Sukses

Cek Titik Banjir Jakarta dan Sekitarnya yang Terjadi Akibat Hujan Terus Mengguyur

Titik banjir Jakarta per pukul 09.00 WIB pada Selasa (28/2/2023), ada 20 RT dan 1 ruas jalan yang masih tergenang.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan yang terus mengguyur sejak Minggu 26 Februari hingga Senin 27 Februari 2023 menyebabkan sejumlah wilayah di Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat sekitarnya banjir.

Titik banjir Jakarta per pukul 09.00 WIB pada Selasa (28/2/2023), ada 20 RT dan 1 ruas jalan yang masih tergenang. Titik banjir tersebut berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.

"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 27 RT, saat ini menjadi 20 RT atau 0,066 persen dari 30.470 RT dan 1 ruas jalan tergenang yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta M Insaf, Selasa (28/2/2023).

Tak hanya di Jakarta, banjir juga merendam wilayah Karawang, Jawa Barat. Banjir yang merendam 52 desa di 18 kecamatan, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang menetapkan status tanggap darurat bencana.

"Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana memutuskan penetapan status tanggap darurat bencana guna mengoptimalkan penanganan banjir di wilayah Kabupaten Karawang," ucap Sekda Kabupaten Karawang Acep Jamhuri.

Menurut data pemerintah daerah hingga Senin malam 27 Februari 2023, banjir telah melanda 52 desa dan tiga kelurahan di 18 wilayah kecamatan di wilayah Kabupaten Karawang.

"Curah hujan tinggi menyebabkan air Sungai Cibeet, Citarum, Cikaranggelam, dan Ciherang meluap dan membanjiri daerah sekitarnya," papar Acep.

Selain itu, sebanyak 7.253 jiwa dari 1.822 KK terdampak banjir yang melanda wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, hingga Senin 27 Februari 2023.

Berikut melihat sejumlah wilayah di Jakarta sekitarnya yang mengalami banjir akibat hujan dihimpun Liputan6.com:

 

2 dari 5 halaman

1. Kota Bekasi

Sebanyak 7.253 jiwa dari 1.822 KK terdampak banjir yang melanda wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, hingga Senin siang 27 Februari 2023. Rumah warga yang terdampak banjir tercatat sebanyak 1.200 unit.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, saat ini ada 16 titik genangan yang tersebar di sembilan kecamatan di Kota Bekasi. Ketinggian air bervariasi, antara 20 cm hingga 1 meter.

"Jumlah kecamatan terdampak 9 kecamatan, jumlah titik banjir, 16 titik banjir/genangan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Enung Nurholis dalam keterangannya.

Sejumlah personel BPBD Kota Bekasi bersama relawan bersiaga di titik-titik banjir untuk melakukan pendataan sekaligus mengantisipasi adanya banjir kiriman.

Berikut 16 titik banjir/genangan di sembilan kecamatan:

1. Kecamatan Mustika Jaya

- Perumahan Mutiara Gading Timur, Mustikajaya (ketinggian air 20-30 cm),

- Perumahan Mayanggi Pratama, Mustikasari (ketinggian air 20-30 cm),

- Perumahan Kota Baru, Cimuning (ketinggian air 40-60 cm),

2. Kecamatan Medan Satria

- Kampun Rawa Pasung RT 01, 07, 09 Kalibaru (ketinggian air 50-70 cm)

3. Kecamatan Rawalumbu

- Perumahan Taman Narogong Indah dan Puskesmas Pengasinan (ketinggian air 50-60 cm),

