Liputan6.com, Jakarta - PT Jasamarga Semarang Batang menyiapkan empat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dalam rangka menghadapi arus mudik Lebaran 2023.
Empat SPKLU ini disiapkan untuk memfasilitasi pemudik bermobil listrik pada arus mudik Lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 M yang melintas di ruas Tol Semarang-Batang.
Baca Juga
"Di rest area (area istirahat), kami sudah siapkan SPKLU. Di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) KM 379 A ada dua unit SPKLU," kata Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang Nasrullah, Sabtu (25/2/2024).
Advertisement
Dua unit SPKLU lainnya juga disiapkan untuk jalur ke arah Jakarta, yakni di TIP atau rest area KM 389 B.
"Jadi, total di Jasamarga Semarang Batang ada empat unit (SPKLU)," katanya.
Menurut Nasrullah, penyediaan SPKLU berkolaborasi dengan PT PLN itu dilakukan mengikuti tingkat permintaan masyarakat, terutama pengguna tol yang menggunakan mobil listrik.
"Kami sebenarnya mengikuti demand (permintaan) yang ada di masyarakat. Kami akan lihat kalau nanti ternyata pengguna semakin meningkat tentu kita harus mendengarkan market (pasar) ya, kami akan menambah," katanya.
Namun, Nasrullah memastikan sejauh ini dengan ketersediaan empat SPKLU di ruas Tol Semarang-Batang masih mampu memenuhi kebutuhan pengguna tol yang memakai kendaraan listrik.
.
Optimalkan Kapasitas Parkir di Rest Area
Kesiapan lain untuk menyambut arus mudik Lebaran tahun ini, khususnya di area istirahat, ia mengatakan, akan mengoptimalkan kapasitas parkir di empat rest area di sepanjang ruas tol tersebut.
"Di ruas tol Semarang Batang ini ada empat rest area. Di jalur ke arah Semarang ada di KM 379 A dan KM 391 A. Kemudian jalur ke arah Jakarta di KM 389 B dan KM 391 B," jelasnya.
Ia mengatakan petugas Jasamarga akan disiagakan selama 24 jam untuk mengatur parkir di area istirahat agar optimal, bekerja sama dengan kepolisian untuk membantu pengamanan.
"Jadi, kami harus memastikan pengguna jalan bukan hanya nyaman untuk beristirahat, tetapi juga secara keamanannya," tegasnya.
Selain itu, kata dia, ketika kapasitas sebuah area istirahat sudah penuh dan terjadi antrean maka arus kendaraan akan dialihkan ke area berikutnya.
"Ketika kapasitas 'rest area' penuh, terjadi antrean, kami bekerja sama dengan kepolisian, atas diskresi kepolisian akan mengalihkan arus lalu lintas ke 'rest area' berikutnya. Prosedurnya seperti itu," katanya
Advertisement