Sukses

Detik-Detik Mengerikan Bripda HS Habisi Nyawa Sopir Taksi Online

Tersangka pembunuhan Bripda Haris Sitanggang alias Bripda HS melancarkan aksi perampokan dan pembunuhan terhadap Sopir Taksi Online, Sony Rizal Taihitu dengan cara menusuknya setelah diancam.

Liputan6.com, Jakarta - Tersangka pembunuhan Bripda Haris Sitanggang alias Bripda HS melancarkan aksi perampokan dan pembunuhan terhadap Sopir Taksi Online, Sony Rizal Taihitu dengan cara menusuknya setelah diancam.

Fakta itu terungkap dari hasil rekonstruksi Polda Metro Jaya dengan langsung menghadirkan dan diperagakan Bripda HS yang merupakan anggota Densus 88 Antiteror Polri.

Detik-detik perampokan berujung pembunuhan itu terjadi ketika Sony dan Bripda HS berada dalam satu mobil di kawasan Perumahan Bukit Cengkeh, Depok.

"Lalu tersangka meminta pengemudi untuk memutar badan kendaraan, namun korban mengatakan 'Nanti saja setelah bapak turun'," kata penyidik saat proses rekonstruksi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/2).

Setelah berucap seperti itu, Bripda HS lantas menyiapkan pisaunya sambil mengaku tak mempunyai uang dan meminta maaf kepada korban. Ini memancing korban menoleh ke arah Bripda HS yang duduk di tengah.

"Adegan ke-25 A korban membalikkan badannya mengarah ke tersangka. Adegan ke 25 B kemudian tersangka menodongkan pisau kepada korban sembari mengatakan saya anggota," kata penyidik.

Melihat aksi itu, dalam rekonstruksi terlihat jika Sony sempat bertanya masuk dari Bripda HS menodongkan pisau sembari meraih wajah dan mengusap tangan, seraya menahannya. Namun, Bripda HS lantas menyerang dengan menusuk korban.

"Adegan ke 27 saat itu tersangka menusukan pisau yang tersangka bawa ke arah korban. Namun tersangka tidak tahu ke mana arah tusukan itu, namun yang terakhir tersangka menusukan ke kepala," jelasnya.

Setelah menusuk korban yang berada di kursi depan, Bripda HS sempat keluar untuk mengambil alih kendaraan. Namun ketika keluar dan ingin masuk, ternyata pintu dikunci dari dalam oleh korban.

"Adegan ke 28 B setelah tersangka keluar mobil, tersangka mencoba membuka pintu sopir, namun ternyata pengemudi telah melakukan central lock. Adegan ke 28 c terang mencoba membuka pintu satu per satu, namun tidak berhasil," ucapnya.

Karena pintu tak bisa dibuka, Sony yang dari dalam membunyikan klakson membuat kegaduhan dan memancing warga sekitar perumahan. Maka Bripda HS akhirnya memilih meninggalkan mobil Sony untuk melarikan diri.

"Hal itu membuat tersangka menjadi panik. Tersangka berlari keluar dari area perumahan," katanya.

2 dari 4 halaman

Kabur Usai Bunuh Sopir Taksi Online, Bripda HS Sempat Berlagak Jadi Korban Perampokan

Bripda HS sempat berlagak menjadi korban atau playing victim usai menusuk korban Sopir Taksi Online, Rony Rizal Taihitu dalam aksi perampokannya.

"(Karena mendengar suara klakson) hal itu membuat tersangka menjadi panik. Tersangka berlari keluar dari area Perumahan Bukit Cengkeh hingga tiba di persimpangan Halte Mako Brimob," kata penyidik saat proses rekonstruksi.

Ketika Bripda HS berada di Halte sekitaran Mako Brimob, Kelapa Dua Depok. Ia sempat mendengar adzan subuh berkumandang dan segera mendatangi masjid dengan maksud ingin ke toilet.

"Karena situasi masih ramai orang yang mau salat, tersangka menunggu. Setelah orang-orang sedang menjalankan ibadah salat, situasi sudah sepi lalu tersangka masuk ke dalam toilet masjid," kata penyidik.

Ketika di sana, Bripda HS sempat melihat ke arah cermin dan menyadari kalau noda darah dari korban yang ditusuknya ternyata membanjiri pakaiannya. Hingga akhirnya, dia menyempatkan diri membersihkan noda darah di pakaiannya tersebut.

"Dan jaket hoodie tersebut langsung tersangka cuci di dalam toilet masjid kemudian tersangka juga membersihkan darah yang ada di wajah tersangka," tambah dia.

Usai membersihkan diri, Bripda HS pun pergi menaiki angkot ke arah Terminal Kampung Rambutan. Di sana, ia masuk ke sebuah warung yang dan di sana sempat berlagak berlagak menjadi korban perampokan kepada ibu penjaga warung.

"Tersangka bercerita kepada ibu penjaga warung seolah-olah tersangka habis dirampok," ujar penyidik.

Karena mengaku sebagai korban perampokan, sang ibu penjaga warung malah memberikan uang kepada Bripda HS untuk ongkosnya yang mau dipakai pergi ke Bekasi.