- Perumahan Bekasi Baru Utara, Pengasinan (ketinggian air 40 cm),

- Perumahan Pondok Hijau Permai, Pengasinan (ketinggian air 60-70 cm),

4. Kecamatan Bekasi Utara

- Kampung Lebak RT 06 dan 07 RW 02, Teluk Pucung (ketinggian air 30 cm),

5. Kecamatan Pondok Gede

- Perumahan Bougenvile dan Fajar Regency, Jatibening (ketinggian air 20-40 cm),

6. Kecamatan Jatiasih

- Perumahan Dosen IKIP, Jatimakmur (ketinggian air 85 cm),

7. Kecamatan Bekasi Barat

- Perumahan Duta Kranji RW 07 Kranji (ketinggian air 60 cm),

- Perumahan Mas Naga dan Puri Bintara, Bintara (ketinggian air 25-30 cm),

8. Kecamatan Bekasi Selatan

- Jalan Palm 2 RT 01 RW 08 (ketinggian air 30-40 cm),

- Perumahan Mas Naga (ketinggian air 20-50 cm),

9. Kecamatan Bekasi Timur

- Gang Kalimaya, Bekasi Jaya (ketinggian air 20-40 cm),

- Kavling Anggrek RT 17 RW 13, Bekasi Jaya (ketinggian air 100 cm).

 

3 dari 5 halaman

2. Cikarang

Puluhan kepala keluarga (KK) di Kampung Parunglesang, Desa Pasiranji, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terdampak banjir akibat luapan Sungai Cibeet. Sungai tak mampu menampung debit air akibat hujan deras yang terus turun beberapa hari terakhir.

Camat Cikarang Pusat, Edward Sutarman mengatakan ada sekitar 50 KK warga Kampung Parunglesang yang terdampak banjir. Ketinggian air di lokasi disebutkan berkisar 30-50 sentimeter.

"Kami beserta jajaran, didampingi Kapolsek, Kades Pasiranji, secara instan meninjau langsung situasi dan kondisi warga kami yang terdampak banjir agar dapat menentukan langkah cepat dan tepat bila kondisi semakin parah," kata Edward, Senin 27 Februari 2023.

Pihak kecamatan telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, untuk mempersiapkan tempat evakuasi sebagai antisipasi apabila ketinggian air nantinya bertambah.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Polsek dalam peninjauan lokasi, dengan BPBD Kabupaten Bekasi untuk bantuan evakuasi, warga, tenda dan lainnya," ujar Edward.

Sedangkan untuk penyediaan dapur umum, sembako dan bahan logistik lainnya yang dibutuhkan warga terdampak, pihak kecamatan telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bekasi.

Titik banjir lainnya berada di Perumahan Villa Kencana Cikarang, Desa Karangsentosa dan Desa Sukajadi, Karangbahagia. Banjir yang terjadi sejak Jumat 24 Februari kemarin, berdampak pada sekitar 2.500 KK.

Ribuan rumah warga di dua desa tersebut terendam banjir hingga ketinggian 1 meter. Banjir imbas dari luapan sungai yang disebabkan hujan deras yang terus turun.

"Tingginya bervariasi, dari lutut dewasa sampai pinggang. Semeter lah paling tinggi. Sejak Jumat banjir, sampai sekarang belum surut," ucap Ketua RT 04 RW 12, Perumahan Villa Kencana Cikarang, Nurrohim.

Menurutnya, mayoritas warga memilih bertahan di rumah masing-masing, dan hanya beberapa yang mengungsi ke masjid perumahan lantaran banjir yang berhari-hari belum juga surut. Sejumlah akses jalan juga putus sehingga mengganggu aktivitas warga.

"Aktivitas juga terganggu karena sulit buat keluar dari rumah. Tapi, banyak dari mereka yang masih memilih bertahan," ungkap Nurrohim.

 

4 dari 5 halaman

3. Karawang

Banjir yang merendam 52 desa di 18 kecamatan, membuat Pemkab Karawang menetapkan status tanggap darurat bencana.

Sekda Kabupaten Karawang Acep Jamhuri, Selasa (28/2/2023) mengatakan, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana memutuskan penetapan status tanggap darurat bencana guna mengoptimalkan penanganan banjir di wilayah Kabupaten Karawang.

Menurut data pemerintah daerah hingga Senin malam 27 Februari 2023, banjir telah melanda 52 desa dan tiga kelurahan di 18 wilayah kecamatan di wilayah Kabupaten Karawang.

