyanan, Ical Behuku, Simon Walter, Martinus Yanwarin, Gerardius Ruban, Fransiskus Rendi Ruban, Yogi Parlahutan Siregar, Refalino Walten, Antonius Heatubun, Martinus Heatubun, Andreas Kolatlena, Amatus Ruban, dan Walterius Emanuel Heatuban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.