Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani terus berupaya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yang ia pimpin usai kasus kekerasan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo, anak dari pejabat Dirjen Pajak.
Akibat kasus ini, ayah dari Mario Dandy ikut terseret. Karier dari Rafael Alun Trisambodo pun jadi sorotan.
Baca Juga
Dikutip dari laman Merdeka.com, Rabu (1/3/2023), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut banyak pihak di Kementerian Keuangan khususnya DJP merasa terkena imbasnya.
Advertisement
Bahkan, Sri Mulyani menyebut banyak pegawai yang merasa dikhianati dan kecewa akibat seseorang yang mencemarkan nama baik institusi DJP.
"Mereka inilah yang merasa terluka dikhianati dan tentu sangat kecewa dengan ulah mereka yang mencemarkan nama baik Kemenkeu dan DJP. Saya merasakan luka yang sama," kata Sri Mulyani lewat akun instagramnya @smindrawati, Senin (27/2).
Menkeu juga menyampaikan bahwa banyak pegawai Kementerian Keuangan termasuk mereka yang bekerja di kantor pajak sudah bekerja dengan sangat baik, benar, lurus dan jujur.
Tetapi, dengan adanya kasus ini mereka tersakiti lantaran ulah orang-orang yang mencemarkan nama baik Kementerian Keuangan dan DJP.
Meski begitu, dia mengaku tidak akan pernah menyerah menghadapi masalah besar ini.
"Namun kekecewaan dan luka tidak membuat kami menyerah. Semangat kami tidak surut untuk menjalankan tugas negara, mengelola serta menjaga APBN dan Keuangan Negara," kata Sri Mulyani.
Tak dapat dipungkiri, kepercayaan masyarakat yang selama ini dibangun runtuh seketika karena adanya masalah ini. Namun berbagai upaya akan dilakukan demi mengembalikan seperti semula.
"Kepercayaan publik harus kami bangun dan raih kembali dengan terus bekerja tekun, kompeten, dapat diandalkan dan jujur," kata dia.
Dia menambahkan, Kementerian Keuangan akan terus fokus menjalankan tugas, memperbaiki cara kerja dan melayani masyarakat, termasuk mendengar masukan masyarakat demi tujuan perbaikan. "Kami terus meningkatkan akuntabilitas dan transparansi karena uang negara adalah amanah rakyat," janji Sri Mulyani.
Diperiksa KPK, Rafael Alun Ayah Mario Dandy Datang Seorang Diri
Ayah Mario Dandy Satrio yang juga mantan pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo penuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, (1/2/2023).
Berdasarkan pantauan, Rafael sudah tiba di gedung KPK sejak pukul 08.00 WIB. Ayah Mario Dandy Satrio yang mengenakan jaket hitam itu datang seorang diri. Saat menunggu panggilan, Rafael terlihat termenung sambil menyenderkan kepalanya dengan tangan.KPK memanggil Rafael Alun untuk mengkonfirmasi harta tak wajar yang dimiliki. Dalam proses klarifikasi itu, KPK menyebut kemungkinan tak selesai satu hari.
"Ada potensi juga bahwa klarifikasi tidak selesai dalam satu pertemuan, misalnya itu juga, ada terbuka kemungkinan tersebut," ujar Juru Bicara Pencegahan KPK Ipi Maryati Kuding di Gedung KPK, Kuningan, Senin (27/2).
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memanggil mantan pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo pada Rabu, 1 Maret 2023. Rafael adalah ayah dari Mario Dandy yang saat ini menjadi terangka kasus penganiayaan berat.
"Rabu yang bersangkutan rencana diundang klarifikasi," ujar Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan dalam keterangannya, Senin 27 Februari 2023.
Advertisement
Telusuri Aset
KPK menyebut laporan hasil analisis (LHA) dari Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) akan dijadikan acuan dalam menelusuri aset yang dimiliki mantan pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo, ayah Mario Dandy Satriyo.
"Kami kejar terus, follow the money, satu petunjuknya tentu dari laporan hasil analisis (LHA) dari PPATK ini," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Sabtu 25 Februari 2023.
Ali mengatakan, pihaknya sudah sering melakukan penyelidikan yang berawal dari LHA PPATK terkait transaksi mencurigakan pejabat negara. Menurut Ali, dari LHA PPATK pihaknya bisa mengusut tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Sudah banyak perkara yang ditangani KPK, termasuk ditindaklanjuti dengan pasal-pasal TPPU. Tentu petunjuk dari PPATK jadi sangat penting untuk menelusuri, mengejar aliran uang yang kemudian disamarkan, disemnunyikan untuk membeli aset, membelanjakan, atau menyimpannya di perbankan atau di lembaga keuangan lainnya," kata Ali.
Transaksi Mencurigakan
Sebelumnya, PPATK menyebut sudah menyampaikan laporan transaksi mencurigakan dari mantan pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo, ayah dari Mario Dandy Satriyo kepada penegak hukum.
Ketua Kelompok Humas PPATK Natsir Kongah menyebut, jika pihaknya sudah menyampaikan laporan tersebut, berarti sudah ada indikasi tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Kami sudah sampaikan hasil analisis kepada KPK tahun 2012 yang lalu. Bila PPATK menyampaikan hasil analisis-nya kepada penegak hukum, tentu sudah ada indikasi tindak pidana pencucian uang yang dilakukan," ujar Natsir dalam keterangannya, Jumat 24 Februari 2023.
Advertisement