Liputan6.com, Jakarta - Gempa 5,4 yang mengguncang Jayapura Papua pada Kamis 9 Februari 2023 telah menelan korban jiwa. Tak hanya itu, banyak bangunan warga yang mengalami kerusakan dan sekitar seribu orang mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua dalam keterangannya yang diterima, Jumat (10/2/2023) mencatat, ada empat orang meninggal dalam kejadian gempa Jayapura tersebut. Mereka adalah Rista, Perempuan berusia 25 tahun, Pegawai Cirita Cafe. Kemudian Ani, Perempuan 26 tahun, Pegawai Cirita Cafe. Selanjutnya Astrid, Perempuan berumur 25 tahun, Pegawai Cirita Cafe, dan Maya, Perempuan 27 tahun, Pegawai Cirita Cafe.
Sementara korban luka ada lima orang. Yaitu Jefri (Manado) Alamat : APO , Jean Real Karubaba (dari kantor statistik), Patrisius Redol (Hotel Swisbell), Samuel Kafiar (Biak) Alamat : Abepura, Jhon F Tobing (Tobing) Alamat : Dok V atas.
Advertisement
BPBD Papua telah melakukan sejumlah untuk menanggulangi dampak gempa Jayapura tersebut. Tenda-tenda dibangun di beberapa titik, yaitu di RS Dok II sebanyak tiga tenda, di B-One didirikan satu tenda, di Kejati satu tenda, bantuan Lampu Light Tower satu buah untuk Rumah Sakit Umum Dok II, Satgas BUMN menyediakan Lampu Penerangan dan aringan Listrik untuk Rumah Sakit Umum Dok II dan B-one.
Baca Juga
Hasil rapat forkopimda menyebutkan Pj Walikota Jayapura menetapkan status tanggap darurat untuk bencana gempa bumi di Kota Jayapura.
Kebutuhan mendesak untuk para korban gempa adalah tenda, velbet, makanan siap saji, selimut, tikar, dan air mineral.
Gempa Jayapura
Gempa Magnitudo 5,4 mengguncang Kota Jayapura, Kamis (9/2/2023), pukul 13:28:02 WIB. Laman Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,2 dan tidak berpotensi tsunami.
Episenter gempa Jayapura ini terletak pada koordinat 2,50° LS ; 140,70° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada kedalaman 10 km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.
Kepala Bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
"Dilaporkan ada kerusakan pada beberapa bangunan di Jayapura," kata Daryono.
Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, sejak 2 Januari 2023 hingga Kamis, 9 Februari 2023 pukul 14:00 WIB, telah terjadi gempa bumi di wilayah sekitar Kota Jayapura sebanyak 1.072 kali dengan 128 kejadian diantaranya dirasakan oleh masyarakat.
"Warga diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," kata Daryono.
Advertisement