Sukses

Ini Ilmu yang Didapat Prabowo Subianto Saat Bersekolah di The Royal Military College Duntroon, Australia

Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengaku punya kenangan istimewa tentang Australia, tepatnya di The Royal Military College (RMC) Duntroon, Australia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengaku punya kenangan istimewa tentang Australia, tepatnya di The Royal Military College (RMC) Duntroon, Australia. Prabowo bercerita, pada 49 tahun yang lalu berkesempatan mengenyam pendidikan singkat di sana.

“Tidak setahun atau dua tahun tetapi hanya 3 minggu, waktu itu kita taruna tingkat 4. Kemudian banyak hal yang menarik yang saya tangkap dari minggu-minggu itu, salah satunya bagaimana cara mereka melaksanakan kegiatan dengan efisien, dengan disiplin pribadi," kata Prabowo saat bertemu para mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di pelatihan perwira angkatan darat Australia di Canberra seperti dikutip, Sabtu, (10/2/2023).

Prabowo mengaku, pendidikan singkat tersebut membawa dampak yang baik pada Indonesia. Salah satunya soal kedisiplinan saat berangkat latihan.

“Jadi saat itu seluruh batalyon akan latihan di luar mau berangkat dengan 30 kendaraan dan disampaikan kita akan berangkat jam 1 siang. Kita dari Indonesia, sudah bersiap dari jam 11 dengan ransel dan terus pantau ke lapangan,” tutur Prabowo.

Namun Prabowo heran, hingga pukul 11.30 dia tidak melihat pergerakan RMC Duntroon. Dia dan sejumlah taruna asal Indonesia mengaku bingung sebab sampai pukul 12.00 juga tidak ada apa-apa.

“Kita jadi bingung, ternyata kendaraan baru keluar jam 12.30 dan di kendaraan itu sudah ada nomor atau kode, dan saat itu baru taruna-taruna Australia keluar, mereka langsung menuju truk masing-masing. Berarti Australian army is a smooth machine, quiet but smooth but on time. Jam 1 ya jam 1, efisien," sambung Prabowo.

Prabowo pun menerapkan ilmu disiplin tersebut pun saat menjadi Komandan Batalyon 328. Caranya, dengan mengubah cara memerintah yang berteriak, terus diawasi dan dengan hukuman.

"Dulu kita di TNI disiplin yang dipaksa, but something here, hal ini bisa berubah ketika saya terapkan di Batalyon 328. Waktu itu saya perintahkan ke perwira-perwira tiap kendaraan harus sudah dikasih kode, kompi A, pleton 1 pleton 2 pleton 3 dan seterusnya sampai kompi terakhir. Saya minta seluruh batalyon 500 orang itu naik kendaraan tanpa suara, bisa atau tidak? Dicoba dilatih dan bisa dan itulah terjadi protap batalyon saya,” kata Prabowo.

2 dari 2 halaman

Disiplin

Alhasil, batalyon yang ia pimpin saat itu menjadi disiplin tanpa harus berteriak.

“Ini yang saya kasih contoh manfaat yang saya terima setiap saya keluar negeri," lanjut Prabowo.

Ia pun berharap apa yang dialami ini bisa diresapi oleh para mahasiswa Indonesia yang sekarang bersekolah di luar negeri.

"Dari pelajaran ini tentunya sebagai senior saya titip hendaknya saudara belajar dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggungjawab agar saudara dapat menarik manfaat dan harus bertekad kembali untuk berbakti dan mengabdi pada bangsa dan negaramu. Diharapkan akan membawa suatu minimal transformasi dalam sikap bekerja, dalam cara bekerja, dalam pandangan tentang masyarakat dan organisasi," tutup Prabowo.