Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut ada sejumlah kendala dalam pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, salah satunya dikarenakan faktor cuaca. Namun, dia mengklaim pembangunan infrastruktur IKN berjalan dengan baik dan sesuai tahapan yang ditetapkan.
"Info dari Kasatgas (Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN) progres pembangunannya sudah lima belas persen," kata Moeldoko dikutip dari siaran persnya, Sabtu (11/2/2023).
Baca Juga
Dia menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi memiliki semangat luar biasa dalam pembangunan ibu kota negara baru. Untuk itu, semua pihak harus memberikan dukungan agar pembangunan IKN bisa cepat terwujud.
Advertisement
"Pembangunan IKN ini akan jadi pengungkit tumbuhnya ekonomi dan sektor lainnya. Ini yang harus dipahami semua pihak," jelasnya.
"Jadi jangan ada yang memanfaatkan momentum ini untuk menggangu proses pembangunan," sambung Moeldoko.
Menurut dia, rumah tinggal untuk pekerja konstruksi dan bendungan Sepaku Semoi juga sudah layak. Dengan begitu, Moeldoko optimistis pembangunan IKN akan rampung dengan cepat.
"Rumah tinggal untuk pekerja sangat layak. Ini membuat saya semakin yakin pembangunan IKN bisa cepat selesai," ujar Moeldoko.
Sebagai informasi, pemerintah telah memiliki rencana pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur mulai tahun 2022 hingga 2045. Tahapan pembangunannya dibagi menjadi lima tahap.
Tahap pertama pada 2022-2024, fokus pembangunan pada infrastruktur dasar. Mulai dari, penyediaan air minum, ketenagalistrikan hingga pengelolaan limbah.
Tahap II pada 2025-2029, yakni pembangunan area inti. Seperti fasilitas transportasi umum baik primer maupun sekunder.
Pembangunan tahap III pada 2030-2034 meliputi pengembangan kawasan-kawasan industri dan sektor lainnya. Sementara tahap IV dan V masing - masing dilakukan pada 2035-2039 dan 2040-2045.
"Di tahap akhir IKN mencapai net zero-carbon emission dan seratus persen energi terbarukan, pengembangan industri berkelanjutan, dan menjadi kota terdepan di dunia dalam hal daya saing," pungkas Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara Danis Sumadilaga.
90 Investor Serius Garap IKN Nusantara
Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN), Bambang Susantono mencatat sudah ada 142 investor yang berminat investasi di IKN Nusantara, Kalimantan Timur. Dari angka tersebut, 90 di antaranya sudah menyatakan keseriusannya menanamkan modalnya di IKN.
"Kami ingin lapor juga kami menerima cukup banyak pernyataan minat atau letter of interest. Hingga kemarin, hingga minggu lalu jumlahnya 142 investor, 90 kami kategorikan pihak serius," kata Bambang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Senin (6/2/2023).
Bambang menuturkan, dari 90 investor yang menyetakan keseriusannya itu dilanjutkan ke proses bisnis dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Untuk rinciannya, yakni 25 investor tertarik di bidang infrastruktur dan utilitas, 15 di sektor bidang edukasi, 14 di sektor jasa konsultasi, 10 di sektor perumahan.
Selanjutnya, ada 6 investor di sektor teknologi, 5 investor di sektor kesehatan, 9 di sektor mixed use dan komersial, kemudian 4 investor di sektor kantor BUMN dan swasta, 2 di sektor kantor pemerintahan.
Hingga saat ini, IKN Nusantara sudah memiliki tiga investor yang siap menggarap sektor perumahan, yang ditujukan untuk membangun 184 tower untuk PNS. Adapun diantaranya PT Summarecon Agung Tbk dengan nilai investasinya Rp 1,67 triliun.
Ada Nusantara's Consortium nilai investasinya Rp 30,8 triliun dan Korea Land and Housing investasinya sebesar Rp 8,65 triliun.
Lebih lanjut, Bambang menyampaikan dihadapan DPR bahwa pendanaan IKN Nusantara ini berasal dari APBN sebesar 20 persen, dan sisanya 80 persen menggunakan skema-skema yang melibatkan swasta.
"Sebetulnya ini termasuk dalam undang-undang 32 tahun 2022, memang disitu tertulis 20 persen pendanaan akan dari APBN. 80 persen sisanya akan menggunakan skema-skema yang melibatkan swasta. Skemanya KPBU, bisa juga skema lain dengan swasta," pungkasnya.
Advertisement