Sukses

Jokowi Tak Masalah Erick Thohir Rangkap Jabatan Jadi Ketum PSSI dan Menteri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak masalah Menteri BUMN Erick Thohir serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menjadi Ketua Umum-Wakil Ketua Umum PSSI.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak masalah Menteri BUMN Erick Thohir serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menjadi Ketua Umum-Wakil Ketua Umum (Ketum) PSSI. Keduanya tak perlu mundur dari jabatan menteri, asalkan mampu mengatur waktu.

"Yang paling penting, semuanya bisa mengatur waktunya," kata Jokowi di ICE BSD Tangerang Banten, Jumat (17/2/2023).

"Kan tadi sudah saya sampaikan, kok enggak," sambungnya.

Dia menyampaikan bahwa sejumlah menteri juga merangkap jabatan menjadi ketua umum di bidang olahraga lain dan mampu membagi waktu.

Jokowi mencontohkan ada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI).

Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Wushu Indonesia (PB WI), Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjadi Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Kemudian, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI).

"Ini urusan manajemen. Manajemen waktu, manajemen mengatur organisasinya, manajemen perencanananya. Ini masalah manajemen," jelasnya.

2 dari 2 halaman

Tak Akan Intervensi PSSI

Disisi lain, Jokowi menekankan pemerintah tak akan mengintervensi PSSI. Kendati begitu, dia mengharapkan adanya perubahan atau reformasi total di tubuh PSSI yang dapat mengeluarkan potensi sepakbola Indonesia.

"Yang paling penting ada sebuah perubahan, ada sebuah reformasi total, ada sebuah transformasi sehingga dari kekuatan yang kita miliki, potensi yang kita miliki ini betul-betul nanti tahap demi tahap ini bisa kemajuannya kelihatan, roadmapnya kelihatan, perencanannya kelihatan. Mau apa dalam 50 tahun, mau apa dalam 25 tahun," tutur Jokowi.