Sukses

Dorong Daerah Lain Kembangkan Transportasi Massal, Jokowi: Kemacetan Tak Hanya Terjadi di Jakarta

Jokowi menuturkan bahwa DKI Jakarta saat ini sudah mulai mengoperasikan MRT dan LRT. Selain itu, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung juga ditargetkan beroperasi Juni 2023.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kemacetan saat ini tak hanya terjadi DKI Jakarta saja. Menurut dia, kota-kota besar lainnya seperti, Medan, Bandung, Surabaya, hingga Makassar juga mulai mengalami kemacetan.

Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan Terminal Amplas dan Terminal Tanjung Pinggir di Provinsi Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023). Adapun pembangunan terminal ini menghabiskan anggaran Rp43 miliar.

"Kemacetan sekarang ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di luar Jakarta, kota-kota besar. Misalnya, Medan, Bandung, Surabaya, Makassar dan kota-kota besar yang lainnya mulai mengalami macet yang sudah mulai harus kita perhatikan," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis. 

Untuk itu, dia mendorong agar pemerintah daerah mulai mengembangkan moda transportasi massal lainnya seperti, Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), bus antar kota dan bus antar pulau. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang terjadi.

"Saya selalu mendorong untuk masyarakat menggunakan transportasi massal, baik itu yang namanya bus antar kota, bus antar pulau, juga transportasi massal di kota kota besar," jelasnya.

Jokowi menuturkan bahwa DKI Jakarta saat ini sudah mulai mengoperasikan MRT dan LRT. Selain itu, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung juga ditargetkan beroperasi Juni 2023.

"Kita harapkan kota-kota besar di luar Jakarta harus mulai berpikir ke arah LRT, MRT dan moda transportasi massal yang lainnya. Kalau tidak kedahuluan macet jalan tidak bisa dilebarkan akhirnya semua orang akan sangat tergantung pada yang namanya kendaraan pribadi," tutur Jokowi.

 

2 dari 3 halaman

Jokowi Minta Fasilitas di Terminal Bus Ditingkatkan

Dia juga meminta agar fasilitas di terminal bus ditingkatkan sehingga semakin banyak masyarakat yang naik bus. Salah satunya, mencegah banyaknya preman di terminal bus yang membuat penumpang takut.

"Fasilitas yang namanya terminal bus, yang baik, yang bersih, yang nyaman yang para penumpang itu tidak seperti terminal terminal yang lalu lalu, kotor banyak premannya. Siapa yang mau naik bus, kalau hal tadi masih terjadi," ujar Jokowi.

Disisi lain, dia berharap budaya menggunakan moda transportasi bus meningkat dengan keberadaan Terminal Amplas Kota Medan dan Terminal Tanjung Pinggir Kota Pematang Siantar.

"Tadi saya bertanya kepada driver. Dari sini ada yang ke Pekanbaru, ada yang ke Dumai, ada ke Jakarta, ada juga yang ke Pematang Siantar. Ada juga dari sini yang menuju ke bandara, pelayanan- pelayanan pelayanan itulah yang ingin diberikan oleh Terminal Amplas Kota Medan ini," pungkas Jokowi.

3 dari 3 halaman

Jokowi Minta Perpres Tentang Platform Digital Asing Rampung dalam Sebulan

Sementara itu, di tengah perayaan Hari Pers Nasional, Presiden okowi meminta dua rancangan peraturan presiden (Perpres) tentang keberlanjutan industri media atau media sustainability dapat rampung dalam waktu sebulan.

Aturan ini diharapkan bisa menjadi solusi dari masalah yang dialami media konvensional di tengah gempuran media digital.

Jokowi mengatakan bahwa Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate telah mengajukan rancangan Perpres tentang kerjasama perusahaan platform digital dengan perusahaan pers. Dia menyebut Perpres ini untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas.

"Tapi ada usulan lain, rancangan Perpres tentang tanggung jawab perusahaan platform digital untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas," jelas Jokowi saat berpidato di Peringatan Hari Pers Nasional 2023 di Gedung Serbaguna Pemprov Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (9/2/2023).

Dia pun menyarankan agar Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dewan Pers, dan tokoh pers segera bertemu untuk membahas perpres tersebut. Hal ini agar Perpres dapat segera diteken dalam waktu dekat.

"Saran saya bertemu, kemudian dalam satu bulan ini harus selesai mengenai Perpres ini. Jangan lebih dari satu bulan. Dah. Saya akan ikut nanti dalam beberapa pembahasan mengenai ini," ujarnya.