Liputan6.com, Jakarta - Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya masih terus diguyur hujan sejak Minggu 26 Februari 2023 hingga pagi hari ini, Senin (27/2/2023). Akibatnya, peringatan waspada banjir pun dikeluarkan.
Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat yang dialiri Sungai Ciliwung berstatus siaga 3, dengan kenaikan tinggi muka air (TMA) mencapai 110 cm sekitar pukul 22.22 WIB pada Minggu 26 Februari 2023.
Kepala Petugas jaga Bendung Katulampa Andi Sudirman mengatakan, hujan sedang di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat berdampak menaikkan TMA di Bendung Katulampa.
Advertisement
"Hujan merata di wilayah Bogor. Puncak sebagai hulu Ciliwung menyumbang debit air cukup tinggi malam ini," kata Andi melansir Antara, Senin (27/2/2023).
Senada, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta per pukul 06.00 WIB, Bendung Katulampa berada pada level siaga 3.
"Kami BPBD DKI Jakarta menginformasikan bahwa pada pukul 06.00 WIB ketinggian Bendung Katulampa 100 cm gerimis dalam status siaga 3," kata BPBD DKI melalui akun Instagram @bpbdkijakarta, Senin (27/2/2023).
Oleh karena itu, BPBD DKI Jakarta mengimbau kepada warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai agar waspada dan hati-hati terhadap bahaya banjir.
Sementara itu, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyiagakan petugas di 139 pos pemadam kecamatan dan kelurahan untuk mengantisipasi bencana banjir.
Berikut sederet imbauan dan antisipasi hujan yang terus mengguyur Ibu Kota dan sekitarnya bisa sebabkan banjir Jakarta dihimpun Liputan6.com:
1. Bendung Katulampa Siaga 3, Warga Jakarta Diminta Waspada Banjir
Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat yang dialiri Sungai Ciliwung berstatus siaga 3, dengan kenaikan tinggi muka air (TMA) mencapai 110 cm sekitar pukul 22.22 WIB pada Minggu 26 Februari 2023.
Kepala Petugas jaga Bendung Katulampa Andi Sudirman, mengatakan hujan sedang di kawasan Puncak Bogor, berdampak menaikkan TMA di Bendung Katulampa.
"Hujan merata di wilayah Bogor. Puncak sebagai hulu Ciliwung menyumbang debit air cukup tinggi malam ini," kata Andi.
Andi menyampaikan hingga malam ini kawasan puncak masih gerimis. Debit air dari Bogor menuju Jakarta diperkirakan dini hari nanti menjelang pagi.
Menurut Andi, kemungkinan TMA kembali menurun bisa saja terjadi cepat atau lambat tergantung hujan yang terjadi di Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor.
"Naik turun debit tergantung datangnya dari Puncak. Sebaiknya warga Jakarta tetap siaga banjir," ujarnya dilansir dari Antara.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan sedang hingga lebat di Jawa Barat terjadi di luar wilayah Bogor.
Namun demikian, hujan gerimis dikombinasi sedang di wilayah Puncak Bogor membuat tinggi muka air di Bendung Katulampa meningkat.
Advertisement
2. BPBD Imbau 20 Wilayah di Jakarta Waspada Banjir
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Minggu, 26 Februari 2023 malam hingga Senin pagi (27/2/2023).
Hujan menyebabkan kenaikan Tinggi Muka Air (TMA) di sejumlah pos pantau pintu air di Jakarta. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta per pukul 06.00 WIB, Bendung Katulampa berada pada level siaga 3.
"Kami BPBD DKI Jakarta menginformasikan bahwa pada pukul 06.00 WIB ketinggian Bendung Katulampa 100 cm gerimis dalam status siaga 3," kata BPBD DKI melalui akun Instagram @bpbdkijakarta, Senin (27/2/2023).
Adapun kronologi kenaikan TMA pos pantau Pintu Air Bendung Katulampa terjadi pada pukul 05.00 WIB dengan TMA 80 centimeter (cm) dan cuaca gerimis. TMA naik 20 cm pada pukul 06.00 WIB menjadi 100 cm dengan cuaca gerimis.
Oleh sebab itu, BPBD DKI Jakarta mengimbau kepada warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai agar waspada dan hati-hati terhadap bahaya banjir.
Pasalnya, BPBD DKI Jakarta memprediksi bahwa 6 hingga 9 jam ke depan air akan sampai di Pintu Air (PA) Manggarai. Setidaknya ada 20 wilayah disepanjang bantaran sungai yang diimbau antisipasi banjir.
"Antisipasi lebih kurang 6-9 jam ke depan air akan sampai di PA Manggarai," kata BPBD DKI Jakarta.
Ada pun wilayah yang dilalui aliran sungai antara lain Srengseng Sawah, Lenteng Agung, Tanjung Barat, Pejaten Timur, Rajawati, Pengadegan, Cikoko, Kebon Baru, Bukit Duri.
Lalu Manggarai, Kalisari, Baru, Cijantung, Gedong, Balekambang, Cililitan, Cawang, Bidara Cina, Kampung Melayu, dan Kebon Manggis.
3. Gulkarmat DKI Jakarta Siagakan Petugas di 139 Pos
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyiagakan petugas di 139 pos pemadam kecamatan dan kelurahan untuk mengantisipasi bencana banjir.
"Ada 139 pos damkar di Jakarta dan sudah standby perahu sekoci termasuk juga peralatan-peralatan penyelamatan seperti tambang untuk evakuasi jika diperlukan," kata Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, Dikutip dari Antara.
Pos tersebut nantinya menerima laporan langsung dari warga ataupun dari pusat terkait lokasi banjir. Berdasarkan laporan tersebut, dalam kurun waktu 15 menit petugas sudah harus sampai ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi.
Tak hanya proses evakuasi, pihaknya juga ikut langsung melakukan proses penyedotan air menggunakan mobil pompa. "Kita juga melakukan kolaborasi dengan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) lain seperti Dinas Sumber Daya Air," kata dia.
Saat ditanya pemetaan titik banjir, Satriadi mengaku tidak memiliki data tersebut lantaran hal itu ada di bawah pemantau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI.
Walau demikian, pihaknya memastikan seluruh tim di setiap pos dan alat evakuasi telah disiapkan guna melakukan evakuasi banjir di daerah.
Advertisement