Curah hujan tinggi menyebabkan air Sungai Cibeet, Citarum, Cikaranggelam, dan Ciherang meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.

Banjir menyebabkan permukiman, kawasan perkantoran, sarana pendidikan, tempat ibadah, jalan, dan persawahan tergenang.

Acep mengatakan bahwa pemerintah daerah sudah mendistribusikan bantuan makanan, pakaian, selimut, dan tenda darurat kepada warga yang terdampak banjir.

Pemerintah Kabupaten Karawang juga sudah membangun posko untuk mendukung penanganan warga yang terdampak banjir.

"Dibuatkan posko evakuasi, sentralnya di Kantor BPBD Karawang. Jadi silakan untuk masyarakat bisa mendapatkan informasi di sini, bisa mulai melalui pemerintah desanya atau camat," kata Acep.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Karawang berupaya mengatasi luapan air Sungai Cibeet, Citarum, Cikaranggelam, dan Ciherang.

 

5 dari 5 halaman

4. Jakarta

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan kondisi terkini genangan yang terjadi di sejumlah titik di Ibu Kota pasca hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Minggu, 26 Februari 2023 hingga Senin, 27 Februari 2023.

Diketahui, hujan sebelumnya menyebabkan kenaikan status siaga Bendung Katulampa, Pintu Air Manggarai, Pos Angke Hulu, Pos Sunter Hulu dan Pintu Air Karet menjadi siaga tiga.

Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta per pukul 09.00 WIB pada Selasa (28/2/2023), ada 20 RT dan 1 ruas jalan yang masih tergenang. Selain itu, sekitar 167 jiwa yang ada di dua kelurahan juga masih mengungsi.

"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 27 RT, saat ini menjadi 20 RT atau 0,066 persen dari 30.470 RT dan 1 ruas jalan tergenang yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta M Insaf, Selasa (28/2/2023).

Adapun data wilayah terdampak yang masih tergenang adalah sebagai berikut:

Jakarta Barat terdapat 9 RT yang terdiri dari:

Kembangan Utara

- Jumlah: 2 RT

- Ketinggian: 20-50 cm

- Penyebab: curah hujan tinggi

Rawa Buaya

- Jumlah: 2 RT

- Ketinggian: 40 cm

- Penyebab: curah hujan tinggi & luapan Kali Angke

Duri Kosambi

- Jumlah: 3 RT

- Ketinggian: 15-30 cm

- Penyebab: curah hujan tinggi & Luapan Kali Angke

Kedoya Utara

- Jumlah: 2 RT

- Ketinggian: 40 cm

- Penyebab: curah hujan tinggi & Luapan Kali Pesanggrahan

Jakarta Timur terdapat 11 RT yang terdiri dari:

Cawang

- Jumlah: 4 RT

- Ketinggian: 20 cm

- Penyebab: curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung

Bidara Cina

- Jumlah: 3 RT

- Ketinggian: 40 s.d 50 cm

- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung

Kampung Melayu

- Jumlah: 4 RT

- Ketinggian: 50 cm

- Penyebab: curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung

Jalan tergenang terdapat di 1 ruas jalan:

1. Jalan Sungai Begog, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara. Ketinggian: 10 cm

Data warga yang masih mengungsi:

1.Duri Kosambi

Total 21 KK, 95 jiwa mengungsi di Baitul Khoir

2. Kedoya Utara

Total 31 KK, 72 jiwa mengungsi di Masjid Al Hidayah

Sedangkan wilayah yang sudah surut adalah sebagai berikut:

1. Cawang: 1 RT

2. Kampung Melayu: 6 RT

Sebagai upaya penanganan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, hingga Dinas Gulkarmat.

Dinas terkait ditugaskan untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

"Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, AGD Dinkes, PMI untuk penanganan pengungsi. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," kata Insaf.

Insaf menyampaikan bahwa BPBD DKI Jakarta juga memberikan bantuan berupa air mineral, makanan siap saji, slimut, mukena, sarung, matras, family kit, paket sandang, hingga paket kebersihan keluarga ke lokasi pengungsian.