Sukses

Perkuat Kemanan Siber di Dunia Perbankan, Sertifikat Elektronik Dianggap Penting

Di era digital yang semakin maju, keamanan siber menjadi salah satu aspek krusial dalam dunia perbankan.

Liputan6.com, Jakarta Di era digital yang semakin maju, keamanan siber menjadi salah satu aspek krusial dalam dunia perbankan.

Dengan meningkatnya transaksi online dan pengelolaan data yang lebih kompleks, ancaman terhadap keamanan informasi semakin beragam dan canggih.

Untuk itu, Privy sebagai penyedia layanan digital trust terkemuka menekankan pentingnya keamanan siber di tengah masifnya transformasi digital industri keuangan dan perbankan.

VP Business Development Privy, Rony Tanrim menyebut, transformasi digital yang terjadi di dunia keuangan dan perbankan saat ini belum dibarengi oleh sistem keamanan siber yang mumpuni, salah satu kendalanya adalah soal biaya yang tak murah.

Menrutnya, pelaku bisnis industri keuangan menganggap hal tersebut masih baru dan lisensi untuk keamanan siber dianggap sebagai biaya atau cost.

“Kalau dari saya sebenarnya itu klise tapi simple, dalam artian gini, karena saya yakin para pelaku bisnis di industri keuangan atau perbankan ini merasa ini masih dibilang hal baru. Jadi hal ini dianggapnya sebagai biaya atau cost, sedangkan mindset yang perlu ditanam ini adalah investasi,” ungkap Rony.

Rony Tanrim menekankan bahwa bisnis di industri keuangan atau perbankan merupakan bisnis yang berdasarkan kepercayaan terhadap para nasabahnya.

“Bisnis perbankan ini adalah sebenarnya bisnis kepercayaan, jadi risiko reputasi itu ya tetap segala-galanya,” ujarnya.

Untuk menjaga reputasi dan kepercayaan nasabah, dunia perbankan perlu melakukan inovasi dalam transformasi digital industri keuangan saat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dua Hal Harus Dilakukan

Rony Tanrim menyebut dua hal yang perlu dilakukan industri perbankan, yakni memiliki ISO 27001 dan satu Data Center (DC), serta satu Disaster Recovery Center (DRC) untuk memperkuat keamanan siber.

ISO yang terkait dengan sistem informasi dan data privasi menjadi kekuatan dari dalam suatu bisnis, sementara DC dan DRC sebagai langkah mitigasi risiko dan keamanan dalam proses digitalisasi.

“Keamanan siber membutuhkan adanya ISO 27001 itu tentang sistem informasi dan juga data privacy. Itu maksudnya apa? ISO itu bukan hanya bapak ibu datangkan untuk perusahaan bapak ibu semua, tetapi menjadi back power yang bekerja di dalam itu harus melakukan benar-benar secara disiplin semua suggestion atau pelaporan ceklis dari ISO tersebut yang pertama,” ucap Rony Tanrim.

“Sebenarnya kita semua tidak perlu takut. Kita butuh disiplin melakukan mirroring data antara DC dan DRC itu sehingga dengan sepersekian menit memang tidak mungkin sepersekian detik. Jadi DRC-nya itu seperti genset Bapak-Ibu semua. Gampangnya seperti genset apabila let’s say ruangan ini, mohon maaf ya Bu dekan ya, misalnya lampunya mati. Tapi saya yakin Bu dekan sudah punya genset yang bisa sepersekian menit menyala,” tambah Rony Tanrim.

Dalam hal ini, Rony menekankan pentingnya kepemilikan DRC bagi sebuah institusi industri keuangan dan Privy dapat menjadi salah satu solusi untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pada proses keberlangsungan digitalisasi.

“Digital harus ada obatnya, obatnya adalah harus waspada dan Privy bisa bantu semua itu untuk memberikan keamanan dan kenyamanan di bidang keahlian kami. Jadi produk kami ada e-KYC, Digital Signature, dan e-Materai,” ujar Rony Tanrim.

"Penting untuk memastikan keabsahan identitas dan persetujuan yang sah dari pengguna layanan keuangan digital, termasuk bank digital. Sebagai PSrE yang berinduk ke Kominfo, Privy telah mengadopsi teknologi liveness detection, serta 3 Factor Authentication untuk memverifikasi identitas calon nasabah sebelum dapat menyetujui dan menandatangani kontrak digital yang diamankan dengan sertifikat elektronik,” jelas Rony Tanrim.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.