Sukses

Kapal Ikan Tenggelam di Samudera Hindia, 1 Meninggal, 4 Selamat, 10 Masih Hilang

Empat orang korban kecelakaan kapal ikan di Samudera Hindia dikonfirmasi selamat. Sementara satu meninggal dan 10 lainnya masih dalam pencarian.

Liputan6.com, Denpasar - Empat orang korban kecelakaan kapal ikan di Samudera Hindia dikonfirmasi selamat. Sementara satu meninggal dan 10 lainnya masih dalam pencarian.

Pada Selasa (28/2) kapal pencari ikan berjenis Kapal Motor (KM) Linggar Petak 89 mengalami kecelakaan dan tenggelam di Samudera Hindia.

Dikutip dari Merdeka.com, Rabu (3/1/2023) dilaporkan ada sekitar 15 Person Over Board (POB) yang juga diperkirakan tenggelam sekitar pukul 13.00 WITA.

Berikut daftar 15 orang yang menjadi korban tenggelamnya kapal Linggar Perak 89:

  • Ariyono Wicaksono (Nakhoda/selamat)
  • Usnadi (selamat)
  • Asep Maulana M. (selamat)
  • Muhamad Kevin Danuarta (selamat)
  • Hadi Supriadi (meninggal dunia)
  • Dana Prasasty (DP atau dalam pencarian)
  • Ryan Perdana Syah Putra (DP)
  • M. Bagas Syaifudin (DP)
  • Sendi Wahyudi (DP)
  • Jaya Rahman (DP)
  • Maman Sulaeman (DP)
  • Olof Luturmas (DP)
  • Candra (DP)
  • Mohamad Jaelani (DP)
  • Indra Pamungkas (DP)

Menurut laporan, kala itu kapal berada berada di posisi koordinat 09°21'S - 115°03'T tiba-tiba datang ombak menerjang.

"Pukul 13.30 WITA, KM Bahari Nusantara 25 menemukan dan mengevakuasi lima orang ABK KM Linggar Petak 89, dan masih melakukan pencarian ABK lainnya," kata Darmada, Rabu (1/3).

Menurut keterangan dari nakhoda KM Linggar Letak 89 mengungkapkan, kapal sudah tenggelam dan para Anak Buah Kapal (ABK) berpegang pada bola-bola pelampung.

"Informasinya kami terima kemarin pada pukul 18.05 WITA dan sudah kami gerakkan KN SAR Arjuna 229 mulai dari semalam dan hari ini kembali bergerak dari Dermaga Pasir Pelabuhan Benoa, pada pukul 07.35 WITA," kata nakhoda KM Linggar Letak 89.

2 dari 2 halaman

Upaya Pencarian Korban

Proses pencarian terus dilakukan dan diharapkan cuaca mendukung upaya menemukan para korban.

Upaya pencarian melibatkan tim SAR dan juga 17 orang ABK, lima rescuer, tujuh personel Polair Mabes Polri, enam personel Polair Pelabuhan Benoa dan dua personel SAR Radio 115.

"Selain mengerahkan personel dan alut, kami juga menghubungi SROP dan VTS Benoa untuk e-broadcast mapel ke kapal-kapal yang berada disekitar lokasi kejadian," ujarnya.