"Ibu penjaga warung memberi tersangka satu buah kaos dan diberikan uang sebesar Rp20 ribu yang mana uang tersebut tersangka gunakan untuk ongkos angkutan ke Bekasi Timur," ucapnya.

Usai mendapatkan uang, Bripda HS lantas pergi menuju ke rumah pamannya di Puri Persada Cibarusah, Bekasi Timur. Namun yang uang didapat itu tak dipakai, ia lebih memilih menumpang kendaraan pick up dan beberapa truck hingga sampai ke sana.

Setibanya di sana, paman Bripda HS langsung mencecarnya dengan sejumlah pertanyaan. Hingga akhirnya ia mengaku kalau telah melakukan pembunuhan dan ingin mencoba merampok.

"Paman tersangka menanyakan keberadaan motor. Tersangka menjawab 'Motor ada di Terminal Kampung Rambutan'. Paman tersangka meminta agar tersangka berbicara jujur. Tersangka bercerita habis merampok mobil dan orangnya ditusuk," kata penyidik.

3 dari 4 halaman

Beli Pisau 2 Hari Sebelum Cari Target

Bripda HS membeli pisau 2 hari sebelum merampok dan membunuh korban sopir taksi online, Sony Rizal Taihitu.

Fakta itu terungkap dalam rekonstruksi perampokan dan pembunuhan yang digelar Polda Metro Jaya pada hari ini, Kamis (16/2/2023).

"Adegan 6 c. Tersangka ke toko taktikal beli pisau, di Kelapa Dua, Depok," kata penyidik saat proses rekonstruksi.

Pisau itu dibelinya dengan uang yang diambil terlebih dahulu dari ATM.

Hal tersebut menunjukkan niatan Bripda HS yang sejak awal ingin melakukan perampokan pada Sabtu 21 Januari 2023 lalu.

Setelah membeli pisau, Bripda HS menyempatkan untuk berkeliling dengan sepeda motornya, lalu menuju ke Terminal Kampung Rambutan. Usai tiba di terminal, dia menaruh motornya dan pergi naik bus Transjakarta.

"Tersangka naik Transjakarta Ke Blok M sambil pantau situasi beberapa mobil yang akan dicuri. Tersangka akan keliling saja, tapi kembali ke Kampung Rambutan. Karena belum berani melakukan pencurian," ujar penyidik.

Setelah Bripda HS berkeliling untuk mencari target, singkatnya pada Senin 23 Januari pagi atau dua hari setelah membeli pisau, barulah dia menemukan target. Hal itu terjadi ketika turun dari Halte Semanggi.

Di sana terdapat tiga mobil berbaris, pertama mobil taksi online Blue Bird, kedua taksi online avanza merah milik korban Sony Rizal Taihitu, dan taksi online avanza silver lain.

Bripda HS memilih Avanza merah milik korban secara random dengan pesanan secara langsung atau tanpa lewat aplikasi. Pelaku meminta diantarkan ke Depok.

"Tersangka menghampiri avanza warna merah dah bertanya pak narik gak. Pengemudi bertanya mau ke mana, ke Depok. Tersangka bertanya harga, berapa nih? Pengemudi mengecek aplikasi sebesar Rp 94 ribu, lalu ditawar menjadi Rp 90 ribu," jelas penyidik.

Setelah harga disepakati, korban Sony Rizal mengantarkan Bripda HS yang naik di kursi bagian tengah Avanza merah dengan tujuan ke wilayah Depok.

Perampokan berujung pembunuhan itu kemudian dilakukan di Jalan Nusantara, Perumahan Bukit Cengkeh, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, pada Senin (23/1/2023) lalu.

4 dari 4 halaman

Bunuh Sopir Taksi Online untuk Ganti Uang Mobil Kakak yang Dipakai Judi

Abang dari Bripda HS mengirimkan uang secara bertahap ke rekening tersangka. Uang yang disetorkan pertama kali berjumlah Rp20 juta pada Rabu pagi 18 Januari 2023. Malam harinya, abang tersangka kembali mengirimkan uang senilai Rp70 juta.

Rencana uang yang disetorkan akan digunakan untuk membeli sebuah mobil. Namun, oleh tersangka malah dipakai untuk bermain judi online. Semua uang itu pun ludes.

"Timbul niat tersangka main judi dari uang yang ditransfer. Uang itu pun habis main akibat main judi," kata penyidik membacakan naskah adegan, Kamis (16/2/2023).

Penyidik menerangkan, tersangka pun berkomunikasi via pesan WhatsApp dengan abangnya. Tersangka disebut segera mengantarkan mobil ke rumah abangnya yang berada di daerah Jambi. Padahal, uangnya telah habis semua akibat bermain judi.

Penyidik menerangkan, saat itulah timbul niat dari tersangka untuk merampas sebuah mobil. Ada pun sasaran sopir taksi online.

"Di hari yang sama tersangka insiatif melakukan pencurian dengan target supir taksi online. Nantinya dijual dan uang penjualan dikembalikan kepada abang tersangka," tegas penyidik.

Sumber: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com