Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Jumat (17/2/2023) merupakan Jumat terakhir bulan Rajab. Itu artinya, Rajab akan berlalu dan bulan berganti dengan Sya'ban.
Dengan segera berakhirnya Rajab berganti Sya'ban, itu berarti Ramadan kian dekat. Umat Islam pun menyambutnya dengan suka cita akan kehadiran bulan puasa yang hanya datang satu kali dalam setahun.
Tahukah kamu? Rajab juga merupakan salah satu bulan yang istimewa. Bulan ketujuh dalam kalender Hijriah itu termasuk dalam al asyhurul al haram yaitu bulan-bulan yang disucikan, dimuliakan, dan dihormati.
Advertisement
Ada empat bulan yang termasuk dalam asyhurul haram yaitu Dzulqaidah, Dzulhijah, Muharam, dan Rajab. Dimana semuanya memiliki keistimewaan dan kemuliaannya masing -masing.
Dalam sebuah hadis nabi disebutkan bahwa Rajab adalah bulannya Allah. Rasulullah SAW pun memanjatkan doa saat memasuki bulan Rajab agar diberkahi hingga Sya'ban dan dipertemukan dengan Ramadan. Berikut adalah doa Rasulullah SAW ketika melihat hilal bulan Rajab.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ.
Artinya:
"Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadan." (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir).
Selain itu, amalan kebaikan juga banyak yang dikerjakan saat bulan Rajab. Seperti puasa, sedekah, istighfar, dan sebagainya yang diajarkan para ulama.
Jika belum melaksanakan satu amalan sementara ini sudah di penghujung, kamu juga dapat mengerjakan amalan Jumat terakhir bulan Rajab.
Amalan Jumat Terakhir Rajab
Mengutip situs NU Jatim, amalan Jumat terakhir bulan Rajab di antaranya yang diijazahkan dari sulthanul ulama dari Yaman, almukarram Al-Syekh Al-Habib Salim bin Abdullah Al-Syathiri saat berkunjung ke Indonesia.
Berikut adalah amalannya.
أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh.
Artinya: "Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah."
Amalan ini dibaca saat khatib duduk di antara khutbah kedua sebanyak 35 kali. Di antara keutamaannya adalah agar di sepanjang tahun uang di tangan kita tidak habis untuk memenuhi segala kebutuhan. Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan berhasil.
Al-Habib Ali bin Hasan Baharun menulis keterangan dari gurunya, Al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith sebagai berikut.
فَائِدَةٌ لِإِبْقَاءِ الدُّرَيْهِمَاتِ فِيْ جَمِيْعِ السَّنَةِ الْإِتْيَانُ بِهَذَا الذِّكْرِ (x 35)
فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبَ حَالَ الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ، وَهُوَ أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله، وَقَدْ جَرَّبَهُ الْكَثِيْرُ وَصَحَّ عِنْدَهُمْ
Artinya:
"Faedah. Agar uang tak kunjung habis di sepanjang tahun (dianjurkan) membaca amalan ini sebanyak 35 kali di akhir Jumat bulan Rajab saat khutbah kedua, yaitu ‘Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh’. Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan terbukti berhasil." (Al-Habib Ali bin Hasan Baharun, Al-Fawaid al-Mukhtarah, halaman: 445)
Itulah amalan Jumat terakhir bulan Rajab. Sebagaimana yang disampaikan para masyayikh, yang terpenting apapun amalannya maksud utamanya adalah untuk mendekatkan diri di sisi-Nya dan diniati mengikuti jejak perilaku para ulama terdahulu.
Advertisement
Keutamaan Berselawat di Bulan Rajab
Umat Islam pada umumnya mengisi bulan Rajab dengan beberapa amalan utama yang dianjurkan pengamalannya yaitu berpuasa, memperbanyak selawat, zikir, dan istighfar.
Berpuasa di bulan Rajab merupakan puasa paling utama setelah berpuasa di bulan Ramadan sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadisnya menyebutkan bahwa bulan puasa paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan haram, selain Dzulqaidah, Dzulhijah, dan Muharam.
Selawat Allah kepada manusia berbeda dengan selawat manusia kepada Allah, selawat Allah kepada manusia diantaranya ditandai dengan terkabulnya doa. Seperti pada hadis Rasulullah SAW:
"Apabila salah seorang di antara kamu membaca selawat, hendaklah dimulai dengan mengagungkan Allah Azza wa Jalla dan memuji-Nya. Setelah itu, bacalah shalawat kepada Nabi. Dan setelah itu, barulah berdo’a dengan do’a yang dikehendaki." (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi).
Mengutip dari berbagai sumber mengenai keutamaan memperbanyak selawat di bulan Rajab yaitu di antaranya mengenai hadis Rasulullah sebagai berikut.
"Ketika mi'raj aku melihat sungai, air sungai itu rasanya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari es, dan lebih wangi dari minyak misik, aku bertanya kepada Malaikat Jibril AS. Ya Jibril untuk siapa sungai ini ?" Malaikat Jibril menjawab : "Sungai ini untuk orang yang bershalawat kepadamu di bulan Rajab," (Kitab Dzurratun Nashihin hal. 85).
Jika pada bulan-bulan lainnya membaca selawat begitu istimewa apalagi jika mengamalkannya pada bulan Rajab.
Selain dengan dipermudahnya pengabulan doa, memperbanyak selawat di bulan Rajab berganjar pahala yang berlipat dan jaminan mendapat syafaat dari Rasulullah SAW untuk dapat merasakan kelezatan minuman di surga.