Liputan6.com, Jakarta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang pastikan warga Cisoka yang melakukan ritual di depan makam palsu, bukanlah penganut aliran sesat. Hanya saja salah kaprah dalam melakukan doa atau ritual.
"Jadi pada dasarnya setelah diinvestigasi, dikaji, memang tidak ada hal-hal yang masuk kriteria aliran sesat. Hanya memang salah kaprah di dalam melaksanakan ritual saja. Tidak ada guru, jadi ya salah dalam melaksanakan ritual saja," tutur Nur Alam, Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang.
Pihaknya pun tidak langsung memutuskan jika aliran yang dibawa pemimpin bernama Aliyudin itu sesat, melainkan harus terlebih dahulu melakukan berbagai serangkaian investigasi terkait adanya dugaan aliran tersebut.
Advertisement
"Kami tidak langsung mengesahkan itu sesat, karena dikaji dulu setelah tahapan investigasi, dan setelah diteliti. Tapi ternyata mereka masih meyakini, tetap mereka bersyahadat, tidak ada yang melenceng dari rukun Islam. Hanya keliru saja dalam pelaksanaan ritualnya," jelasnya lagi.
Berdasarkan pengakuan pemimpin aliran itu kepada MUI, adanya kuburan di tempat aliran yang beredar dalam video tersebut untuk mengingatkan akan kematian. Makam tersebut diumpamakan bila diri sendiri berada di dalamnya.
"Dan atas kekeliruannya itu juga, mereka sudah mengakui kesalahan dan mengakui kekeliruannya, dan sudah meminta maaf kepada masyarakat," kata Alam.
Seperti diketahui, warga di Tangerang dihebohkan dengan video pendek yang memperlihatkan sekelompok orang berdoa di depan makam kosong. Setelah diselidiki, ternyata video tersebut berasal dari wilayah Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.
Video berdurasi 05.00 detik itu memperlihatkan, adanya sekelompok orang yang memanjatkan lafaz dalam bahasa arab di depan gundukan batu bata merah yang disusun seperti makam. Jumlahnya bukan satu, melainkan gundukan tersebut berjumlah tiga dan berada di dalam ruangan.
Pemda Turun Tangan
Warga Tangerang dihebohkan dengan video pendek yang memperlihatkan sekelompok orang menggelar ritual di depan makam kosong. Video ini viral di media sosial (medsos).
Setelah diselidiki, ternyata peristiwa tersebut terjadi di wilayah Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten.
Video berdurasi 5 detik itu memperlihatkan sekelompok orang yang memanjatkan lafaz bahasa Arab di depan gundukan batu bata merah yang disusun seperti makam. Bukan hanya satu, jumlah gundukan mirip kuburan di dalam sebuah ruangan itu ada tiga.
Camat Cisoka, Encep Sahayati membenarkan adanya kegiatan ritual yang dilakukan warganya. Agar tidak meresahkan warga, Pemerintah Daerah (Pemda) melalui camat dan jajarannya membongkar gundukan tersebut yang ternyata makam palsu dan kosong.
"Aksi tersebut kami ketahui dari video yang beredar, yang melakukan itu atas nama Abah Ali. Disana, langsung kita lakukan klarifikasi. Lalu, sebagai tindak lanjut agar tidak meresahkan warga, pada Selasa, 14 Februari 2023 malam, kami lakukan pembongkaran yang juga melibatkan Abah Ali," katanya, Rabu (15/2/2023).
Dari hasil pembongkaran, makam tersebut dipastikan palsu dan kosong. Hanya bangunan biasa yang dibuat menyerupai makam.
"Makamnya kosong, dan saat ini yang bersangkutan dalam pengawasan baik oleh Muspika dan MUI," ujar Camat Encep Sahayati.
Advertisement