Sukses

Indonesia Siapkan Bantuan Uang Tunai Masing-Masing 1 Juta Dolar AS untuk Turki dan Suriah

Pemerintah Indonesia menyiapkan bantuan tunai untuk Turki dan Suriah usai bencana gempa bumi yang menelan belasan ribu korban jiwa.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia menyiapkan bantuan tunai untuk Turki dan Suriah usai bencana gempa bumi yang menelan belasan ribu korban jiwa. Adapun nilainya mencapai 1 juta dolar Amerika Seribat untuk masing-masing negara.

“Masing-masing 1 juta dolar,” tutur Menko PMK Muhadjir Effendi di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (11/2/2023).

Untuk bantuan pertama, lanjutnya, personel gabungan akan diberangkatkan dengan pesawat Hercules C 137 dan Boeing 737. Di samping itu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) juga mengirimkan bantuan logistik awal sebanyak 5 ton.

“untuk bantuan logistik berikutnya nanti akan dikirim pada tahap-tahap terakhir setelah pengiriman personel tim dari Indonesia datang ke tujuan,” jelas dia.

Menurut Muhadjir, tim SAR hingga medis akan mengutamakan terjun ke daerah paling terdampak gempa di Turki. Mulai dari titik kumpul hingga menelusuri sepanjang pantai.

“Di sana perjalanan darat 11 jam, makanya ini kita tegaskan agar tim benar-benar bisa melaksanakan tugasnya. Sangat berat,” Muhadjir menandaskan.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia juga mengirimkan bantuan logistik hingga tim Urban Search and Rescue (USAR) ke Turki  untuk penanganan pasca bencana gempa yang melanda negeri tersebut. Upacara pelepasan pun dilaksanakan di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Pantauan Liputan6.com, Sabtu (11/2/2023), sejumlah pasukan tampak mulai merapat ke lokasi upacara di Lanud Halim Perdana Kusuma sekitar pukul 08.30 WIB. Mereka menyusun barisan sesuai dengan satuannya.

Personel USAR sendiri didukung oleh satuan anjing terlatih, baik dari SAR Dog dan K9. Tampak pula jajaran berseragam Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, serta petugas kesehatan gabungan dari Polri, Kementerian Kesehatan, hingga RSCM.

Upacara pelepasan pasukan ke Turki tersebut dihadiri oleh Menko PMK Muhadjir Efendi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Polri mengirimkan sejumlah personel operasi kemanusiaan dalam rangka membantu penanganan bencana gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah.

Pelepasan tim bantuan gempa Turki dan Suriah ini dilakukan langsung oleh Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto di Lapangan Baharkam Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).

Arief menyampaikan, pengiriman bantuan itu sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Indonesia dalam melaksanakan tugas solidaritas internasional akan mengirimkan satuan tugas yang dikoordinasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan SAR Nasional (Basarnas).

"Polri mengirimkan tiga unsur yakni tim medis, DVI (disaster victim identification) dan tim K9 (anjing pelacak), dengan total personel sebanyak 26 orang," tutur Arief kepada wartawan, Kamis.

2 dari 2 halaman

Segera Pelajari Kondisi Turki dan Suriah

Arief meminta para personel yang dikirim agar segera mempelajari kondisi di Turki dan Suriah. Sebab, suhu di dua negara tersebut saat ini memasuki musim dingin dan memerlukan ketahanan fisik yang kuat.

"Ini adalah misi kemanusiaan yang harus dilaksanakan dengan ikhlas," jelasnya.

Termasuk juga kondisi medan pascagempa yang terbilang sangat sulit, baik karena jarak tempuh yang lebih lama akibat sarana prasarana rusak hingga fasilitas porak poranda yang menghambat pergerakan.

"Kebutuhan bahan pangan susah disiapkan termasuk ransum yang siap pakai," ujarnya.

Sementara untuk tim K9 atau anjing pelacak diturunkan dalam rangka membantu pencarian korban yang masih ada di reruntuhan, disusul tim medis untuk membantu korban cedera.

"Untuk anjing pelacak sudah kami lengkapi baju penghangat dan bantalan hangat," kata Arief.

Arief menegaskan, pengiriman bantuan personel dari Polri merupakan bentuk respons cepat dan kepedulian kepolisian Indonesia dalam misi kemanusian untuk dunia.

"Pimpinan Polri sudah mempersiapkan semua perlengkapan kebutuhan rekan-rekan pada saat misi di sana. Jaga kondisi kesehatan, keselamatan karena situasi yang dihadapi adalah bencana pasca gempa," ujar Arief menandaskan.