Sukses

Harap Cemas Warga Cari Keluarga di Reruntuhan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Kebakaran hebat yang melanda Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat malam membuat puluhan orang terluka. Data terakhir menyebut, 17 orang meninggal dunia dalam musibah tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Rasa cemas menghinggapi M Junaedi pasca-insiden kebakaran hebat yang melanda Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam. Pria berusia 50 tahun ini masih sibuk mencari keberadaan keponakannya Hanifah (30) di antara reruntuhan puing rumah yang terbakar.

Permukiman warga di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 012/RW 009, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara menjadi lokasi yang paling parah terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Ditemui merdeka.com di lokasi pada Sabtu (4/3/2023) pagi, dengan mata merah menahan rasa cemas dan lelah sejak tadi malam, Junaedi terus berusaha mencari Hanifah keponakannya.

"Sampai jam 03.00 saya nyari, enggak ketemu, saya lelah, saya istirahat dulu. Lalu saya kembali mencari lagi sampai sekarang," ujar Junaedi.

Rasa khawatir dan cemas Junaedi menanti kejelasan kabar sang keponakan masih menerpa dirinya. Terlebih ketika dirinya melihat secara langsung kondisi rumah Hanifah yang rata dengan tanah, hancur, dan hangus.

"Anak-anak sudah ketemu dan ibunya, yang belum saya lacak di rumah Mulyasari," ujarnya.

Bahkan Junaedi bersama beberapa keluarga sempat ingin mencari sendiri Hanifah di balik reruntuhan rumahnya. Namun niatnya itu ditahan warga setempat, karena dapat membahayakan dirinya.

"Tadi saya mau angkat puing-puing tapi dinasehati, jangan bahaya, biarkan petugas," ucapnya.

Junaedi kembali menceritakan detik-detik dirinya langsung lari dari tempatnya bekerja di Pasar Ikan begitu mendengar kabar kebakaran di Depo Plumpang. Dia langsung teringat keponakan yang tinggal di sekitar Depo Pertamina tersebut.

"Saya langsung buru-buru (lari dari Pasar Ikan) saya sampai dekat lokasi saya berhenti enggak kuat baunya bensin menyengat banget, enggak kuat. Akhirnya saya mundur lagi dan tertahan oleh Anggota Brimob," katanya.

Perbincangan dengan Junaedi pun terhenti ketika Aparat Kepolisian yang datang menyampaikan akan melakukan proses olah TKP sekaligus mencari korban. Dengan harapan yang besar, Junaedi menyampaikan permintaan tolongnya kepada aparat.

"Pak ini keluarganya di Madura udah nangis-nangis. Tolong pak," ucapnya.

 

2 dari 2 halaman

Puluhan Orang Terluka dan Belasan Lainnya Meninggal

Sejauh ini akibat dampak kebakaran kebakaran depo Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara (Jakut), tercatat korban tewas sebanyak 17 orang, dua di antaranya anak-anak. Sementara korban luka-luka telah mencapai 51 orang.

Semua korban yang mengalami luka diketahui telah dibawa ke sejumlah unit kesehatan, diantaranya RS Koja, RS Pelabuhan, RS Mulyasari, RS Tugu Koja, hingga RS Polri, Kramat Jati. Para korban saat ini telah mendapatkan perawatan.

Adapun kebakaran terjadi sekitar pukul 20.20 Wib, dengan api yang merambat ke 2 RW pemukiman warga di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 012/009, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Pertamina mengonfirmasi bahwa kebakaran di Depo Plumpang terjadi pada bagian pipa. Kini, orang-orang dievakuasi menjauh dari lokasi kebakaran.

"Terjadi insiden terbakarnya pipa penerimaan BBM di Integrated Terminal BBM Jakarta, Plumpang," kata Area Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan saat dikonfirmasi.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Merdeka.com