Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3) malam, menyebabkan belasan korban jiwa, puluhan korban luka dan ratusan kepala keluarga dievakuasi.
Banyaknya korban disebabkan kondisi lokasi kejadian yang merupakan pemukiman warga berada di gang sempit kawasan Tanah Merah, Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
Baca Juga
Liputan6.com melihat langsung situasi, Sabtu (4/3) mencoba mengukur lebarnya jalan di lokasi kejadian. Paling lebar, jalan di lokasi hanya muat satu mobil berjenis mini bus. Bila dipaksakan dua mobil, jalan akan sangat mepet.
Advertisement
Karenanya, saat mobil pemadam dan ambulan masuk di tengah kejadian, terdapat situasi yang berhimpit karena kondisi yang jalan yang sempit.
Kondisi jalan yang tidak kondusif tidak berhenti di situ, sebab di tengah pemukiman dengan jalan tidak lebar yang tidak lebar tersebut terdapat gang demi gang yang juga dihuni oleh sejumlah kepala keluarga. Bila diukur, lebar gang hanya sebesar satu motor saja.
iputan6.com kemudian mencoba mendekat ke arah Depo Pertamina Pelumpang yang diketahui berada di belakang kawasan pemukiman warga Tanah Merah. Hasilnya, terpantau sekat tembok pembatas menempel dengan rumah warga. Meskipun terdapat jarak antara tembok pembatas antara depo dan kilang.
Bau Menyengat
Salah satu warga berbama Puspa(49) mengaku sudah 20 tahun tinggal dengan pemukiman yang berdempet dengan sekat tembok depo. Menurut dia, bau menyengat bensin saat kilang tengah diisi bensin sudah menjadi makanan sehari-hari.
“Bau bensin sudah biasa kita di sini,” ujar Puspa di lokasi kejadian.
Kendati saat insiden semalam, bau bensin yang dihirup terasa berbeda karena lebih menyengat dan menusuk. Tidak pikir panjang, pengalaman serupa di tahun 2017 membuatnya langsung melakukan evakuasi mandiri.
“Saya langsung pergi ke rumah mama saya di Kelapa Gading, saya tinggal rumah karena takut terjadi apa-apa,” tutur Puspa.
Advertisement
Api Besar
Puspa mengaku sempat melihat api yang sangat besar. Namun saat dia melakukan evakuasi situasi belum mencapai pemukiman.
Puspa mengaku beruntung, rumahnya yang berada di RT 09 RW 09 tidak menjadi korban. Sebab faktanya, si jago merah melahap pemukiman secara brutal di RT 12 RW 09.
“Rumah saya tidak kena, padahal depan rumah saya ini salah satu kilang. Saya tidak tahu bagaimana nasibnya kalau kilang itu yang terbakar,” Puspa menyudahi.