Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik pupuk PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Provinsi Aceh, Jumat (10/2/2023). Jokowi menyebut nilai investasi dari pabrik pupuk tersebut mencapai Rp 1,7 triliun.
"Inilah yang kita kerjakan dan investasi untuk PIM ini telah keluar Rp 1,7 triliun, baik untuk industri NPK-nya, maupun untuk sarana-sarana pelabuhan utamanya," ujar Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (10/2/2023).
Baca Juga
Dia mengatakan bahwa para petani kerap mengeluhkan soal ketersediaan pupuk dan mahalnya harga pupuk. Hal ini disebabkan sedikitnya ketersediaan pupuk dalam negeri.
Advertisement
"Kebutuhan pupuk di Indonesia ini 13,5 juta ton. Terpenuhi 3,5 juta ton. Dan itu saya rasakan akhir-akhir ini, setiap saya ke desa, setiap saya masuk ke sawah, ketemu petani selalu yang disampaikan adalah 'Pak, pupuk enggak ada, Pak pupuk harga tinggi'," jelasnya.
Jokowi pun berharap keberadaan pabrik pupuk PT PMI ini bisa menghasilkan 1,14 juta pupuk sehingga bisa menyelesaikan masalah yang dikeluhkan petani. Jika tidak digunakan petani, dia menyebut pupuk bisa diekspor dan dikembangkan.
"Yang jelas, saya ingin agar kapasitas yamg ada di sini 570 ribu ton kali dua, berarti 1,14 juta ton itu betul-betul nanti maksimal bisa keluar. Sehingga keluhan-keluhan yang ada di petani bisa kita selesaikan. Kalau ndak, misalnya ndak lari juga ekspor sangat berpeluang sekali untuk kita kembangkan," tutur dia.
Dia juga meminta Kementerian BUMN, PT Pupuk Indonesia, dan PT Pupuk Iskandar Muda mencari solusi dan jalan keluar untuk masalah gas. Pasalnya, PT Pupuk Iskandar Muda sempat berhenti produksi karena masalah pasokan gas.
"Karena kuncinya ada di situ. Sehingga keluar betul nanti output terpasang sesuai yang kita inginkan," ucap Jokowi.
Disamping itu, dia berharap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhoksumawe menjadi kawasan industri hijau. Terlebih, sudsh ada investor yang akan masuk sehinga diharapman berpengaruh pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Aceg.
"Perkiraan Pak Wakil Menteri (BUMN), tadi Pak Pahala, kira-kira bisa mempengaruhi 7 perse PDRB di Aceh. Ini sangat gede sekali. Oleh sebab itu, apapun caranya sebesar ini jangan sampai berhenti," ucap Jokowi.
2 Pabrik Pupuk di Aceh Berhenti Produksi
Jokowi pun menyinggung dua pabrik pupuk di Provinsi Aceh yang berhenti produksi yakni, PT Asean Aceh Fertilizer (AAF) dan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Jokowi menuturkan dua pabrik pupuk ini berhenti sejak 2005 karena masalah gas yang merupakan bahan baku produksi pupuk.
"Ini sudah sejak 2005 pak. Problemnya gas. Apakah kita kalau enggak cukup gas kita dari dalam negeri, apakah enggak bisa kita impor agar pabriknya ini jalan? Saya enggak tahu, berpuluh tahun bertahun-tahun kita diamkan aja aset sebesar ini," tutur dia.
Jokowi pun akhirnya memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk kembali menjalankan dua pabrik pupuk di Aceh ini. Namun, saat ini pemerintah baru berhasil mengoperasionalkan pabrik PT Pupuk Iskandar Muda.
"Tapi ini baru dijalankan yang PIM-nya, AAF masih ada banyak masalah yang harus dilihat dan dihitung. Jalan dulu, satu enggak apa-apa. PIM 1, PIM 2 jalanin, kebutuhan gas dicarikan. Ini kebutuhan dasar yg kita inginkan kok dibiarin saja," tuturnya.
Advertisement