Sukses

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Sejumlah Satwa Ikut Tewas Terpanggang

Alif (18) hanya bisa meratap sedih, saat seluruh satwa peliharaannya tewas terpanggang si jago merah saat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

Liputan6.com, Jakarta Alif (18) hanya bisa meratap sedih, saat seluruh satwa peliharaannya tewas terpanggang si jago merah saat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Saat ini hanya ada satu monyet yang tersisa dan terus Alif gendong.

“Tinggal sisa seekor peliharan saya, monyet betina ini namanya Cikita. Kalau yang lain mati semua gosong,” kata Alif saat berbincang dengan Liputan6.com di lokasi, Sabtu (4/3/2023).

Alif mengatakan, banyak memiliki peliharaan satwa di rumahnya. Mulai dari bebek, kucing, hingga sepasang monyet. Monyet betina yang kini bersamanya terbilang beruntung. Sebab, saat kejadian tidak ada satu pun yang berhasil diselamatkan kecuali dirinya sendiri dan pakaian yang menempel di badan.

“Saya lari tidak bawa apa-apa cuma baju. Saya bareng adik saya, juga orangtua saya, semalem panik dan berlari,” cerita Alif.

Alif menyampaikan, monyet betina peliharaannya ditemukan pagi ini saat dia kembali menyisir rumahnya yang telah menjadi abu. Secara kebetulan, sang monyet ditemukannya dan berhasil diselamatkan.

“Dia keluar saat kita cari, tali pengikatnya lepas jadi dia bisa kabur. Pasangannya yang jantan gosong tewas terbakar karena dia dirantai di kandang karena galak. Tapi malah tewas,” sedih Alif.

Kini Alif hanya bisa meratapi nasib satwa peliharannya yang tinggal bersisa seekor monyet dengan kondisi yang juga penuh luka bakar.

“Tinggal satu, kakinya juga luka, hidungnya, buntutnya putus. Semoga dia lekas sembuh,” Alif menutup.

Diketahui, kebakaran hebat melanda Depo Pertamina Plumpang, Koja Jakarta Utara. Api yang besar dan kondisi cuaca yang buruk membuat angin mengembuskan api ke wilayah pemukiman warga di Jalan Tanah Merah. Akibatnya, ratusan warga mengungsi, belasan korban jiwa dan puluhan korban luka jatuh. 

 

2 dari 2 halaman

Pertamina Akan Tanggung Biaya Perawatan Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Pertamina bakal menanggung biaya perawatan korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Kebakaran besar tersebut terjadi pada Jumat, (3/3/2023) malam di Koja, Jakarta Utara. 

"Ya, Pertamina akan menanggung biayanya," ujar Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga seperti dikutip dari Antara, Sabtu, (4/3/2023).

Kementerian BUMN, kara Arya meminta Pertamina fokus penyelamatan masyarakat dan karyawan di lokasi sekitar kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

"Yang terutama saat ini adalah penanganan-penanganan yang penting dulu," katanya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir siap mengawal pengusutan dan evaluasi terhadap insiden terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

Erick juga menyampaikan duka cita dan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada korban dan keluarga yang terdampak insiden terbakarnya pipa Pertamina di Koja, Jakarta Utara.

Sementara itu, Pertamina berkoordinasi dengan berbagai pihak berupaya mengevakuasi warga dan pekerja di sekitar Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) di Plumpang, Jakarta Utara untuk menekan dampak kebakaran.

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak meminta Pertamina melakukan investigasi menyeluruh atas peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.

Amin menegaskan Pertamina harus mengusut tuntas penyebab kebakaran yang telah menyebabkan banyak korban jiwa tersebut.

“Harus diketahui apakah karena murni human error, terdapat kerusakan sistem atau jaringan atau disebabkan faktor lain, misalnya sabotase. Perlu dikaji juga apakah perlu memindahkan depo mengingat lokasinya berada ditengah permukiman padat penduduk,” kata Amin dalam keterangannya, Sabtu (4/3/2023).

Amin juga meminta Pertamina bertanggungjawab dan menyantuni para korban meninggal, luka dan warga yang mengungsi.

“Harus menyantuni keluarga korban meninggal, menanggung biaya perawatan korban luka bakar, serta memberikan ganti rugi bagi warga yang rumahnya terbakar,” kata dia.

Amin mengingatkan, Depo Pertamina Plumpang juga pernah meledak di tahun 2009 silam. Selain menimbulkan korban jiwa, peristiwa itu menimbulkan kerugian hingga Rp 17 miliar.

“Evaluasi terhadap peristiwa ini dan sebab-sebabnya sangat penting agar tidak terjadi lagi kejadian serupa di masa yang akan datang. Selain itu Depo ini sudah beroperasi sejak tahun 1974, apakah kondisinya masih layak atau tidak juga harus dievaluasi,” kata dia.

Amin juga mendesak Pertamina untuk memulihkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk wilayah-wilayah yang selama ini dilayani oleh Depo Pertamina Plumpang.

“Apalagi dalam publikasi Global Tank Storage, Integrated Terminal Jakarta atau Depo Pertamina Plumpang dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia,” ucapnya.

Ini karena Depo tersebut menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total SPBU Pertamina. Selain itu, Thruput (kapasitas aliran) BBM rata rata sebesar 16.504 Kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek.

“Agar obyektif, investigasi sebaiknya dilakukan tim gabungan yang melibatkan ahli dan aparat penegak hukum,” pungkasnya.