Sukses

Pemprov DKI Rupanya Pernah Bahas soal Buffer Zone dengan Pertamina untuk Cegah Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono rupanya pernah membahas soal buffer zone atau lokasi penyangga antara Depo Pertamina Plumpang dengan pemukiman.

Liputan6.com, Jakarta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono rupanya pernah membahas soal buffer zone atau lokasi penyangga antara Depo Pertamina Plumpang dengan pemukiman. Hal ini untuk mencegah agar jika terjadi kebakaran tidak sampai ke pemukiman warga. 

Heru mengatakan, pembahasan ini dilakukan pada 2009 silam. Di tahun tersebut juga pernah terjadi insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

"Dulu konsepnya 2009 pemerintah daerah tentunya dengan jajaran Forkopimda usul kepada Pertamina bahwa harus ada buffer zone, " kata Heru di Jakarta, Sabtu (4/3/2023). 

Heru menjelaskan, buffer zone antara depo dengan permukiman yang diusulkan kepada Pertamina berjarak kurang lebih 50 meter. Namun, sampai saat ini buffer zone tersebut belum juga dibuat.

"Selebar 50 meter, kira-kira itu. Kita kembalikan ke Pertamina lagi," tambah Heru.

Sebanyak 1.085 jiwa mengungsi akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara hingga Sabtu (4/3) pukul 07.00 WIB. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, mereka mengungsi di delapan titik pengungsian.

“Pengungsi info sementara jumlah 1.085 jiwa,” kata Isnawa dalam rilis resminya.

Adapun 132 warga mengungsi di Kantor PMI Jakarta Utara, 63 orang di Masjid As Sholihin, 79 jiwa di Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan, dan 258 di Gedung Golkar Walang.

Kemudian, di Kantor Sudinakertrans & Energi Jakarta Utara 74 orang, Masjid Al Muhajirin 60 jiwa, Masjid Al Kuromaa 63 warga, dan RPTRA Rasella 356 jiwa.

“BPBD Provinsi DKI Jakarta menyalurkan bantuan berupa matras 230 lembar, selimut 270 lembar, kidswear 77 paket, family kit 105 paket, air mineral 53 dus, sarung 55 lembar, mukena 55 buah, terpal 40 lembar, paket sandang 80 pcs, sabun batang 5 dus, wipol 5 dus, hand sanitizer 5 dus, masker 20 box ke lokasi pengungsian,” ujar Isnawa. 

 

2 dari 2 halaman

Pertamina Akan Tanggung Biaya Perawatan Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Pertamina bakal menanggung biaya perawatan korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Kebakaran besar tersebut terjadi pada Jumat, (3/3/2023) malam di Koja, Jakarta Utara. 

"Ya, Pertamina akan menanggung biayanya," ujar Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga seperti dikutip dari Antara, Sabtu, (4/3/2023).

Kementerian BUMN, kara Arya meminta Pertamina fokus penyelamatan masyarakat dan karyawan di lokasi sekitar kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

"Yang terutama saat ini adalah penanganan-penanganan yang penting dulu," katanya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir siap mengawal pengusutan dan evaluasi terhadap insiden terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

Erick juga menyampaikan duka cita dan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada korban dan keluarga yang terdampak insiden terbakarnya pipa Pertamina di Koja, Jakarta Utara.

Sementara itu, Pertamina berkoordinasi dengan berbagai pihak berupaya mengevakuasi warga dan pekerja di sekitar Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) di Plumpang, Jakarta Utara untuk menekan dampak kebakaran.

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak meminta Pertamina melakukan investigasi menyeluruh atas peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.

Amin menegaskan Pertamina harus mengusut tuntas penyebab kebakaran yang telah menyebabkan banyak korban jiwa tersebut.

“Harus diketahui apakah karena murni human error, terdapat kerusakan sistem atau jaringan atau disebabkan faktor lain, misalnya sabotase. Perlu dikaji juga apakah perlu memindahkan depo mengingat lokasinya berada ditengah permukiman padat penduduk,” kata Amin dalam keterangannya, Sabtu (4/3/2023).

Amin juga meminta Pertamina bertanggungjawab dan menyantuni para korban meninggal, luka dan warga yang mengungsi.

“Harus menyantuni keluarga korban meninggal, menanggung biaya perawatan korban luka bakar, serta memberikan ganti rugi bagi warga yang rumahnya terbakar,” kata dia.

Amin mengingatkan, Depo Pertamina Plumpang juga pernah meledak di tahun 2009 silam. Selain menimbulkan korban jiwa, peristiwa itu menimbulkan kerugian hingga Rp 17 miliar.

“Evaluasi terhadap peristiwa ini dan sebab-sebabnya sangat penting agar tidak terjadi lagi kejadian serupa di masa yang akan datang. Selain itu Depo ini sudah beroperasi sejak tahun 1974, apakah kondisinya masih layak atau tidak juga harus dievaluasi,” kata dia.

Amin juga mendesak Pertamina untuk memulihkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk wilayah-wilayah yang selama ini dilayani oleh Depo Pertamina Plumpang.

“Apalagi dalam publikasi Global Tank Storage, Integrated Terminal Jakarta atau Depo Pertamina Plumpang dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia,” ucapnya.

Ini karena Depo tersebut menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total SPBU Pertamina. Selain itu, Thruput (kapasitas aliran) BBM rata rata sebesar 16.504 Kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek.

“Agar obyektif, investigasi sebaiknya dilakukan tim gabungan yang melibatkan ahli dan aparat penegak hukum,” pungkasnya.

Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka