Liputan6.com, Jakarta - Isak tangis mewarnai proses rekonstruksi kasus pembunuhan pengemudi taksi daring yang menyeret oknum anggota Densus 88 Antiteror, Bripda HS.
Bahkan, istri dari korban SRT (59) sampai jatuh pingsan dan harus dibopong anggota.
Rusni Masna Asmita menyaksikan secara langsung rekonstruksi Bripda HS yang dilaksanakan di Polda Metro Jaya pada Kamis (16/2/2023).
Advertisement
Rusni melihat adegan demi adegan dari luar garis polisi yang menjadi pembatas antara penonton, awak media dengan pihak-pihak yang terlibat dalam rekonstruksi.
Emosi Rusni meledak-ledak kala penyidik menyelesaikan rekonstruksi Sebanyak 40 adegan diperagakan oleh Bripda HS sebagai tersangka dalam kasus ini.
Rusni berteriak-teriak menumpahkan kemarahanya. Dia seakan tak percaya dengan pengakuan yang disampaikan Bripda HS kepada penyidik.
"Banyak kau bohong suami ku baik Haris suami ku baik, tidak mungkin hanya karna itu. Aku percaya suami ku, penjahat!," teriak Rusni sambil menunjuk-tunjuk ke arah Bripda HS yang sudah digiring menuju ke Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Kau pembohong haris semua orang disini bisa kau bohongi tapi tuhan tidak bisa kau bohongi," ucap Rusni lagi.
Heran dengan Kondisi Tubuh Bripda HS
Rusni merasa heran dengan kondisi tubuh Bripda HS. Entah apa maksudnya, Rusni menyebut kondisi Haris tak ada lecet sedikit pun.
"Tuhan yang akan menyatakan kebenarannya Haris. Tiga minggu kau disitu mulusnya badanmu keliatan ujung kaki sampai kepala, hebat kau ya haris hebat kau," Rusni seraya menjerit menanggis.
Keluarga korban bersama penasihat hukum mencoba meredam emosi Rusni. Tiba-tiba Rusni ambruk. Beruntung, badannya berhasil ditopang oleh keluarga.
Seorang anggota Provost dan Staf Humas yang sendari awal memantau rekonstruksi mencoba membantu. Rusni diberikan air mineral.
Anggota itu pun mengarahkan keluarga untuk membawa Rusni ke dekat Gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Dibantu anggota Polisi Wanita (Polwan) Rusni dipapah menuju ke tempat tersebut.
Advertisement