Liputan6.com, Jakarta - Polri mengirimkan sejumlah personel operasi kemanusiaan dalam rangka membantu penanganan bencana gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah.
Pelepasan tim bantuan gempa Turki dan Suriah ini dilakukan langsung oleh Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto di Lapangan Baharkam Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).
Advertisement
Baca Juga
Arief menyampaikan, pengiriman bantuan itu sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Indonesia dalam melaksanakan tugas solidaritas internasional akan mengirimkan satuan tugas yang dikoordinasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan SAR Nasional (Basarnas).
"Polri mengirimkan tiga unsur yakni tim medis, DVI (disaster victim identification) dan tim K9 (anjing pelacak), dengan total personel sebanyak 26 orang," tutur Arief kepada wartawan, Kamis.
Arief meminta para personel yang dikirim agar segera mempelajari kondisi di Turki dan Suriah. Sebab, suhu di dua negara tersebut saat ini memasuki musim dingin dan memerlukan ketahanan fisik yang kuat.
"Ini adalah misi kemanusiaan yang harus dilaksanakan dengan ikhlas," jelasnya.
Termasuk juga kondisi medan pascagempa yang terbilang sangat sulit, baik karena jarak tempuh yang lebih lama akibat sarana prasarana rusak hingga fasilitas porak poranda yang menghambat pergerakan.
"Kebutuhan bahan pangan susah disiapkan termasuk ransum yang siap pakai," ujarnya.
Anjing Pelacak Bantu Cari Korban
Sementara untuk tim K9 atau anjing pelacak diturunkan dalam rangka membantu pencarian korban yang masih ada di reruntuhan, disusul tim medis untuk membantu korban cedera.
"Untuk anjing pelacak sudah kami lengkapi baju penghangat dan bantalan hangat," kata Arief.
Arief menegaskan, pengiriman bantuan personel dari Polri merupakan bentuk respons cepat dan kepedulian kepolisian Indonesia dalam misi kemanusian untuk dunia.
"Pimpinan Polri sudah mempersiapkan semua perlengkapan kebutuhan rekan-rekan pada saat misi di sana. Jaga kondisi kesehatan, keselamatan karena situasi yang dihadapi adalah bencana pasca gempa," ujar Arief menandaskan.
Advertisement