Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah sudah memiliki untuk menyelesaikan masalah tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.
Dia menyampaikan sistem dan tata cara pengadaan tanah diselesaikan melalui appraisal independen dan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
Baca Juga
"Soal harga tanah bukan ranah kewenangan dirjen di satu kementerian. Tapi yang jelas, pemerintah sudah memiliki cara untuk pengadaan tanah agar bisa diselesaikan dengan cepat, adil, dan sesuai dengan aturan," jelas Moeldoko dikutip dari siaran persnya, Sabtu (11/2/2023).
Advertisement
Dia justru meminta masyarakat adat di sekitar lokasi IKN untuk mulai mempersiapkan diri menghadapi pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Moeldoko menekankan pentingnya peningkatan kemampuan dan kompetensi sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan ketenagakerjaan.
"Ke depan banyak peluang baru. Ikuti berbagai sertifikasi ketenagakerjaan, dan ciptakan produk-produk yang dibutuhkan warga di IKN nantinya. Jadi mulai sekarang siapkan diri baik-baik," katanya.
Moeldoko menegaskan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur bukan hanya kepindahan secara fisik. Namun, mewujudkan pembangunan dengan pendekatan Indonesia sentris, adil, merata, dan menciptakan budaya kerja yang sama sekali baru.
Ia juga memastikan, pembangunan dan pemindahan ibu kota negara bisa menjadi pengungkit bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan IKN dan daerah penyangga.
"Jelas pemerintah tidak pernah meninggalkan masyarakat adat dan sekitar. Justru pemerintah mendorong masyarakat terlibat dalam pembangunan IKN," tegas Moeldoko.
Â
Rencana Pembangunan
Sebagai informasi, pemerintah telah memiliki rencana pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur mulai tahun 2022 hingga 2045. Tahapan pembangunannya dibagi menjadi lima tahap.
Tahap pertama pada 2022-2024, fokus pembangunan pada infrastruktur dasar. Mulai dari, penyediaan air minum, ketenagalistrikan hingga pengelolaan limbah.
Tahap II pada 2025-2029, yakni pembangunan area inti. Seperti fasilitas transportasi umum baik primer maupun sekunder.
Pembangunan tahap III pada 2030-2034 meliputi pengembangan kawasan-kawasan industri dan sektor lainnya. Sementara tahap IV dan V masing - masing dilakukan pada 2035-2039 dan 2040-2045.
"Di tahap akhir IKN mencapai net zero-carbon emission dan seratus persen energi terbarukan, pengembangan industri berkelanjutan, dan menjadi kota terdepan di dunia dalam hal daya saing," pungkas Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara Danis Sumadilaga.
Â
Advertisement