Sukses

Bantu Penyintas Gempa Turki, BSMI Berangkatkan Tim

Lembaga Kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) memberangkatkan Tim Aju untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa Turki.

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) memberangkatkan Tim Aju untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa Turki.

Diketahui, gempa bumi di Turki terjadi pada 6 Februari 2023. Gempa bumi pertama mengguncang wilayah Turki yang berbatasan dengan Suriah dengan kekuatan 7,8 skala richter. Gempa kedua berkekuatan 7.5 skala richter terjadi sembilan jam kemudian.

Ketua Tim Aju BSMI untuk Gempa Turki Muhammad Rudi mengatakan, pada penyaluran bantuan tahap pertama ini akan dilakukan penyaluran bantuan mendesak yang saat ini dibutuhkan oleh penyintas gempa Turki.

Rudi yang juga Sekretaris Jenderal BSMI ini menyebut, tim akan bekerjasama dengan mitra lokal untuk pengadaan bantuan logistik.

"Kami sudah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Turki di Indonesia dan menyampaikan beberapa jenis kebutuhan mendesak saat ini adalah pakaian hangat, tenda untuk penyintas, selimut, pemanas, kantung tidur, toilet portabel. Kita akan berusaha memberikan yang penyintas gempa Turki butuhkan," kata dia, seperti dikutip Kamis (16/2/2023).

Rudi menerangkan, Tim AJU terdiri dari tiga personil yakni Sekretaris Jenderal BSMI Muhamad Rudi, Humas dan Media BSMI Hafidz Muftisany serta Redaktur Pelaksana Liputan6.com Andry Haryanto. Tim akan bertugas dari 16 Februari hingga 5 Maret 2023.

"Misi Tim Aju selain menyalurkan bantuan logistik juga berkoordinasi dan audiensi dengan KBRI di Ankara, AFAD Turki dan Bulan Sabit Merah Turki. Tim juga menjajagi penugasan tim kedua yang terdiri dari Tim Medis untuk bisa bertugas membantu merawat korban gempa," papar Rudi.

Rudi menuturkan daerah terdampak yang akan dituju adalah Gaziantep dan Hatay. Selain itu tidak menutup kemungkinan tim akan bergerak ke kota-kota lain terdampak setelah koordinasi dengan mitra lokal.

 

2 dari 2 halaman

Korban Gempa Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan, jumlah korban tewas akibat gempa bumi meningkat menjadi 35.418. Sedangkan, para pejabat Suriah mengatakan sedikitnya 5.800 orang tewas di sana.

Dengan begitu, jumlah korban meninggal akibat gempa Turki dan Suriah menjadi 41.218 hingga Selasa, 14 Februari 2023.

Di hari kedelapan setelah gempa, petugas penyelamat tetap melanjutkan upaya mereka mencari korban selamat yang masih terjebak di antara puing bangunan. Meski kemungkinan bahwa para korban masih hidup semakin kecil.

Salah satu petugas penyelamat, Salam Aldeen, menghabiskan waktu seminggu untuk menggali puing-puing di Antakya, Turki, sekitar 40 mil selatan kota pesisir Iskenderun di wilayah berpenduduk sekitar 500.000 orang.

Aldeen mengatakan kelompok bantuan internasional membantu tim penyelamat Turki yang putus asa bekerja sepanjang waktu.

"Saya belum pernah melihat begitu banyak kematian dan begitu banyak mayat sepanjang hidup saya," katanya sambil menangis saat berbicara.

"Kondisinya seperti di film Armageddon? Tidak bisa dipercaya. Seluruh kota bau orang mati," kata Aldeen mengutip USA Today, Rabu (15/2/2023).