Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri mendukung Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan bersih-bersih di kementeriannya, khususnya di internal Direktorat Jenderal Pajak.
Baca Juga
Langkah Sri Mulyani dinilai tepat untuk perbaikan pengelolaan pajak negara dan untuk menjaga kepercayaan publik. Menurut Megawati, sangat memalukan jika ada pejabat atau petugas pajak tetapi tidak taat pajak atau hidup memamerkan kemewahan.
Advertisement
"Saya 100 persen mendukung beliau, Bu Sri Mulyani, mengenai masalah yang sangat memalukan di bidang keuangan, di bidang pajak,” kata Megawati, di Kantor Pusat BRIN, di Jakarta, Rabu (1/3/2023).
Ketua Umum PDI Perjuangan itu menuturkan, bahwa setiap warga negara berhak mendapat manfaat yang adil dari hasil pengelolaan pajak. Atas dasar itu, Megawati mendukung Sri Mulyani melakukan ‘bersih-bersih’ Ditjen Pajak dari oknum yang ‘bermain’ dan atau menyalahgunakan wewenang.
"Mengutip konstitusi, buat saya itu berharga banget, setiap warga negara mempunyai hak, tidak laki-perempuan, tidak miskin-kaya, punya hak yang sama kalau benar mau. Saya sih mintanya terjadi pembersihanlah, buat Republik ini…" ungkap Megawati.
"Saya melihat sendiri, di kalangan birokrat itu gimana, untuk apa Indonesia merdeka kalau rakyatnya sendiri, birokratnya sendiri, sudahlah…” ungkap Megawati prihatin hingga tak mampu menuntaskan ucapannya.
Menkeu Berikan Sanksi Tegas
Seperti diketahui, pegawai Ditjen Pajak dan Kementerian Keuangan saat ini sedang disorot masyarakat. Ini merupakan imbas dari kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio terhadap anak pengurus GP Ansor, David, di Jakarta Selatan.
Penganiayaan itu mengakibatkan David luka parah dan sampai masuk ICU. Kisah ini pun viral di media sosial dan sorotan masyarakat merembet hingga ke gaya hidup mewah Mario yang merupakan anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo.
Akibat masalah ini, Sri Mulyani mencopot Rafael dari jabatannya dan memerintahkan Inspektur Jenderal Kemenkeu untuk melakukan penyelidikan, terutama terkait harta yang bersangkutan yang berjumlah fantastis.
Selain itu, Sri Mulyani juga mengecam gaya pamer kemewahan di lingkungan Kemenkeu.
Advertisement