Sukses

Kemenkominfo Gencarkan Literasi Digital, Disebut Tetap Mematuhi Etika

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi para siswa dan guru di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi para siswa dan guru di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Dalam kegiatan yang dilakukan secara daring itu, Kemenkominfo bertujuan untuk meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024

Peneliti dan Pengasuh Tarbiyahislamiyah.id, Ridwan Muzir mengatakan, dalam dunia digital perlu kecakapan, diantaranya dengan memahami dan menguasai lanskap digital, dan juga dompet digital. Selain itu ia pun menekankan jika berinteraksi di dunia digital tetap merupakan interaksi antar manusia.

"Interaksi di dunia digital tetaplah initeraksi antar manusia, bukan cuma manusia dengan mesin. Agar interaksi menghasilkan kebaikan bersama, perlu ada nilai-nilai etis yang sama-sama ditaati dan dilaksanakan," kata dia, dalam keterangannya, Sabtu (25/2/2023).

Sementara, seorang Art Enthusiast, Mathori Brilyan menyampaikan, tak ada yang aman 100 persen di dunia digital, sehingga perlu melakukan langkah-langkah untuk mengurangi resikonya sedapat mungkin.

Di mana salah satu yang terpenting menurutnya adalah melindungi data pribadi dan aset yang dimiliki dalam dunia digital maupun di luar dunia digital.

"Ketika kalian menggunakan media sosial jangan menggunakannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dan bisa membahayakan diri dan orang lain. Contohnya, kalian tidak sengaja memposting data diri atau alamat rumah kalian, dan banyak orang yang melihatnya, itu sudah bisa membahayakan diri," jelas Mathori.

 

2 dari 2 halaman

Kreatrif Perlu Dikedepankan

Sementara, Heni Handayani Lestari yang merupakan seorang content creator, menyebutkan untuk bisa menjadi sepertinya memerlukan keterampilan, diantaranya kreatif, memiliki kemampuan public speaking, juga digital skill.

Disebutkannya jika keterampilan tersebut dapat digunakan untuk membuat konten yang menarik, sehingga penting untuk memiliki pengetahuan tentang perangkat keras dan perangkat lunak.

"Tidak ada kata tidak bisa kalau kita mau belajar dan yang paling penting adalah konsisten. Buat adik-adik, di era digital seperti sekarang ini ketika menggunakan media sosial alangkah baiknya banyak belajar dan bisa menyaring hal-hal yang positif di dalamnya," pungkasnya.