Liputan6.com, Jakarta - Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Blitar Ivong Bettryanto menyatakan, ledakan yang menewaskan satu orang orang puluhan luka-luka di Dusun Karangbendo, Kecamatan Ponggok Blitar pada Minggu malam, 19 Februari 202 disebabkan obat petasan.
Menurut keterangan, bubuk mercon atau petasan yang ditemukan di rumah warga itu akan digunakan untuk perayaan Idul Fitri 2023.
Baca Juga
"Iya betul. Rencananya bubuk mercon itu akan digunakan untuk lebaran nanti. Tapi keburu meledak," Ivong menjelaskan, dikutip dari Kanal Surabaya Liputan6.com.
Advertisement
Saat ini, rumah yang menjadi lokasi ledakan telah distrerilisasi hingga sejauh 100 meter. Sejumlah anggota kepolisian juga diturunkan untuk berjaga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Korban yang teridentifikasi sebagai pemilik rumah diketahui bernama Darman. Menurut keteranagn ketua rukun tetangga di wilayah kejadian perkara, ada dua anak korban dan seorang kerabat yang menempati rumah tersebut.
"Korban ledakan teridentifikasi meninggal dunia adalah pemilik rumah, sementara tiga orang masih tertimbun di reruntuhan. Kemungkinan meninggal karena ditemukan potongan tubuh," kata Argowiyono.
Bubuk petasan yang meledak tak hanya menghancurkan rumah korban, melainkan juga puluhan rumah lainnya di sekitar. Setidaknya ada lebih dari 20 rumah dan 1 fasilitas umum (masjid) yang terdampak rusak ringan.
Selain 1 korban meninggal dan 3 korban lainnya terjebak di reruntuhan rumah, dilaporkan ada 8 orang tetangga korban yang mengalami luka-luka akibat ledakan itu. Sebagian besar mengalami luka gores akibat tertimpa rerutuntuhan atap rumah.
Sementara, rumah korban tempat pembuat petasan rata dengan tanah. Hingga kini, polisi masih melakukan olah TKP.
Ledakan di Sleman pada April 2022
Hal serupa pernah terjadi di Sleman, DI Yogyakarta. Satu rumah di Kampung Plosokuning 5 Minomartani, Ngaglik, Sleman hancur akibat ledakan yang diduga petasan pada 22 April 2022.
Salah seorang saksi mata mengatakan, ledakan terjadi sekitar pukul 08.00 WIB dengan suara sangat keras, terdengar hingga radius lebih dari 1 kilometer.
Ledakan akibat bahan petasan itu menyebabkan satu bangunan rumah permanen runtuh, rata dengan tanah. Pemilik rumah dikabarkan selamat tanpa luka-luka. Pemilik rumah berharap kejadian tersebut dapat diusut pihak berwenang.
Advertisement
Ledakan di Cilacap
Pada akhir April 2021, leadakan besar akiabt bahan petasan juga terjadi di Desa Sidaurip Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Ledakan terjadi sekitar pukul 15.30 WIB pada Jumat, 30 April 2021. Ledakan berasal dari bahan petasan sebanyak 5,5 kg yang disimpan dalam rumah kosong.
Namun, besarnya ledakan petasan ini membuat dua rumah milik Bani Dohan (29) dan Tasimin (50) warga Dusun Gebangsari RT 5 RW 7 Desa Sidaurip Kecamatan Gandrungmangu hancur dan mengalami kerusakan parah.
Rumah berdinding batu bata berukuran 7 X 12 meter yang belum diplester hancur. Atap rumah hanya menyisakan rangka, tembok juga beberapa diantaranya ambruk.
Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi melalui Kasatreskrim AKP Rifeld Constatien Baba mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim indetifikasi dan tim penyidik ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara ledakan bahan petasan tersebut.
“Polsek dan Polres bekerja sama dan sudah melakukan olah TKP, dan mengamankan beberapa barang bukti,” ujarnya, Sabtu (1/5/2021)
Sebanyak 8 orang saksi diperiksa guna menelusuri kejadian tersebut. Polres Cilacap mengimbau masyarakat untuk tidak menyimpan atau membunyikan petasan, terutama dengan ukuran atau volume besar. Karena sangat berbahaya bagi diri sendiri maupun orang lain.