Sukses

Wapres Ma'ruf Tinjau Pengentasan Stunting di Posyandu Mamuju

Menurut Ma'ruf Amin, kasus stunting di Sulawesi Barat terbilang tinggi yakni 35 persen. Sementara target pemerintah pada 2024 mendatang telah mencapai angka penurunan hingga 14 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meninjau langsung Posyandu Siola Matahari di Lingkungan Dang, Binanga, Mamuju, Sulawesi Barat. Dalam kesempatan itu, sempat dibahas pentingnya mengkonsumsi ikan dan telur demi percepatan penurunan stunting.

Pantauan Liputan6.com, Jumat (24/2/2023), Ma'ruf secara langsung melihat pelayanan Posyandu bagi anak dan Ibu hamil tersebut, termasuk penimbangan berat badan, pengukuran panjang badan, serta pemeriksaan kehamilan dan konseling gizi.

Bersama Ibu Wury Ma'ruf Amin, dia juga memberikan vitamin A kepada anak-anak balita yang ada di Posyandu tersebut.

Bulan Februari dan Agustus sendiri merupakan bulan penimbangan, pengukuran, dan pemberian vitamin A secara serentak di seluruh Indonesia.

Selain itu, Ma'ruf memberikan bantuan pangan kepada para ibu dan anak yang menjadi sasaran kegiatan Posyandu Siola Matahari, dengan harapan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita, terutama kebutuhan protein hewani.

"Bahwa hari ini dan kemarin saya berkunjung ke Sulawesi Barat bertemu Pak Gubernur, Bupati, untuk membahas masalah stunting dan hari ini saya langsung melihat di Posyandu pelayanan dalam rangka penutunan stunting," tutur Ma’ruf di Posyandu Siola Matahari di Lingkungan Dang, Binanga, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (24/2/2023).

Menurut Ma'ruf, kasus stunting di Sulawesi Barat terbilang tinggi yakni 35 persen. Sementara target pemerintah pada 2024 mendatang telah mencapai angka penurunan hingga 14 persen.

"Ada optimisme untuk percepatan sampai ke situ. Ini kita memang ingin terus melakukan upaya-upaya percepatan 14 persen di 2024," kata Ma’ruf.

Posyandu Siola Matahari didirikan tahun 2006 dengan nama Posyandu Pelangi. Pada tahun 2012, Pemkab Mamuju bersama UNICEF mengembangkan layanan holistic integratif untuk mengoptimalkan pelayanan Kesehatan Balita melalui Program Stimulasi Intervensi Optimalisasi Layanan Anak atau Siola.

2 dari 2 halaman

Tangkal Stunting, Wapres Ma’ruf Ingatkan Pernikahan Anak di Bawah Umur Tidak Maslahat

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin tengah gencar mengentaskan stunting di masyarakat. Salah satunya yang menjadi kendala adalah pernikahan anak di bawah umur yang disebutnya tidak bermaslahat.

"Saya melihat ada beberapa kendala-kendala yang tadi disebutkan, perkawinan anak. Ya ini memang ini kan masalah lama, saya kira perlu melibatkan tokoh agama, harus pendekatan-pendekatan pertama UU ya, kan ada minimal (usia) jadi harus diedukasi terkait adanya Undang-Undang," tutur Ma’ruf di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (23/2/2023).

Selain itu, lanjutnya, perlu pendekatan keagamaan dalam rangka menekan angka pernikahan anak di bawah umur. Sebenarnya, banyak masyarakat yang berpegangan bahwa ulama tidak menyatakan adanya larangan pernikahan anak di bawah umur.

"Tetapi bukan soal boleh atau tidak boleh, tapi yang didekati itu maslahat apa tidak masalahat. Mengawinkan anak di bawah umur menurut penelitian tidak masalahat. Salah satunya melahirkan stunting, belum siap mental, banyak perceraian muda, dan sebagainya," jelasnya.

Ma’ruf menyatakan, upaya tersebut harus menjadi gerakan dalam mencegah perkawinan anak.

"Itu saya kira, begitu juga dengan persiapan pernikahan saya kira sudah ada. Supaya pranikah, pendidikan, pelatihan pra nikah, orang itu sudah diberikan (pendidikan) supaya anaknya tidak stunting," Ma’ruf menandaskan.